9. Anda adalah suara ku

15 3 5
                                    

BYURRR

Rayen terkejut sampai menyembur minumannya.

"Kok namanya sama kayak nama—"

"Hei, kenapa kau ini?" Tanya seonggi heran saat rayen menyemburkan minuman es matcha-nya.

"Matcha-nya pahit." Mendengar hal itu seonggi tertawa, rayen langsung menoleh ke arah gadis itu, memandangnya penuh keheranan.

"Norak sekali, seperti tidak pernah meminum matcha khas jepang saja." Ucap seonggi lalu memakan permen kapasnya.

"Ya kan, aku hanya pernah tinggal di jepang selama tiga tahun."

"Hah? Tiga tahun?"

"Aku SMP di Jepang karena aku menyukai seni tetapi aku SMA di Jerman, lalu aku mengambil sekolah seni di Jakarta, Indonesia."

"Eh—kau pernah ke Indonesia? Aku kuliah di universitas sastra Indonesia disini, ternyata banyak juga orang Indonesia disini."

Mereka berdua melihat adik seonggi menghampiri mereka sambil menggandeng tangan Marc.

Rayen yang melihat Marc digandeng pun mendecih,
"bisa bisanya ia bergandengan dengan loli kawaii itu." batinnya.

Saat adik seonggi ini sampai di depan mereka, adik dari Seonggi itu kini menatap lekat Rayen.

"Tunggu—kakak bukannya YouTubers gamers itu ya??" Tanya anak itu ke Rayen sambil tersenyum.

Rayen terdiam, mukanya memerah laku menatap anak remaja ini dengan senyumnya.

"Bisa aja, mirip kali." jawabnya.

"Ih! Kakak tukang bohong. Mirip banget kok, apalagi dia pakai kacamata, nama channel-nya shadowlight ya kan? Dia sering di panggil 'Kaka Ray', bener kan itu nama kakak?" desaknya masih berusaha agar Rayen berkata yang sebenarnya.

"Iya itu aku, kenalkan aku rayen. kamu siapa?"

"Ih basi, kaku amat kenalannya. Aku Lee Seolla, kak foto dong berempat tapi."  Ajaknya lalu mengambil ponselnya.

Seolla mengambil posisi di pangkuan di Marc, Rayen dengan wajah lesu+shock hanya bisa memandang kamera, Marc mengambil permen kapas punya Rayen dan memakannya, sedangkan Seonggi memeluk Rayen dari belakang.

Ckrek

"Uwah, hasilnya bagus ternyata. By the way, acara ini berlangsung sampai malam nanti. Sebelum menutup acara, kami akan menyalakan api unggun dan bernyanyi bersama." Ucap Seolla masih melihat lihat foto di galeri ponselnya.

"Sudahlah aku ingin melanjutkan tugasku, ayo om Marc!" Seolla kembali menarik tangan Marc untuk mengikutinya, padahal tau wajah Marc sudah pucat tapi tak apalah.

Setelahnya dua orang itu pergi, Seonggi mengedarkan pandangannya lalu pandangannya jatuh pada salah satu stand games yang berhadiah boneka.

"Ray itu—"

"Apa Seonggi?"

"—ada boneka lucu." ia menunjuk salah satu boneka yang berada di stand games itu.

"Oh itu, iya lucu sepertimu."

"Apa sih nggak peka! Itu lihat kalau kita menang tembak kaleng itu kita dapat boneka." Tunjuknya lalu Rayen mengangguk melihat stand games itu.

"Cih, belum tau jika aku handal dalam menembak." Batin Rayen lalu menarik Seonggi untuk pergi ke stand games itu.

"Ayo kita menangkan, boneka itu akan menjadi milik kita."

you gonna dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang