8.fragile with light

11 3 0
                                    

"Tuan Swieten, perkenalkan saya Lee Kenshi CEO president perusahaan PT Property yang sekarang di pimpin oleh anakku Lee Seonggi. Kau mengenalnya, bukan?"

Rayen mengangguk, lalu seorang waiters datang mengantarkan minuman ke mejanya.

"Aku ingin kau menjadi investor perusahaanku. Ini kontrak kerjanya jika kau mau." Ucap Tuan Lee menyodorkan sebuah berkas kontrak dan kinerja perusahaannya kepada Rayen.

Saat sedang membaca semua berkas itu ada sebuah tepukan bahu yang mengejutkannya, ia menoleh lalu mendapati seseorang yang sangat ia kenali. Orang yang menyuruhnya ke Jepang, ya itu ayahnya.

"A-ayah?? Sedang apa ayah disini?" Kagetnya lalu sang ayah mengambil tempat duduk di sampingnya, diam saja tidak menjawab pertanyaan Rayen melainkan menatap Tuan Lee sambil tersenyum lalu berjabat tangan.

"Ekhem...oh iya, bapak kan punya anak cantik dan bertalenta juga tinggi. Lagipula dia sudah bertemu juga kan ya pak dengan anak saya." Ucap ayahnya kepada Tuan Lee, Rayen hanya diam menyimak omongan dua orang tua ini.

"Dia sudah punya tunangan, iya kan pak?" Tanya ayahnya yang diangguki oleh Tuan Lee.

"Iya—" Jeda Tuan Lee membuat Rayen terkejut setengah mati.

"Iya saya mau menunangkan anak saya dengan anak bapak pastinya." Lanjutnya, dengan cepat Rayen menggeleng lalu meminum sedikit minumannya.

"I don't want it." Gumamnya, ia hanya mau dengan Sano sampai kapan pun.

***

Setelah rapat itu selesai, Rayen berbincang dengan ayahnya.

"Otou-san, aku nggak mau bertunangan dengan Seonggi."

"Hm, ayah tau nak. Ayah juga tidak mau melihatmu sedih begitu, kamu masih saja ingat dengan gadismu itu." Balas ayahnya menatap anaknya dengan tatapan penuh arti.

"Ayah juga minta maaf, kalau ayah tidak bisa bantu kamu di masa depan."

"Eh...ayah kok begitu ngomongnya??"

"Tidak apa, nak. Ayah cuma ingin punya cucu, sudah semakin tua ayah ini ya walau sesekali pergi ke club untuk minum satu sloki." Canda ayahnya yang membuat Rayen mendecih.

.

Sesampainya di rumah, Rayen memasuki kamarnya lalu berganti baju yang sebelumnya ia membersihkan diri dulu di kamar mandi kemudian bersandar pada kepala ranjang sambil memainkan ponselnya.

Streaming YouTube channel, sampai main game.

Hingga ia mendapatkan telepon dari seseorang, ia mengecek riwayat teleponnya.

Rupanya Seonggi yang menelponnya, sudah sebelas kali ia di telepon oleh gadis itu, segera saja ia mengangkat teleponnya.

"Rayen, kau apakan aku?" Tanya Seonggi si seberang sana dengan nada kesal.

"Kok aku melihat ada bil pembayaran sewa kamar??"

"Terus kenapa ada bercak darah di kasurku? Ngaku saja deh, terus mengapa aku dibiarkan minum banyak?"  Kesal Seonggi membuat Rayen terkejut pasalnya ia tidak berbuat baik itu pada Seonggi.

"Aish, gue nggak ngapa-ngapain anak orang." Gumamnya lalu mendengar suara isakan dari ponselnya, Seonggi menangis.

"Huaaaa Rayen jahat!"

"Kenapa nggak pakai kondom dulu sih? Kan aku belum siap punya anak!"

"Rayen bodoh! Rayen jahat! Rayen kayak babi! Dasar wibu!"

you gonna dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang