Assalamualaikum , Shalom, Om Swastiyastu , Namo Buddhaya ,Salam Kebajikan sahabat dunia orange 💕
Ayo jangan lupa untuk vote dan comment pada cerita ini ya .
Karena vote dan comment kamu berarti banget buat aku.🌹
Baru saja dia hendak menyuapkan makanannya kepalanya terasa sangat berat. Sayup- sayup terdengar suara Arby yang memanggil namanya, Aara juga merasa pria itu merengkuh tubuhnya dan dia bahkan bisa merasakan aroma maskulin tentara yang dianggapnya menyebalkan itu.
Kepalanya semakin berat, dan yang terjadi setelahnya...
Hening
Gelap
Senang?
________________________________
Perlahan, dia mengejapkan matanya. Merespon situasi sekitar. Menelisik apa yang baru saja terjadi. Dokter muda itu mengerjapkan matanya berulang.
"Sudah bangun?" Arby menurunkan bukunya karena sadar kalau dokter yang dari tadi di jaganya ini baru saja siuman. Dia mengambil air mineral di meja lalu menyodorkannya. Aara langsung meminum dan tidak banyak berbicara. Dokter itu hanya diam. Terlihat berpikir. Lalu tersenyum?
"Makasih udah jagain ya," akhirnya dia bersuara riang kembali.
Arby diam saja. Lalu memilih keluar karena menurutnya tugasnya sudah selesai. Toh dokter itu sudah kembali sehat.
Dia melihat Fikri dan para rekan medis yang dibawa Aara membuat api unggun dan duduk mengitarinya. Dia memilih duduk sedikit jauh dari mereka, lalu Aara juga datang dan bergabung bersama para temannya.
Melihat dokter itu yang rela mengorbankan kesehatannya demi warga cukup membuat Arby sedikit punya rasa simpati. Tadinya dia tak ada rasa ingin bergabung dan mau pulang saja. Namun ketika melihat Fikri dan Aara yang saling tertawa riang sedikit mengganggunya.
Apa ini?
Dia datang lalu duduk diantara Aara dan Fikri saat dua orang itu pas sekali tidak lagi berbicara. Aara melihatnya seolah berkata ngapai duduk disini?. Entahlah, Arby juga tidak tau alasan kenapa dia harus duduk diantara mereka. Dia hanya merasa harus.
Tak lama dari itu beberapa orang perempuan seumuran mereka dan juga satu laki-laki datang menghampiri mereka. "Aduh dokter saya sedih hati melihat dokter jatuh sakit," ucap yang laki-laki pada Aara .
Aara tersenyum, "saya sudah sehat sekarang." Jawabnya ramah.
"Terima kasih dokter sudah rawat saya punya baptua."
"baptua?" tanya Aara heran.
"Artinya ayah," sambung Zain lalu memberikannya jagung bakar yang memang mereka masak.
"Makasih tapi aku lagi gak pengen makan," tolak Aara. Bisa dia lihat Fara terus menunduk. Aahh dia jadi semakin merasa bersalah.
"Biar kami hibur dokter," salah seorang perempuan berbicara.
"Iya kami akan menari untuk dokter dan juga kawan-kawan. Anggap ini sebagai penyambutan kami pada dokter yang sudah membantu." Sambung yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
APAIXONAR [ MATEEN ] #Wattys2020
ДуховныеUPDATE SETIAP HARI ! VOTE &COMMENT YA ❤ Kau tau sayang? Untuk menjadi seorang prajurit yang baik dan arif ada sekolahnya. Namun untuk menjadi seorang suami yang baik belum pernah aku dengar ada sekolahnya. Mungkin aku belum bisa menjadi suami yang...