Rencana Bantuan

1.4K 122 6
                                    

Assalamualaikum , Shalom, Om Swastiyastu , Namo Buddhaya ,Salam Kebajikan sahabat dunia orange 💕
Ayo jangan lupa untuk vote dan comment pada cerita ini ya .
Karena vote dan comment kamu berarti banget buat aku.

🌻

Ya Allah lindungi kami ya Allah. Hanya kepadamulah kami menyembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan.

_____________________________

"Terjadi gempa dengan kekuatan 8.9 skala richter di daerah perbatasan Kupang dengan wilayah Timor Leste, gempa terjadi sekitar pukul 18.00 waktu Indonesia Bagian Timur. Sampai sekarang masih dilangsungkan evakuasi untuk para korban yang mungkin saja terjebak dalam bangunan yang runtuh"

Suara reporter memenuhi pendengaran Aara saat ini, dokter muda itu sudah mendengar kabar gempa, namun belum tau bagaimana pastinya.

Dan karena Aara hanya mendapat waktu shift dari pagi sampai siang. Dia memutuskan untuk pulang dan langsung membuka salah satu acara berita pada stasiun televisi.

Betapa kagetnya Aara mendengar kalau kekuatan gempa yang terjadi sampai sekuat itu. Yang dipikirannya pastilah rumah-rumah runtuh dan banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Aara tidak bisa tenang memikirkannya, sebagai seorang dokter. Rasanya sangat tidak ingin melihat ada nyawa yang melayang. Bagi Aara pribadi, dia harus sebisa mungkin untuk menekan angka kematian.

Apalagi kalau nyawa yang melayang itu adalah anak kecil, Aara begitu menyayangkan hal tersebut. Pasalnya anak itu belum banyak merasakan pahit manis kehidupan. Namun dia sudah harus berhenti untuk melanjutkan pengalaman hidup.

Dia tidak menyalahi takdir, karena itu sesuatu yang sudah hakiki milik Allah, dan tidak ada seorangpun yang bisa campur tangan.

Ah...
Rasanya Aara ingin sekali membantu para masyarakat di daerang Kupang. Tetapi bagaimana caranya?

Aara berpikir, mengetuk-ngetuk dahi dengan jarinya. Apa mungkin dengan cara mengirimkan bantuan medis dan obat-obatan?

Bukan ide yang buruk pikirnya. Aara mematikan siaran televisi, menyambar telepon dan memutuskan untuk menghubungi pihak kepala rumah sakit.

"Halo," suara berat dari dokter Rian terdengar.

"Iya halo dokter. Ini saya Aara apa dokter punya waktu untuk mengobrol sebentar?"

"Tentu boleh, tidak perlu sungkan Aara. "

Aara tertawa, untung saja dokter Rian sedang tidak sibuk, dengan begini dia bisa mengutarakan hal yang ingin dia sampaikan dengan tenang.

"Jadi begini dok, apa dokter sudah tau mengenai gempa besar yang terjadi di wilayah NTT?"

"Oh iya iya, saya sudah melihat beritanya, dan yang saya dengar banyak korban jiwa yang berjatuhan. Terkadang nyawa diambil secara terlalu tiba-tiba ya Aara." ujar dokter Rian terdengar menerawang.

Dalam hati Aara membenarkan, apa yang terjadi di dunia ini pasti punya hikmah. "Semoga amal ibadah mereka diterima disisi tuhan ya dok."

"Amin amin ya rabbal alamin," amin dokter Rian lalu melanjutkan, "lalu tujuan kamu menelfon untuk apa ya Aara?"

Akhirnya sampai pada titik ini, Aara mencoba untuk menjelaskan secara detail, "Begini dok, saya merasa terpanggil untuk memberikan bantuan kepada korban bencana NTT, saya ingin terjun kesana atas nama pihak rumah sakit."

"Iya saya paham, saya juga mendukung karena membantu orang yang sakit tujuan murni sebagai dokter, lalu apa saja yang akan dipersiapkan untuk membantu proses evakuasi?"

Mendengar jawaban dokter Rian, Aara menghela nafas lega, "Alhamdulillah kalau dokter setuju, jadi rencana saya ingin membawa beberapa dokter atau perawat dari rumah sakit ke wilayah bencana juga memberi donasi medis berupa peralatan medis juga obat-obatan dok." Aara mengakhiri penjelasannya.

"Oke Aara menurut saya itu rencana bagus, kamu buat proposal sesuai rencana kamu dan besok jangan lupa kasih ke saya biar saya ajukan ke pihak rumah sakit ya."

Setelah menyetujui rencana yang Aara sampaikan, dokter Rian menyudahi percakapannya dengan Aara dengan alasan yang Aara maklumi.

Yah namanya juga dokter yang sudah kondang, padatnya deadline sudah seperti macetnya kota metropolitan.

Sekarang yang harus Aara siapkan adalah proposal yang akan diajukan ke pihak rumah sakit. Gadis itu membuka laptop berlogo buah apel yang sedikit termakan miliknya dan mulai mengetik.

Semangat Aara, demi membantu sesama, proposal harus berhasil!

_______________________________



Haiii semuanyaaa sahabat dunia orangeku 🧡
SEMANGAT PUASANYA YA

Apa proposal Aara bakalan siap ?Setelah siap siapakah yang akan dibawa Aara untuk menjadu relawan ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa proposal Aara bakalan siap ?
Setelah siap siapakah yang akan dibawa Aara untuk menjadu relawan ?

Kalau mau tau , tetap KEEP READING APAIXONAR 🌊

HOLAAA para sahabat dunia orangeku 🧡
Jangan lupa vote dan comment ya penyelam dunia orange🌻

Elah buk tinggal pencet tombol bintang ⭐ dipojok kiri bawah noh 👇

Kalau sudah , terima kasih banyak ya 😊

Karena dukunganmu sangat berarti bagikuu🧸

SALAM HANGAT

Mata Oxyan 💦

APAIXONAR [ MATEEN ] #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang