◦•●◉✿ 2 ✿◉●•◦

2.6K 153 24
                                    


" Athanasia.... " mata Claude melebar ketika mendapati Athy lari kepadanya.

" Jangan lari Athy... " Athy yang mendengar itu dari Claude tidak nerespon apapun dan tetap lari sampai kepelukan papa Claude

" Dari mana saja kau huh ? " Claude membalas pelukan putri tercintanya itu.

" Hehehe... Rahasia " balasan Athanasia di akhiri dengan kecupan di pipi Claude, setelah itu ia mengatakan " Selamat Hari Ayah papa!! " disertai senyuman hangat yang diberikan kepada Claude.

Claude sedikit tersenyum melihat tingkah Athy yang sudah mulai berani. TaPi ClaUDe suKa KaN-

" Apa kau tidak memberi hadiah kepadaku huh ? " tanya Claude dengan senyum jahilnya, //entah kesambet apa Claude bisa gitu

" Ada dong... " Athy memberikan kotak hadiah, kecil, tidak besar, tapi berharga :) Lalu Claude menerima kotak tersebut dan membukanya. Sekarang tampaklah kotak musik dengan bahan-bahan berkualitas //berkat Lucas- dan hanya Claude yang akan memilikinya

" Bukalah! Nanti akan ada musik pengantar tidur untuk papa, aga bisa tidur dengan tenang... Hehehe.... " girang seorang putri-

***

Sekarang Lucas berada di menaranya dan memandangi langit malam leeat jendelanya, dan merenung tentang perkataan orang yang sangat ia benci dulu.

//Jadi Lucas itu dulu diasuh sama penyihir menara, nah... Penyihir menara itu bilang " Lebih baik kau tidak merasakan perasaan seperti ini, tapi suatu saat kau pasti akan menemukannya " kan penyihir menaranya itu udah nikah dan punya anak manusia biasa, terus anaknya tuh meninggal. Gitu singkatnya :v jadi- perasaan yang di maksud itu pas lagi dilanda... ♡ :) //kok aku rada canggung ya nyebutin itu :'v

" hmm.. Rupanya aku benar-benar terjebak dengan perasaan ini " gumam Lucas dan memejamkan matanya.

Lucas merasa bosan memandang langit, lalu dia memutuskan untuk menjumpai Athy. Sesampainya dia di kamar Athy, Lucas tidak menjumpai Athy yang di kasurnya dan mendapati putri itu di balkon kamarnya memandang langit-langit yang sangat membosankan itu.

Lucas berjalan mendekatinya dengan niat mengagetinya, namun belum sampai ia mengagetinya Athi mengucapkan, " Lucas, ada apa? " drngan pandangan yang masih menatap langit.

" Huh... Sangat tidak menyenangkan " jengkel Lucas karena rencananya gagal, dan memilih diam di samping Athy.

" Menurutmu sedang apa dia sekarang ? " Athy membuka topik pembicaraan, namun Lucas benci topik yang ia buka ketika mengerti siapa yang Athy maksud.

" Apa kau sedang membicarakan anak cepu itu sekarang ? Denganku ? Kurasa kau salah memilih teman bicara tuan putri " Athy yang mendengar jawaban itu dari Lucas langsung menghadap lucas dengan tatapan tidak percaya. Karena tatapan Lucas saat ini sangat mengerikan dan mematikan.

' Oh tidak! Kurasa dia salah maksud. Yang kumaksud adalah sepupuku! Zenith! ' batin Athy yang menyadari perubahan atmosfer di sekelilingnya.

" Lu- Lucas.. Kura- " omongan Athy terpotong dengan omongan Lucas, " aku rasa datang kesini adalah pilihan yang salah. " dan dia langsung pergi kembali ke menaranya.

' Apa yang harus kulakukan. Apa aku harus menghampirinya? Dimana dia sekarang? Huhuhu tidak... Jangan sampai dia marah... ' Athy masih mematung di tempat dan berpikir berpikir dan berpikir.

Flow - (FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang