⚜ 14 ⚜

1.7K 118 54
                                    

Hari menjelang malam. Setelah Athy minum teh bersama Claude. Dia berniat untuk membersihkan dirinya dan pergi ke kamar Lucas, untuk menjenguknya.

Athy sudah berada di depan pintu kamar Lucas, tidak lupa Athy mengetuk pintunya.

Tidak ada jawaban dari dalam, mungkin Lucas sedang tidur.

Athy akhirnya membuka ointunya pelan, saat sudah berada di dalam kamar Lucas dia menutupnya kembali.

' baguslah... Dia sedang tertidur. Lalu, apa aku kembali saja ? ' batin Athy.
Tapi Athy malah melangkahkan kakinya pada balkon kamar Lucas.

Athy menghirup udara sore yang menjelang malam dan termenung. Sampai Lucas terbangun.

" kenapa kau disini ? " tanya Lucas dengan lembut.

" kau mengusirku ? " tanya balik Athy

" aku hanya bertanya " jawab Lucas yang masih berbaring di ranjangnya.

Athy melangkahkan kakinya mendekati ranjang itu. Setelah tepat berada di samping ranjang itu, Athy menyentuh dahi Lucas, untuk mengecek suhu tubuhnya.

" hmm setidaknya tidak sepanas tadi. "  ujar Athy. Lucas yang di perlakukan hanya diam saja.

" Lucas, kenapa kau tadi tiba-tiba demam tinggi huh? " tanya Athy, dan Athy memilih untuk duduk di kursi samping ranjang Lucas.

" itu karena kau, bodoh " jawab Lucas dengan santai seperti biasanya.

" bagaimana bisa ? " tanya Athy meminta penjelasan lebih detail.

" kau menggunakan 3 sihir ekstrim sekaligus, itu terlalu memaksakan mannamj, dan akhirnya mannamu menipis, dan kau akan mati jika kehabisan manna, lalu aku memberikan sebagian besar mannaku padamu, lalu mannaku yang jadi menipis tapi tidak seripis dirimu, dan aku demam tinggi karena pemulihan manna besar-besaran " jelas Lucas panjang. //anda ngerap? G

Athy mendengar penjelasan itu mematung tak percaya.

" dan kau berhutang nyawa lagi kepadaku, dan aku meminta imbalan padamu " lanjut Lucas.

Perkataan itu berhasil membuat Athy menatapnya tajam.

" apa ? Kukembalikan saja mannamu itu " jawab Athy sinis

" Athy, jangan masuk kembali ke hutan itu lagi " ucap Lucas tiba tiba dengan serius.

" kenapa ? " tanya Athy bingung.

" sepertinya auramu yang mengundang mereka keluar. " jawab Lucas serius.

" dan juga satu hal lagi " lanjut Lucas

" apa itu ? " Athy.

" sihir ruang waktumu, dapat kupastikan akan aktif jika kau merasa dalam bahaya " ujar Lucas serius.

" ngomong-ngomong Lucas... Bicara soal sihir ruang waktuku, sepertinya kau tidak berpengaruh sama sekali huh " ujar Athy curiga.

" itu karena kau adalah mateku " jawab Lucas dengan santai

" jawabnmu tidak masuk akal bodoh "  jawab Athy.

" heh, kau tadi bilang ingin mengembalikan manna ku kan ? " tanya Lucas girang, sampai membuat dia merubah posisinya menjadi duduk.

" hya! Kenapa kau terlihat sangat girang sekali ? Itu menakutkan " ujar Athy karena kaget dengan gingkah Lucas yang tiba tiba.

" baiklah, aku akan mengambil mannaku kembali " Lucas menarik tangan Athy yang duduk di kursi samping ranjangnya itu.

" Lu-Lucas! Apa yang kau lakukan- " ujar Athy terbata

Athy kini menindih Lucas, wajah mereka saling berhadapan, Lucas dibawah dan Athy di atas, dan sangat dekat.

Flow - (FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang