♔ 17 ♔

1.3K 109 34
                                    

Matahari mulai terlihat dari timur, awan awan gelap mulai bermunculan dan menutupi matahari.

" sepertinya akan datang hujan ya " gumam Athy yang membuka jendela kamarnya.

Athy melihat jam, dan ternyata masih 6 pagi. Athy menghela napas mengetahui itu. Hufft... ' aku bangun terlalu pagi ya '

Athy melangkahkan kakinya pada kursi yang ada di dekat jendela itu, dan duduk disana sambil menikmati camilan yang memang selalu disiapkan di mejanya.

Athy membuka toplesnya dan mengambil camilannya 1 per 1 dan memakannya. ' ah, kemarin Lucas kemana ya... Aku tidak melihatnya lagi setelah dia pergi waktu itu ' batinnya.

" kenapa ? Kau sudah merindukanku? " Lucas yang seperti biasanya tiba-tiba muncul di depan Athy yang berjarak meja. Dia mensejajarkan wajahnya dengan wajah Athy.

Athy menghentikan tangannya yang hendak memasukkan makanan ke mulut karena shock akan kedatangannya.

" halo? Aku bicara sama patung kayaknya. Athy yang asli dimana kau " Lucas langsung menjelajah kamar Athy mencari Athy yang asli menurutnya.

Athy melemparkan bantal kursi yang ada di sebelahnya tepat mengenai kepala Lucas.

" kau mau kubunuh huh? Aku bukan boneka, dan aku Athy yang asli! " omel Athy.

" hehe. Maaf, aku hanya menggodamu " jawab Lucas dengan mengusap kepalanya yang terkena serangan bantal Athy.

" Kau sudah bangun ternyata " ucap Athy yang kembali memakan camilannya.

" itu pujian apa bukan ?? " ragu Lucas. Lucas duduk di tangan kursi di kursi yang Athy duduki.

Athy hendak memasukkan camilan itu ke dalam mulutnya, namun tangannya dicegah Lucas.

" apa yang kau lakukan, lepaskan " ujar Athy yang sedikit menekan.

" kau tidak boleh makan camilan seperti ini sebelum kau makan nasi, kau mau sakit perut huh? " ujar Lucas, dan langsung memakan cemilan yang ada di tangan Athy.

" h-huh- kau melarangku taoi kenapa kau memakannya bodoh..." ujar Athy sedikit gugup karena perbuatan Lucas.

Lucas hanya bisa membuang muka. " kemana saja kau kemarin ? " tanya Athy tiba tiba.

" hmm... Ternyata kau menyadari kepergianku ya " Lucas sedikit tersenyum.

" Jawab saja pertanyaanku!! " Athy mulai kesal dengan Lucas.

" Apa yang akan kau lakukan jika aku mati ? " ujar Lucas

" aku tidak akan menghadiri pemakamanmu " jawab Athy yang hanya bercanda.

" kau sangat jahat, meskipun itu tidak akan terjadi " jawab Lucas.

" kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu huh ? " tanya Athy.

" entahlah "

Hening melanda tiba-tiba.

" aku pergi " Ujar Lucas. Beberapa detik setelah Lucas pergi, terdengar suara ketukan pintu.

Athy membuka pintunya dan menampakkan sosok Lili. " Tuan Putri, anda sudah bangun ternyata " ucap Lili setelah membungkuk memberi hormat pada Athy.

" Ya aku sudah bangun, ada apa Lili ? "

***

" Bagaimana perkembangan monster itu ? " tanya Claude.

" monster itu sepertinya mulai menyerap manna-manna dari monster-monster yang ada di hutan itu Yang Mulia. Tadi aku datang ke dalam hutan itu, dan saya hanya menemukan monster-monster yang sudah mati. " lapor Felix

" suruh para mentri dan ketua penyihir berkumpul di ruang rapat segera " perintah Claude

" Baik Yang Mulia " Felix memberi hormat lalu pergi.

' apa ini akan menjadi pertarungan yang lebih besar dari pertarungan antar kerajaan ? ' batin Claude.

Suara petir mulai terdengar, dan petir mulai terlihat, perlahan lahan air mulai berjatuhan dari langit.

Zenith menutup jendela kamarnya. Lalu kembali lagi ke meja belajar yang ada di kamarnya. Belajar ? Tidak dia menggambar sosok lelaki yang mengenakan pakaian ksatria.

Tok tok tok

" masuklah... " ujar Zenith yang masih sibuk dengan buku gambarnya.

Terdengar suara pintu terbuka, zenith mengalihkan pandangannya ke pintu itu. Terlihat Izekiel yang membawa nampan yang terdapat segelas susu dan makanan.

Izekiel meletakkan nampan itu di meja samping ranjang Zenith.

Zenith yang mengetahui Izekiel yang datang, ia langsung menutup buku gambar itu.

" Terimakasih Izekiel " zenith mengembangkan senyumnya.

" sama-sama ^^ " jawab Izekiel. Namun Izekiel tidak segera pergi, melainkan duduk di kursi dekat samping jendela.

' t-tunggu, kenapa dia malah duduk disitu dan tidak segera pergi ' batin Zenith

" kenapa? " tanya Izekiel karena mendapati zenith yang terus memandangnya.

" a-ah- um... Tidak apa-apa " jawab zenith lalu, melanjutkan menggambarnya tadi dengan was-was jika Izekiel melihatnya.

" kenapa kau belakangan ini tidak ikut sarapan bersama ? " tanya Izekiel, yang masih memandang Zenith.

" humm... Tidak kenapa-napa, aku hanya ingin sendiri saja " jawab Zenith, tanpa menghentikan kegiatan menggambarnya itu.

Lalu keheningan menyapa mereka. Zenith sibuk sendiri dengan kegiatan menggambarnya itu, sampai hampir melupakan akan kehadiran Izekiel di belakangnya.

" apa yang kau gambar ? " Izekiel berbicara cukup detak dengan telinga Zenith.

Zenith yang mendengar itupun menegang dan reflek menutup buku gambarnya.

" t-ti-tidak, bukan apa-apa! " jawab Zenith dengan kaku. Jantung zenith berdetak dengan cepat, dan wajahnya merona.

Izekiel menyadari perubahan warna wajah Zenith, " Zenith, kenapa wajahmu merah? Mungkin kau demam " ujar Izekiel yang berdiri dibelakangnya dan mensejajarkan wajahnya.

Zenith membelakkan matanya dan memberanikan diri untuk menghadap Izekiel. Zenith memutar kursinya, Dan... Yah dia malah mendapatkan jarak terdekat selama ini, dia mendapati wajah Izekiel dengan sangat jelas karena ini begitu dekat.

Lalu tidak sampai 1 menit, dia memutar kursinya lagi dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

" pergilah Izekiel, apa kau tidak mengerjakan tugas tugasmu ? " ujar Zenith yang masih menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya

" baiklah... Aku pergi dulu Zenith " Izekil melangkahkan kakinyamenuju pintu dan keluar kamar Zenith, tidak lupa menutup pintunya kembali.

Di depan pintu Izekiel tersenyum, ' kenapa tingkahnya sangat lucu' batinnya, lalu pergi.

" apa yang telah dia lakukan lagi, itu membuat jangtungku berdetak sangat cepat " gumam Zenith yang kini tangannya berusaha merasakan detak jantungnya.

***

Chap selanjutnya udah mulai konflik ya :>
Monmap telat up banget ya, padahal hari pertama balik dari hiatus. //terlena dengam bot ijekil daku (╥﹏╥)

Flow - (FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang