♔ 23 ♔

714 74 59
                                    

Kediaman Alpheus

Malam dimana terjaganya seorang penerus Alpheus karena telah diberkati dengan tumpukan tugas yang diserahkan oleh seorang kepala keluarga Alpheus.

Lantunan musik yang berasal dari putaran piringan hitam menggema di ruangan dan begitu menenangkan.

Tangan sang bangsawan menggerakkan pena yang dipegangnya dengan luwes menciptakan tulisan yang begitu indah.

Sampai sebuah getaran terjadi, semua kaca jendela yang dibelakanginya semua pecah dan tumpukan kertas yang awalnya tersusun dengan rapi menjadi berserakan dan bertebaran.

Deg...

Sontak netra sang bangsawan mengecil dan begitu kosong.

' ada apa ? ' batin sang bangsawan bersurai silver itu.

Sang bangsawan itu langsung berdiri dari duduknya dan membalikkan badan untuk melihat apa terjadi melalui jendela tak berkaca itu.

' ada yang tidak beres '

Ia menyadari seperti ada retakan di langit. Pemilik netra gold itu langsung  melangkahkan kakinya cepat menuju keluar ruangan, tidak lupa dengan pedangnya.

Pergi ke luar dari kediaman Alpheus dengan kuda berwarna putih, dia terlihat seperti sedang sangat terburu-buru. Tanpa ia sadara seorang perempuan bersurai coklat mengikuti kepergiannya dengan jarak yang cukup jauh dengan menunggangi kuda juga.

Dalam perjalanan menuju istana, ia melihat banyak prajurit kerajaan yang berlalu lalang dengan terburu-buru berlawanan arah dengan dirinya.

Izekiel menempuh perjalanan lebih cepat dari biasanya, ya, mungkin karena dia menunggangi kuda langsung tanpa perlu menaiki kereta kudanya.

Dia sudah memasuki wilayah istana dan langsung turun dari kudanya hendak mencari kepercayaan sang Raja, Felix Robein.

Dengan bergegas dia menelusuri lorong-lorong istana yang panjang. Tanpa sengaja dan sangat kebetulan dia menemukannya, sang ksatria berdarah merah.

" Tuan Felix " teriaknya dengan berlari mendekat kepada Felix.

Felix membalikkan tubuhnya untuk mengecek siapa yang memanggilnya dan tatapan itu, tatapan membunuh. Izekiel sempat melihat tatapan itu.

' sepertinya setiap anggota kerajaan memiliki tatapan membunuh ' batin Izekiel.

Menyadari bahwa itu Izekiel, raut wajah Felix langsung berubah 180° dan kembali seperti tatapan orang polos.

" tuan muda Alpheus ? Ada apa anda kemari ? " tanya Felix kepada orang gang sekarang berada di depannya.

" jelaskan, apa yang sedang terjadi ? " tanya Izekiel langsung.

Felix pun langsung menjelaskan keadaan yang sedang berlangsung secara singkat.

Izekiel mengangguk paham setelah mendapat penjelasan dari Felix.

" aku akan membantu Yang Mulia " ucap Izekiel sebelum pergi meninggalkan Felix dengan cepat.

" tunggu- " Felix tidak sempat menuturkan kata-kata jika dia munhkin hanya akan menjadi beban jika berusaha membantu Yang Mulia saat bertarung.

Felix mengakui kemampuan berpedangnya sudah hebat dan akan diresmikan menjadi ksatria pribadi Athanasia pada hari ulang tahunnya yang ke 20 mendatang.

Mau tidak mau Felix harus berusaha mencegahnya. Sebelum pergi menyusul Izekiel dia memerintahkan prajuritnya untuk berjaga di istana bagian barat.

Di lain tempat, Zenith sudah sampai di istana, namun tidak melalui pintu gerbang bagian depan istana, karena pada saat itu ia melihat ada kereta khas milik keluarga Alpheus.

Flow - (FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang