Lo punya gue. Lo punya gue. Lo punya gue.
Naora menatap tajam orang yang sedang berkomat-kamit di depan kaleng kerupuk yang terletak di salah satu meja kantin. Raut wajahnya sangat serius dan bahkan tidak terusik dengan kehadiran Naora. Naora sendiri baru selesai kuliah tepat pukul tiga sore dan mendapati sebuah pesan dari Kesha yang katanya ingin bertemu dengannya.
Oh, jadi selain ada sekte pemuja kaleng khong guan sekarang ada juga sekte pemuja kaleng kerupuk.
Naora tidak ingin mengganggu Kesha sebenarnya tapi ia kesal juga karena sudah lima menit berdiri di sana namun tetap diabaikan.
"Sha, belum selesai doanya?"
Kesha terkejut dengan kehadiran Naora yang secara ajaib sudah berada di sampingnya. Secara tak sengaja, mantra yang sejak tadi ia ucapkan dalam hati terucap dengan suara lantangnya.
"LO PUNYA GUE."
hah?
Hah?
HAH?
"Kerupuk maksudnya?"
Tidak ada respon dari lawan bicaranya, Naora berinisiatif berkata. "Ambil aja. Gue nggak bakal minta kok."
Kesha dibuat speechless, ia hanya bisa mematung di kursinya. Ia berusaha keras untuk menahan malu pada dirinya sendiri sekaligus berterima kasih pada absurditas respon Naora.
.
.
tbc.
a/n: merek dagang hanya sebagai penunjang cerita, tidak ada unsur promosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesha
Romance"Jangan suka aku! Biar aku saja yang suka kamu." -Kesha, bukan Dilan.