Our Time

1.7K 113 1
                                    

Pukul sebelas siang, Naora baru saja selesai kuliah dan memilih makan siang di kantin karena ia ada kelas lagi pukul satu siang nanti. Hari Jumat, jadwalnya memang cukup padat. Ia memang sedang sial sepertinya di semester ini. Tugas yang tidak ada habisnya, jam kuliah yang padat dan—

Nah kan baru saja kepikiran sudah ada notifikasi Line dari tersangka pembawa masalah. Firasatnya kemarin benar adanya. Naora paham betul, Kesha bukan tipikal orang yang akan menyerah begitu saja dengan keinginannya. Tentu saja ia akan menyiapkan rencana-rencana cadangan yang merepotkan. Naora sudah menduganya sejak kemarin.

Ada dua pesan masuk. Satu dari Kesha dan satunya dari grup chat yang berisikan ia, Rurin dan Kesha tentu saja.

Kesha Viona

Ra, Sabtu ini kosongin ya. (07.45)

Selesai membacanya, dahi Naora berkerut. Perasaannya makin tidak enak. Ia memutuskan membuka grup chat.

NUGGET (3)

Kesha Viona Sabtu jalan kuy!

RurinAP KUY!!!

RurinAP Kangen kalian :(

Kesha Viona Yap, udah lama juga kan kita ga main bareng

RurinAP Iya, ya, terakhir kan bulan kemarin ya sha.

RurinAP Btw, Naora kemana??

RurinAP @Naora I.

RurinAP Lo pokoknya kudu ikut. Wajib! @Naora I.

Kesha Viona Kuliah mungkin

RurinAP Pokoknya Naora kudu dipaksa ikut sha

RurinAP Gak seru kalo gak lengkap

Kesha Viona Oke

RurinAP Btw mau kemana?

RurinAP Nonton aja kuy, abis itu makan di mekdi

RurinAP Ada film yang mau gue tonton

Kesha Viona Boleh tuh!

Naora I. Oke

Kesha Viona Lo berdua gw jemput. Gw bawa mobil

RurinAP Asek. Gak ada embel-embel uang bensin kan?

Kesha Viona Ngga, palingan uang tiket sama popcorn

Naora I. Tai

RurinAP LEBIH MAHAL ANJIR!!!

Kesha Viona Bercanda woy. Galak amat lo pada

Sabtu pagi adalah waktu terbaik untuk tidur. Begitu pikir Naora. Tapi siapa sangka, pagi ini gadis itu sudah berjongkok di depan kulkas. Tidak melakukan apa-apa, hanya membiarkan pintu kulkas terbuka dan ia berjongkok di depannya. Naora benci bangun pagi-pagi ketika tidak ada aktivitas yang perlu ia lakukan. Naora juga benci janji yang dibatalkan mendekati waktu yang sudah dijanjikan. Namun saat ini, ia lebih benci Kesha Viona yang mengacaukan Sabtu paginya.

Rencananya pagi ini, sekitar pukul 10 Naora, Rurin dan Kesha akan pergi menonton bersama. Namun tiba-tiba sekitar pukul 9, sebuah notifikasi di grup chat masuk yang isinya rencana mereka diundur menjadi nanti sore karena Kesha mendapat tugas kuliah dadakan yang harus dikumpulkan siang ini.

Sontak saja, grup Nugget isinya hanya umpatan-umpatan dan sumpah serapah yang ditujukan pada Kesha. Meski akhirnya mereka setuju. Namun tampaknya Rurin masih tidak terima, alasannya ia sudah melakukan ritual five-step-skincare-routine dan ia merasa rugi karena acaranya diundur.

Oh ngomong-ngomong soal nama grup chat. Alasan dinamakan Nugget merupakan ide Rurin dengan dalih meski mereka berbeda-beda bentuk, rasa sayang antar sahabat akan tetap sama layaknya nugget yang memiliki bentuk yang berbeda-beda namun rasanya tetap sama, ya rasa nugget. Padahal ada juga nugget yang rasa ikan, ayam atau daging sapi.

Memang dasar Rurin saja yang kelewat tidak kreatif dan kurang kerjaan sementara Naora serta Kesha pun setuju-setuju saja daripada terjadi peperangan. Akan panjang ceritanya nanti.

Naora menyadari itu. Dinamika pertemanan mereka cukup simpel. Rurin dan Kesha yang menarik sementara Naora adalah follower. Tidak ingin terlalu ikut campur, tapi tidak juga menjauhi. Meski seringnya Naora yang tidak mudah terpengaruh dan memilih mengasingkan diri, perasaan untuk tidak mengecewakan teman-temannya selalu timbul dari dalam dirinya.

Karena itu sebagai followers yang baik, di sinilah akhirnya Naora berakhir. Bioskop. Naora melirik jam tangannya yang menunjuk ke angka delapan dan mengembuskan nafas, jengah. Kacau sudah moodnya.

Naora melirik orang di sebelahnya yang ternyata sedang menatapnya. Kesha tersenyum kikuk saat mendapati lirikan super jutek dari Naora. Rautnya seolah berkata maaf namun sayangnya Naora sedang tidak ingin berbelas kasihan sehingga ia justru memalingkan wajahnya, sibuk mencari objek yang lebih enak dipandang.

Melihat kelakuan dua temannya, Rurin yang sejak tadi sibuk bermain ponsel berusaha akhirnya menyerah, ia tampak berpikir sesaat. Ia perlu melakukan sesuatu agar suasananya menjadi lebih baik.

"Udah sih, yang penting kita jadi nonton, kan. Ra, mata lo biasa aja, serem tau kayak demit."

"Bodo amat."

"Yang penting kan kita menghabiskan waktu bersama, Ra. Itu value yang perlu lo ambil hari ini. Nilai solidaritas pertemanan loh, Ra."

Naora benar-benar tidak mengerti bagaimana jalan pikiran seorang Rurin. Kadang aneh dan tidak masuk akal meskipun mungkin ia berniat mencairkan suasana yang semakin suram setelah mereka selesai makan tadi. Naora yang hanya diam dengan tampang ingin-makan-orang, Kesha yang bingung, kikuk dan merasa bersalah sementara Rurin yang bingung saja.

"Solidaritas atau nggak tau diri? Masa ngaret berjam-jam, segala lupa beli tiket pula. Kan sekarang kita nontonnya jadi kemaleman. Buang-buang waktu tau."

"Iya, sori. Gue yang salah."

Setidaknya setelah kalimat itu diungkapkan oleh Kesha, Naora bisa sedikit memaklumi. Ada nada penyesalan disana dan ia juga tidak ingin memperburuk keadaan. Bisa jadi ini berkat Rurin dan kalimat absurdnya. Naora hanya ber-hm sebagai balasannya.

"Tuh ya, Ra. Udah ah, ayo baikan."


.

tbc.


.

.

a/n :

Keluar dari comfort zone dan memberanikan diri buat nulis genre yang belum pernah dicoba, ternyata saya payah :(

KeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang