Pengagum

2.5K 391 17
                                    


Mark yang baru saja sampai di lobby SM memfokuskan pandangannya saat melihat punggung seseorang yang sepertinya dia kenal. Setelah yakin dengan apa yang dilihatnya, Mark berjalan mendekat.

"Lisa noona." Seseorang yang dipanggil Lisa itu menoleh, kemudian tersenyum pada Mark, terlihat dari matanya yang menyipit, karena si wanita memakai masker untuk menutupi wajahnya.

"Oh, Markeu. Annyeonghaseyo." Lisa membungkuk diikuti dengan Mark yang ikut membungkuk.

"Apa yang noona lakukan disini? Digedung SM?" Lisa mulai melepas masker yang dikenakannya.

"Oh, hm, aku sedang menunggu Yeri. Tapi sepertinya Yeri sibuk. Aku sudah menghubungi ponselnya, tapi tak dijawab." Tanpa disadari, Lisa mengerucut sebal.

Mark gemas, ingin menyubit pipi penuh itu dengan kedua tangannya, namun itu hanya keinginan dalam hatinya saja.

"Mau ku temani—maksudku, ku antarkan ke ruang latihan Red Velvet?" Mark gugup.

"Apa tak merepotkan?" melihat Lisa yang menatapnya dengan pandangan berbinar membuat lelaki remaja beranjak dewasa itu semakin gemas.

"Tentu tidak, aku masih punya banyak waktu."

Lisa mengangguk kemudian berjalan mengikuti Mark dibelakang. Mark yang merasa Lisa berjalan dibelakangnya, memelankan langkahnya dan meminta Lisa untuk berjalan di sebelahnya.

Sepanjang perjalanan mereka bercerita banyak hal sampai akhirnya mereka telah berada di depan ruang latihan Red Velvet.

"Kalau begitu noona, aku duluan. Sepertinya hyungdeul sudah menungguku."

"Oh, oke. Terima kasih sudah mau mengantarku. Maaf kalau merepotkan."

"Tidak, tidak merepotkan sama sekali. Kalau begitu, sampai jumpa." Mark melambaikan tangan lalu berbalik melangkah pergi menuju ruang latihannya.

Lalisa masih memandang Mark sampai tubuh laki-laki itu tak terlihat di pandangannya, baru dirinya memasuki ruangan di depannya.

Sesampainya diruang latihan, Mark langsung menyandarkan tubuhnya di sofa ujung ruangan. Dirinya masih berdebar. Tak menyangka efek Lalisa masih sebegitu hebat.

Yuta yang melihat salah satu adiknya yang masih bersandar di sofa, memegang dadanya, dengan memejamkan mata sambil tersenyum cerah akhirnya menghampiri.

"Mark, kau sehat?" yang ditanya hanya berdeham sambil menganggukkan kepala.

"Kau yakin?" dan hanya dibalas dengan anggukan kepala.

"Jangan mengganggunya. Dia sedang kasmaran." Perkataan Johnny membuat Mark menengakkan duduknya.

"Hyung." protes Mark.

"Wae? Aku melihatmu bersama Lalisa tadi. Mengantar gadis itu menuju ruang Red Velvet." Johnny masih sibuk menatap ponselnya.

"Tunggu. Lalisa? Blackpink? YG?"

"Hyung melihatnya?" Mark memandang Johnny, berharap lelaki itu menatap padanya.

"Eoh. Lalisa maknae Blackpink. Aku tentu melihatnya. Kau terlalu bahagia sampai tak menyadari aku yang berjalan di belakang kalian."

"Woah, Markeu." Yuta mulai memasang wajah menggoda pada Mark, kemudian pergi menghampiri membernya yang lain dan menceritakan apa yang lelaki Jepang itu dengar.

Dari posisinya, Mark dapat melihat Jaehyun yang menatap padanya sambil tersenyum, dalam hati Mark merinding ketakutan. Mark belum pernah melihat hyungnya itu tersenyum semengerikan itu.

"Jika kau memang menyukai Lisa, kejar saja. Persaingan antar lelaki itu wajar. Jadi semangat." Johnny menepuk bahu Mark kemudian bangkit berdiri.

Mark meringis dalam hati. Masalahnya, yang suka dengan Lisa itu banyak. Dalam grupnya saja ada Jaehyun dan Taeyong. Dan Mark juga mendengar kalau Sehun EXO juga menyukai Lisa, belum lagi dari grup ataupun agensi lain.

Mark juga ingin dekat dengan Lisa. Selama ini Mark hanya bisa mengagumi Lisa dari jauh. Mau dari dekat saingannya banyak.

–––-–––

kebanyakan rebahan bikin pusing gaes
_Rere_

I'AMOUR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang