lelah

1.9K 301 4
                                    


Lisa masih menatap punggung lebar kekasihnya yang masih sibuk dengan coretan di kertasnya. Sudah hampir satu jam lebih Lisa menemani sang kekasih yang masih belum beranjak dari tempatnya duduk.

Tidak, Lisa tidak marah dengan kesibukan kekasihnya. Lisa malah merasa prihatin. Kekasihnya terlihat sangat lelah. Kantung matanya terlihat semakin menghitam saat Lisa datang berkunjung tadi. Berkali-kali bahkan kekasihnya mengusak kasar surai hitamnya dengan kedua tangannya.

Sudah banyak sampah kertas yang menumpuk di tempat sampah. Kekasihnya terlihat tak puas dengan tulisannya dan sesekali merobek dan meremas kertas itu lalu melemparkannya ke tempat sampah.

Lisa ingin sekali menghampiri sang kekasih namun dirinya mengingat betul bahwa kekasihnya benar-benar tak bisa diganggu jika dirinya sedang fokus dengan kertas-kertas dan laptop yang menyala itu.

Tak berselang lama, sang kekasih pun beranjak, menghampiri Lisa dan duduk di sebelah Lisa.

Bangchan memeluk sang kekasih dari samping, lalu mengangkat tubuh Lisa dengan mudah dan berakhir Lisa yang duduk di pangkuannya.

"Capek?" Lisa mengusap surai Bangchan, sedangkan si lelaki yang menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lisa, menganggukkan kepala.

"Istirahat dulu yuk. Kita cari makan diluar. Atau mau delivery aja?"

"Diluar aja ya. Aku suntuk di studio terus dari kemarin." Lisa menganggukan kepala. Masih memainkan rambut hitam sang kekasih.

Bangchan masih memeluk Lisa yang berada di pangkuannya dengan erat. Sesekali mengecup singkat leher Lisa yang membuat sang kekasih terkekeh geli.

"Oh ya, kamu udah gak tiba-tiba mimisan lagi kan? Kalo capek istirahat, jangan dipaksain. Aku gak mau ya kalau sampai Felix telfon aku terus panik kalau kamu mimisan kayak kemarin-kemarin." cerewet Lisa yang hanya dibalas dengan anggukan kepala.

"Ih, janji dulu jangan cuma ngangguk-ngangguk doang." sebal Lisa.

Bangchan menjauhkan wajahnya dari leher Lisa, menatap Lisa yang berada lebih tinggi dari dirinya. Lalu tersenyum menenangkan.

"Iya sayang. Janji gak sampe kayak kemarin. Yang kemarin cuma kecapekan doang." Bangchan mengulurkan jari kelingkingnya, dan dibalas dengan tautan dari jari kelingking Lisa.

"Udah ya peluk-pelukannya. Sekarang kita cari maka dulu. Ngomong-ngomong aku suka hair style-mu kali ini." ucap Lisa lalu meninggalkan kecupan singkat di pipi sang kekasih lalu bangkit berdiri dari pangkuan Bangchan.

"Jadi, mau makan dimana?" tanya Bangchan yang sambil bersiap diri.

"Kantin YG." celetuk Lisa.

"Yakin?" tanya Bangchan sambil memasang topi dan masker hitamnya.

"Yakin lah, yang penting diluar studio kan. Lagian makanan di kantin YG terjamin enak dan aman dari sasaeng apalagi dispatch." jawab Lisa sambil menautkan tangan keduannya lalu menyeret sang kekasih agar lekas keluar dari studionya.

––-—-––

gk tau knpa tiap ngeliat mata'y bangchan tuh gw kek ngeliat banyak kekhawatiran disana. apa emang jenis mata'y bangchan yg sayu atau gimana (sok bgt kan gue ㅠㅠㅠ)
_Rere_

I'AMOUR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang