chapter 3

2.3K 233 5
                                    

Jiyeon memandang kaki kanan nya yang sudah di pasangi kruk. Tak disangka jika bakal separah ini hingga tak boleh terlalu sering memakai kaki nya, khusus nya berlari.

Katanya ini di karenakan dirinya sendiri yang masih di paksa untuk berjalan hingga bisa separah ini. Tapi jarak dari lantai 4 ke lobby itu jauh, apalagi tempat lift yang juga jauh.

"Btw, kenapa lama banget yak masang ginian doang, gak kerasa udah 2 jam sendiri" ucap jiyeon setelah melihat jam tangan nya.

Saat hendak keluar dari wilayah rumah sakit, dia melihat sepasang kekasih sedang berjalan di luar rumah sakit.

'Oh, pemeran utama juga' batin jiyeon sambil memperhatikan dua orang dengan tampilan memukau.

Baginya, di dunia ini hanya terbagi dua bagian. Pemeran utama dan pendukung, dia sendiri yakin bahwa dia hanyalah sang pemeran pendukung di sini. Dia menjadi pendukung di cerita kakak nya, sang sekretaris cantik waktu itu, atau bahkan untuk 2 pasangan yang lewat tadi.

"Udah selesai?" Tiba tiba doyoung muncul di hadapan nya membuat jiyeon mendongak untuk melihat doyoung

"Lo juga" ucap jiyeon sambil menatap doyoung

"gue.. apaan?" tanya doyoung bingung

"pendukung, yang sabar ya, gue juga kok" jawab jiyeon lalu menepuk pundak doyoung dan menunjukkan muka simpati nya. Dia pun segera berjalan terlebih dahulu ke arah van.

"Ngomong apaan dah?" Tanya doyoung bingung lalu segera menyusul jiyeon

"Lo kenapa bisa sampek di perban gitu?!" tanya doyoung panik setelah sadar kalau jiyeon memakai kruk

"Gak tau, ayo pulang, abang udah selesai?" tanya jiyeon

"Udah, dia lagi pemotretan buat majalah, habis nganter lo balik gue langsung ke sana" jawab doyoung membantu jiyeon naik ke dalam van

"Sampek berapa lama kayak gitu?" Tanya doyoung

"3 hari doang, cepet kan" jawab jiyeon.

"part time lo gimana?" tanya doyoung

"ya gak gimana gimana, kan gak ngaruh juga" jawab jiyeon santai.

💎💎💎

Jiyeon sedang menonton drama di hp nya saat seseorang menaruh 5 kaleng bir di meja kasir.

"Ada tambahan lain nya?" Tanya jiyeon seperti biasa sambil men scan barcode bir itu

"Tidak"

Mendengar suara yang berintonasi dingin dan tampak tidak asing itu membuat jiyeon segera mendongakkan kepala nya. Dia terkejut melihat jaehyun sudah berada di depan nya.

"Pimpinan jung?" Ucap jiyeon begitu mengenali jaehyun

"Siapa- ah gadis tadi pagi" ucap jaehyun tetap datar begitu mengenali jiyeon

"Sepertinya saya dan anda sering sekali bertemu" celetuk jiyeon sambil melanjutkan pekerjaan nya

"Total saja belanjaan ku" ucap jaehyun dingin

Jiyeon pun mendengus tak percaya, lalu memasukkan 5 kaleng itu ke dalam kantong plastik. Dia melihat layar komputer untuk total pembelanjaan.

"57.000 won" ucap jiyeon sambil melihat total nya

Jaehyun segera memberikan 60 ribu won pada jiyeon tanpa banyak bicara.

"Tapi.. anda tahu..., entah bagaimana saya tiba tiba ingat kalimat lucu ini" ucap jiyeon sambil sedikit terkekeh begitu menyadari apa yang dia ingat.

warm(따뜻한); jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang