chapter 4

2.2K 211 7
                                    

Jiyeon sedang mengobati lututnya saat jungwoo pulang bersama doyoung.

"Lo kenapa lagi?" tanya jungwoo begitu melihat jiyeon yang sedang mengoles obat merah

"Jatoh, gara gara nyelametin dia" jawab jiyeon sambil menunjuk kucing kecil yang kini sudah bersih

"Uwahh lucu bangett!!" seru jungwoo segera menghampiri kucing itu dan menggendong nya begitu saja

"Tetep aja, lain kali ati ati" celetuk doyoung lalu duduk di sebelah jiyeon

Dia meraih kotak plester dan membuka nya, lalu mengambil alih obat merah yang ada di tangan jiyeon.

"Sini biar gue aja" ucap doyoung sambil membuka satu plester

"Thanks" balas jiyeon dengan senyuman nya ketika doyoung menempelkan plester pada kaki nya

"Kalian pacaran diem diem ya?" selidik jungwoo yang melihat itu

"Enak aja, asal nuduh!" seru jiyeon kesal

"Kalo nggak yaudah" balas jungwoo santai

"Udah ah, gue mau berangkat dulu, makasih bang" ucap jiyeon lalu segera berdiri dan mengambil tasnya

"Mau gue anter sekalian?" tanya doyoung

"Gak usah, gue pergi dulu!" pamit jiyeon cepat lalu segera keluar dari rumah nya.

"Udah 2 tahun, dia gak peka banget kan" ucap jungwoo ke doyoung saat jiyeon sudah pergi

"Iya sampek gue gak di toleh sama sekali" balas doyoung lalu segera membereskan bungkus plester dan obat merah tadi

"Lo harus nya berani deketin dong, ajak makan malem berdua kek, ajak jalan jalan kek" ucap jungwoo

"Gue bantu deh!" lanjut jungwoo

....

"Ji, gue ngurus lantai 2, lo jaga bar ya" ucap yoona, teman kerja jiyeon

"Yoii, sana pergi, gue jaga sini" balas jiyeon.

.

.

.

.

.

"Selamat datang- oh?" ucapan jiyeon terpotong begitu melihat siapa pria yang baru saja menduduki salah satu kursi bar

"Kerenn, beneran kayak takdir" lanjut nya sambil tersenyum menatap jaehyun

"Martini" pesan jaehyun mengabaikan kalimat jiyeon, membuat jiyeon mendengus tak percaya

"Baik, martini 1 gelas" ucap jiyeon lalu segera membuat minuman jaehyun

"Kayak nya dia sama sekali gak punya skill berkomunikasi yang baik dan benar" gerutu jiyeon

"Aku dengar" ucap jaehyun dingin

"Omong omong, kenapa hanya saya yang memakai bahasa formal disini? Sedangkan Anda terus terusan memakai banmal?" tanya jiyeon kesal sambil menyodorkan pesanan jaehyun

Namun jaehyun hanya diam saja sambil meminum minuman nya. Menganggap kalimat jiyeon hanyalah angin lalu, membuat jiyeon mendengus kesal.

"Kalau pun Anda memakai bahasa santai, jangan gunakan yang kaku dong! Di jaman ini, orang macam apa yang memakai kau dan aku" oceh jiyeon

"Tak bisa diam?" tanya jaehyun tajam

"Sebelum Anda menjawab pertanyaan saya" jawab jiyeon kesal.

Jaehyun tampak mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan kartu identitas nya, lalu menaruh nya dengan kasar di meja.

"Aku lebih tua, puas kan?" Tanya jaehyun tajam

warm(따뜻한); jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang