"Bos lo, ngelihat ke arah sini" ucap doyoung membuat jiyeon mengernyit lalu menoleh ke arah yang doyoung lihat. Tampak terlihat jaehyun yang sedang menatap ke arah mereka sebelum akhirnya fokus pada karyawan di depan nya.
"Haha, sori, gimana kalo nanti siang aja?" Tawar jiyeon tak enak
"Gak papa, gue free kok, hari ini gue ambil cuti" jawab doyoung
"Cuti?" tanya jiyeon bingung
"Semalem gue minum banyak banget, jadi abang lo ngambilin cuti buat gue biar gue bisa istirahat. Tapi gak tau kenapa gue malah berakhir disini" ucap doyoung
"Sorry" ucap jiyeon merasa bersalah
"Maaf buat apaan, kan gue yang mabuk, bukan lo" ucap doyoung
"Nanti siang, gue tunggu di kafe depan itu, mereka jual red velvet kesukaan lo" ucap doyoung dengan senyuman nya.
Jiyeon pun tersenyum lalu mengangguk. Sudah dia duga, doyoung takkan berubah hanya karena kemarin. Pria itu sangat baik, pengertian, dan dewasa, menambah rasa kagum nya pada pria itu.
"Omong omong, lo cantik makek baju itu, tapi lain kali makek yang lebih tertutup" ucap doyoung
"Ah.. sori, gue hampir telat tadi pagi jadi asal ngambil" ucap jiyeon menggaruk tengkuk nya
"Yaudah, kalo gitu ntar siang gue bawain baju ganti" balas doyoung
"Yaudah gue pergi dulu" pamit pria itu mengembangkan senyum nya lalu pergi dari sana.
Jiyeon mengembangkan senyum nya senang. Bertemu dengan doyoung mampu membuat mood nya kembali seperti semula. Memang hanya pria itu yang bisa mengerti dirinya. Memikirkan tentang itu membuat jiyeon menjadi berpikir ulang tentang keputusan nya. Apakah sebaiknya dia harus mulai berkencan dengan doyoung atau tidak.
....
"Ini harus selesai siang ini, kau melewatkan banyak pekerjaan" ucap jaehyun menaruh setumpuk berkas di hadapan jiyeon.
"Ya? Semua ini?" tanya jiyeon bingung
"Semakin cepat semakin baik" ucap jaehyun datar lalu masuk kembali ke ruangan nya
"sebanyak ini mana mungkin bisa selesai siang" keluh jiyeon.
"Nggak yeon, semangat, demi red velvet!" seru jiyeon lalu mulai mengambil salah satu berkas yang ada di sana.
Namun sepertinya memang berkas yang di beri terlalu banyak. Setengah jam lagi waktu makan siang, namun masih ada 5 berkas yang belum tersentuh sama sekali. Jiyeon mendengus pasrah sambil berusaha mempercepat pekerjaan nya. Dia bahkan tak sempat untuk sarapan hari ini, jadi perut nya sangat lapar.
"Oh! gue blom reservasi buat makan siang nya pak jaehyun!" seru jiyeon saat hampir lupa pekerjaan nya.
Dengan segera dia membuka daftar restoran yang pernah dia list. Namun sebelum dia menghubungi restoran yang sudah ia tentukan, jiyeon memilih untuk menanyakan hal itu pada jaehyun.
Tok tok tok
"Masuk" ucap jaehyun dari dalam membuat jiyeon membuka pintu nya
"Sajangnim, untuk makan siang Anda-"
"Aku akan makan dengan chungha, kau tak perlu memesankan sesuatu" potong jaehyun
"Baik, kalau begitu saya permisi" ucap jiyeon undur diri.
....
12.00
Jiyeon segera menutup pekerjaan nya yang telah selesai dan segera mengambil tas nya untuk pergi makan siang. Jaehyun telah pergi sejak setengah jam yang lalu, membuatnya tak perlu repot untuk melapor untuk pergi pada pria itu.