Jaehyun akan tetap menjadi jaehyun. Pada akhirnya jiyeon juga membereskan barang barang milik jaehyun dan memanggil customer service untuk membawakan barang barang itu ke mobil milik jaehyun.
Lalu apa yang di lakukan jaehyun? Entah lah, dia tampak terus terusan menelfon berbagai orang. Sepertinya sedang mengurus keadaan untuk memastikan bahwa semua sudah selesai.
"Ini yang terakhir?" Tanya pria yang membantu jiyeon memasukkan barang barang
"Iya, tak apa, saya bisa sendiri" ucap jiyeon ketika pria itu ingin mengambil alih koper besar milik jaehyun.
"Terima kasih...-" jiyeon terhenti ketika tidak tahu siapa nama pria muda di depan nya
"Nam dohyon" ucap pria itu
"Terima kasih, nam dohyon-ssi" ucap jiyeon sambil tersenyum
"Hati hati nona, kalau begitu saya pergi dulu" ucap dohyon lalu pamit pergi.
Jiyeon pun menggeret koper itu ke arah lobi luar di mana mobil milik jaehyun sudah ada di sana sejak tadi. Baru juga jiyeon ingin mengangkat koper itu, tapi sepertinya dia harus menyesali karena dia menolak bantuan dohyon tadi. Koper ini lebih berat dari yang terlihat, dan dia tak menyadari nya karena menggeret nya sedari tadi.
"Bodo banget gue" gumam jiyeon pelan lalu menyiap kan tenaga nya.
Baru juga jiyeon mengangkat koper itu, namun sepertinya memang terlalu berat hingga ia hampir saja terjatuh ke belakang bila dia tak menjajakan kaki nya dan tak ada tangan yang menahan badan nya dari belakang. Tunggu, tangan?
"Kemana pria yang membantu mu tadi?" Tanya jaehyun datar.
Jiyeon yang sadar bahwa jaehyun tengah menahan nya pun langsung memperbaiki posisi nya untuk berdiri tegak lagi.
"Sa-sajangnim" ucap jiyeon gugup
"Nanti kuhubungi lagi" ucap jaehyun pada telfon nya lalu memasukkan benda kotak itu ke dalam saku nya.
"Kenapa memasukkan nya sendirian?" Tanya jaehyun
"Tadi saya pikir ini tak seberat itu" jawab jiyeon
Jaehyun pung hanya menggelengkan kepala nya lalu dengan mudah nya mengangkat koper itu dengan satu tangan dan memasukkan nya ke dalam bagasi.
"Ayo pergi" ucap jaehyun meninggalkan jiyeon untuk menutup pintu bagasi sebelum akhir nya menyusul jaehyun memasuki mobil nya.
"Aku lapar" ucap jaehyun saat jiyeon tengah fokus menyetir
"Apakah ada sesuatu yang ingin anda makan, sajangnim?" Tanya jiyeon sopan
"Aku ingin masakan rumahan" jawab jaehyun membuat jiyeon segera memikirkan restoran bintang lima yang menjual masakan rumahan.
'Minta nya susah amat sih, mana gue gak bisa browsing lagi, kalo minta steak kan banyak pilihan nya!' Seru batin jiyeon kesal
'Di depan ada lampu merah, ntar browsing pas di sana' bisik otak jiyeon
"Halo bu?" Jiyeon sontak menoleh saat tiba tiba jaehyun bersuara, sepertinya sedang menelfon ibu nya.
Omong omong soal ibu, keluarganya pak jaehyun kek gimana ya? Gak pernah liat gue. Tanya jiyeon pada dirinya sendiri.
"Aku akan kesana untuk makan siang" ucap jaehyun membuat jiyeon menoleh sekali lagi
"Hmm, ku tutup" ucap jaehyun lalu menutup telfon nya
"Kita ke rumah utama" ucao jaehyun sebelum jiyeon sempat bertanya apapun
"Rumah utama?" Tanya jiyeon bingung.
Jaehyun tak menjawab apapun dan mengetikkan sesuatu pada navigasi mobil nya. Tujuan awal mereka pun seketika berubah, membuat jiyeon memutar kan mobil nya.