"Satu botol lagi"
"Tuan, anda sudah mabuk" ucap bartender itu
"Tenang lah, aku bisa membayarnya" ucap jaehyun angkuh
"Kalau begitu, saya akan menelfon kerabat anda, tolong berikan ponsel anda"
Jaehyun menyerahkan ponsel nya lalu kembali menuang whisky ke gelas yang telah kosong itu.
"Doyoung, menganggap adik saya sebagai perempuan yang berharga yang harus dia perjuangkan, bukan barang yang bisa dia beli dengan uang"
"Sialan! Apa bagus nya pria itu" dengus jaehyun kesal sambil kembali menenggak minuman beralkohol itu.
"Sekretaris anda sedang kemari" ucap sang bartender mengembalikan telfon jaehyun.
Namun jaehyun sudah terlalu mabuk untuk mendengarkan. Suara bartender itu hanya terdengar samar sekali, membuat nya memutuskan tak peduli dan melanjutkan minum nya.
15 menit kemudian...
"Sajangnim!" Seru jiyeon begitu menemukan jaehyun yabg sudah mabuk di meja bar
"Anda sekretaris kim?" Tanya sang bartender memastikan
"Ya, saya yang anda telfon tadi" jawab jiyeon
"Berapa seluruh tagihan nya?" Tanya jiyeon sambil mengeluarkan kartu kredit perusahaan nya
"3 juta won"
"Ya?" Jiyeon membelalakkan mata nya kaget
"Dia meminum banyak sekali alkohol" ucap pria itu yang sepertinya paham apa yang jiyeon pikir kan
"Ini" ucap jiyeon menyerahkan kartu nya
"Pak jaehyun punya masalah apaan sampek minum banyak gini toh? Perasaan cuman gue yang punya banyak masalah" gerutu jiyeon kesal
"Sajangnim! Anda harus pulang" ucap jiyeon mencoba membuat bos nya itu sadar
"Oh... sekretaris kim" ucap jaehyun mabuk
"Kau.. sedang apa di sini?" Tanya jaehyun pelan
"Bartender di sini menelfon saya, saya akan mengantar anda pulang" ucap jiyeon berusaha mendudukkan jaehyun dengan benar
Bruk!
Jiyeon terpaku saat jaehyun mengambrukkan kepala nya pada bahu jiyeon. Perlahan jiyeon bisa merasakan nafas pria itu di sana.
"Ini kartu anda" ucap bartender memberikan kartu jiyeon
"Terima kasih" ucap jiyeon lalu memasukkan kartu itu ke dalam kantong nya.
Dengan susah payah, jiyeon berusaha memgangkay tubuh besar milik jaehyun. Dengan perlahan, perempuan itu mulai memapah bos nya dan menuju mobil milik pria itu. Untung nya, jiyeon sudah melihat dimana tempat mobil jaehyun sebelum masuk tadi, sehingga dia tak perlu mencari dimana mobil pria itu.
"Hahhh!" Hela jiyeon lelah setelah menyenderkan tubuh jaehyun di mobil
"Sajangnim, saya harus punya kunci nya untuk membuka mobil anda"
"Permisi" lanjut jiyeon saat jaehyun tak menjawab apa pun.
Grap.
Jiyeon tersentak kaget saat jaehyun menangkap tangan nya yang sedang merogoh kantong pria itu. Dia menatap wajah jaehyun yang juga menatap nya datar. Mata pria itu terlihat mengintimidasi walau sayu.
"Kau..." jaehyun terdiam membuat jiyein mengerut bingung
"Sa-sajangnim?" Tanya jiyeon bingung
"Kenapa kau kemari?" Tanya jaehyun