Jiyeon tak seberapa tahu apa saja yang dia lewati hingga akhirnya berakhir di ruang tamu apartement milik jaehyun. Seingat nya, tepat setelah mengatakan hal krusial yang tentu saja di luar nalar, telfon jaehyun berbunyi dan jiyeon di ijinkan untuk masuk, sedangkan pria itu pergi ke suatu tempat yang jiyeon sendiri tak tahu dimana.Jiyeon pov
"Ini gue kayak orang bego banget sumpah" ucap gue saat sadar sudah 1 jam lama nya menunggu di ruang tamu pak jaehyun.
Jantung gue masih berdetak kencang sedari tadi. Rasanya gue ingin memutar waktu dan menarik ucapan gue beberapa waktu yang lalu. Setelah 1 jam menjernihkan pikiran gue, gue sadar kalau sekarang gue gak bakal punya muka lagi buat bertemu pak jaehyun. Apalagi saat mengingat muka bingung yang di tunjukkan pak jaehyun tadi, rasa nya gue ingin menenggelamkan diri nya di rawa rawa.
Lagian lo sih! Bego banget ngomong gitu!
Seru batin gue menyalahkan kebodohan diri gue sendiri.
Trus sekarang lo ngapain nungguin di sini kek orang bego?
Kini giliran otak gue yang menyalahkan kebodohan diri gue sendiri. Gue kadang juga bingung, saat orang lain sibuk mengeluh kalo hati dan otak gak sejalan, kenapa hati dan otak gue kompak banget. Apalagi kalau sudah berurusan untuk membully gue atas kelakuan bodoh gue.
"Oke, kita pulang" ucap gue menjawab pertanyaan otak dan hati gue
"Kemana?"
"Ke ru-"
Tunggu bentar, perasaan itu bukan pertanyaan dari otak gue deh! Tapi gue kan lagi sendiri? Masa hantu sih? Di apartement sebagus ini? Dih tuh hantu tau banget mana tempat tinggal yang enak.
Kim jiyeon! Fokus!
Amuk otak gue membuat gue menggeleng lalu bergerak cepat untuk mengedarkan pandangan gue. Mata gue melotot begitu menemukan pak jaehyun yang berdiri sekitar 3 meter dari gue dengan tangan yang di lipat di depan dada.
"Kau belum menjawab ku, kita akan pulang kemana?" Tanya pak jaehyun datar menyadarkan gue dari lamunan gue
"Kita?" Tanya gue bingung
"Kau sendiri yang mengatakan nya, kalau kita akan pulang" ucap pak jaehyun.
Kapan? Gue kapan ngomong gitu? Ayo mikir yeon, coba inget- Ah! Yang itu! Tapi konteks yang gue maksud kita itu kan cuma gue, hati gue, dan otak gue. Sebuah paket lengkap untuk seorang 'jomblo' di dunia modern ini. Atau mungkin hantu yang di sini mau ikut juga? Biar gak ganggu pak jaehyun, kan kasian.
"Kau melamunkan apa?" Tanya pak jaehyun menyadarkan gue untuk yang kesekian kali nya
"Tidak ada" jawab gue cepat
"Jadi? Jawaban nya?" Tanya jaehyun
"Hmm..-" gue sedikit bingung bagaimana harus mendeskripsikan pikiran absurd gue sebelum akhirnya otak gue mencela kembali
Jujur aja, toh nilai lo udah jelek 1 jam yang lalu, sekalian biar di anggep aneh, dan masuk ke dalem black list nya aja.
Saran otak gue membuat gue mengangguk, memang otak gue ini sangat brilian dalam hal ini.
"2 menit" ucap pak jaehyun membuat gue mengernyit
"Ya?" Tanya gue bingung
"Sudah 2 menit lama nya aku menunggu jawaban mu" jawab pak jaehyun datar
"Ah maaf, itu, bapak salah paham, yang saya maksud kita adalah saya, otak saya, dan batin saya, kita- tidak maksudnya, kami sedang dalam rapat besar tadi" jelas gue