Hari Kesebelas

1.2K 115 5
                                    

Diharapkan membaca ini setelah berbuka puasa tapi kalo mau baca sekarang juga gak papa ehehe

Angin malam berhembus meniup dahan pepohonan hingga begoyang, lampu tamaram menghiasi pinggiran jalan di kala senja mulai menyapa.

Derap sepasang langkah kaki begitu cepat hingga menginjak genangan air akibat gerimis kecil yang berjatuhan dari langit.

Tidak peduli sepatunya kotor ia harus cepat berteduh karena sebentar lagi langit akan menumpahkan air ke bumi.

Seokjin terangah sambil mengatur nafas karena lelah berlari ia baru saja pulang dari rumah salah satu temannya untuk mengerjakan tugas kelompok.

Dan sialnya dia gak bawa motor karena sebelumnya ia di jemput, Seokjin kira sih ia bakal di antar pulang juga ternyata dengan tidak ada akhlaknya Seokjin di suruh jalan kaki dengan alasan motornya mau di pake orangtuanya jelas Seokjin kesal jadi sepanjang jalan ia mengerutu tidak jelas menyumpahi temannnya.

Disinilah pria manis itu berada di halte yang tidak terpakai lagi tapi masih terawat sampai sekarang. Ia pun mendudukkan diri di atas kursi serta meluruskan kaki yang terasa sangat pegal. Tangannya merogoh ponsel dari tas selempangnya untuk melihat waktu.

Pukul 6.15 PM bertanda sebentar lagi langit akan menjadi gelap, Seokjin kembali melihat ke atas menatap langit yang tidak memungkinkan untuk dirinya kembali ke rumah karena hujan mulai turun.

"Aku harus kasih tahu bunda supaya tidak khawatir" batin Seokjin kemudian mencari nomor untuk menghubungi orang yang sangat ia sayangi.

Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi

"Huuh bunda gak angkat sepertinya masih sibuk" gumam Seokjin pasrah kembali menyimpan ponsel ke dalam tas.

Hujan turun semakin deras membuat Seokjin meringkuk dengan menaikkan menekuk kedua kaki di depan dada dan menenggelamkan wajahnya sesekali mengusap kedua telapak tangan untuk menciptakan sensasi hangat.

"Ini dingin banget semoga aja hujannya gak lama gak mau lama lama sendirian disini huaa" batin Seokjin menjerit dan berusaha menghangatkan tubuh seadanya.



Namjoon baru saja selesai mandi. Ia pun merebahkan tubuh setelah selesai berdandan, maksudnya selesai mengenakan pakaian dan semprotan minyak wangi ke seluruh tubuh.

Lagi asik ngestalk akun twitter Seokjin eh tiba tiba mamah teriak sambil mengedor pintu kamarnya.

"Ada apa mah? kan bisa langsung buka pintu aja gak usah pake teriak sama gedor pintu segala mah"

"Mamah takut ganggu kamu Namjoon kalo tiba tiba masuk ke kamarmu"

"Justru yang tadi bikin Namjoon kaget"ujarnya menatap mamah datar.

"Mamah kesini bukan mau ribut, mamah kesini mau minta tolong sama kamu"

"Minta tolong apa mah? Namjoon pasti laksanakan kok"

"Barusan bundanya Seokjin kesini kalo daritadi Seokjin belum pulang, makanya tadi bunda kesini ngecek siapa tahu Seokjin main sama kamu, mamah bilang kalo Seokjin gak ada main ke rumah" jelas mamah menatap Namjoon.

"Jadi tolong kamu cari Seokjin yaa apalagi ini mau menjelang malam sama hujan kasian dia kalo lama lama diluar" lanjut mamah lagi.

Look My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang