Hari Keempat

1.3K 132 13
                                    

Hari ini Seokjin sudah sampai di sekolah duluan jadi pagi tadi ia berangkat sendiri tanpa bersama soulmatenya hmm mungkin bisa dikatakan begitu, karena orang yang bersangkutan bangun kesiangan makanya Seokjin tinggal duluan.

Ia pun meletakkan tasnya di atas meja lalu mengambil ponselnya, keadaan kelas belum terlalu ramai jadi ia putuskan untuk bermain game sebentar bersama teman lainnya sampai bel berbunyi.

Tak lama Namjoon sudah datang lalu berjalan santai menuju kelas dan melihat teman cantiknya sedang asyik nongkrong di depan kelas sambil bermain game.

"Hai gue datang Halo Seokjin! " ujarnya sambil memiting leher Seokjin. "Anjir Joon lepasin gak! gue gak bisa napas tau,woy Joon cepetan gue kalah nanti" heboh Seokjin sedangkan teman yg lain hanya geleng kepala melihat kedekatan 2 sekawan tersebut.

Namjoon pun melepas pitingannya kemudian beralih pindah duduk di samping Seokjin. "Ya udah maafin gue" sesalnya dengan ekspresi dibuat buat membuat  Seokjin langsung menampol muka tampan Namjoon.

"Loh kok gue di pukul sakit tau" ujarnya sambil mengelus area wajah yang kena tampol. "Siapa suruh nyebelin" serunya masih fokus menembak musuh di ponselnya. Nembak hatinya Namjoon kapan? hiyaa.

Kriiing!

Bel pun berbunyi siswa segera masuk ke dalam kelas dan bergegas mengganti pakaian karena jam pertama pelajaran olahraga.

Seokjin kesana kemari menganggu anak laki laki lain bukannya malah cepat mengganti bajunya. inilah yang Namjoon tidak suka jika aura hiperaktif Seokjin keluar ia tidak akan segan segan melakukan hal hal tak terduga sampai Namjoon harus mengelus dada bidangnya sabar supaya emosinya tidak meluap setiap  sang pujaan hati bertindak.

Yaa salah satunya seperti ini.

Seokjin menghampiri salah satu anak laki laki yang duduk di pojok paling belakang, siswa itu bernama Sendeul. Ia memang senang berteman sama siapa saja bahkan kalo dirinya di ganggu sekedar untuk bercanda ia tidak akan marah yg ada malah di adu bacot biar suanananya makin ramai.

"Sendeul~~~ tangkap aku hiyaaak" teriak Seokjin sambil melompat. Sendeul yang hendak melepas seragamnya buru buru berbalik lalu menangkap tubuh besar temannya. Tanpa sepengetahuan Seokjin, Namjoon sudah menatap tajam sambil mengomel sendiri saat melepas bajunya.

"Jinnie jangan melompat sembarangan begitu kalo lo jatuh yang susah gue yang kena semprot" jelas Sendeul arah matanya melirik Namjoon yang dibalas tatapan tak minat.

Seakan Seokjin tak peduli dengan ocehan orang yang menahan tubuhnya ia pun mempererat pelukan di leher Sendeul lalu menyamankan posisi duduk dalam pangkuan Sendeul.

"Seokjin! lepas sesak nih lo kenapa sih"

"Hehehehe maafkan gue , gue cuma mau main sebentar sama lo"

"Gue masih ganti baju ini turun dulu"

"Gak mau, kita ganti sama sama yaa"

Seketika napas Sendeul tercekat hal gila macam apa ini maaf saja ia masih suka buah melon ketimbang pisang, sebenarnya apa isi di dalam otak Seokjin.

Di sisi lain Namjoon sudah mendidih melihat interaksi keduanya sampai ia melempar bajunya asal sangkin ia menahan kesal.

Seokjin semakin melancarkan aksinya melihat tidak ada pergerakan sama sekali setelah ia berucap menyenangkan sekali menjahili orang di hadapannya ini. Seokjin pun beralih menangkup rahang Sendeul lalu menatap kedua manik hitamnya lekat.

"Seok-seokjin lo ma-mau ngapain gu-gue?  gugup Sendeul dilanda keringat dingin bagi nya ini sangat horor. Seokjin tidak memberikan respon sama sekali melainkan memajukan wajahnya sambil memiringkan kepala dan memejamkan mata. Ekor mata Sendeul melirik sang chairmate yang sudah siap siap ingin menghabis dirinya.

"Mampus lah gue ntar kena bogem si Namjoon kalo gini, tapi gue berharap si Seokjin kena hukum Namjoon juga" jerit batinnya sambil mengedipkan matanya berkali kali karena wajah Seokjin sebentar lagi akan menyentuh kulit wajahnya.

Semakin dekat...

3 centimeter

2 centimeter

1 centimeter

Chup

BOOM!

Fix Namjoon murka

Seokjin tertawa puas tanpa beban

Sendeul tak berkutik sama sekali di tempat

Seokjin baru saja mengecup pucuk hidung Sendeul kemudian berlari sambil tertawa geli dan cepat cepat mengganti pakaiannya.

"SEOKJIN! APA APAAN INI!

Berakhirlah terjadi aksi kejar kejaran antara Duo S, yaitu Sendeul dan Seokjin mengelilingi kelas lumayan pemanasan sebelum olahraga.

_____

Namjoon sudah tiba di lapangan duluan mukanya sudah kusut parah habis melihat si teman yg ia puja mencium orang lain, kan maunya dirinya jadi first kiss Seokjin.

Tak lama orang yang membuat dirinya harus menahan marah ada di sampingnya, pokoknya Namjoon gak mau negur dia ngambek.

"Namjoonie"

Namjoon tak mengubris sapaan sosok disampingnya ia fokus mengikuti gerakan pemanasan walaupun ia tak tega mau gimana lagi dia masih kesal.

"Ssssttt Sendeul" bisiknya pada orang disebelahnya.

"Hmmm kenapa Jin?

"Gimana ini Namjoon gak balas sapaan gue"

"Hahahahaha mampos lo"  tambahnya dalam hati bahagia

"Kok lo malah ngetawain gue apanya yang lucu" protes Seokjin matanya menatap Sendeul tajam.

"Gue gak ikut ikutan yaa Jin, soalnya bukan salah gue" tambah sarkas.

Seokjin hanya bisa mengulir bola matanya malas lalu melirik kembali sang sahabat aura yang menyelimuti sangat menyeramkan sepertinya Namjoon sedang marah tapi ia tak tahu apa salahnya.

"Joon lo marah yaa" bisik Seokjin lirih.

Namjoon tak menjawab sama sekali lalu beranjak membuat barisan baru untuk praktek memukul bola voli. Seokjin pun berjalan lesu mengikuti rombongan yang lain.

Ia pun cepat cepat mengambil posisi di belakang Namjoon yah walaupun bakal sia sia saja, siapa tahu Namjoon mau menegurnya.

Waktu terus berjalan sampai jam olahraga sudah habis, selama itu juga Namjoon sama sekali tidak ada melirik Seokjin barang sedetik pun dan itu membuat Seokjin jengah sendiri akan sikap sang sahabat.

"Namjoon jangan diamkan gue begini, jadi serba salah jadinya gue" rengek Seokjin sambil menggoyangkan lengan sang chairmate. Namjoon masih tidak peduli lalu bergegas mengganti seragamnya.

"Joon kalo gue salah, gue minta maaf janji Jinnie gak nakal lagi, tapi jangan cuekin gue gak enak tau" curhat Seokjin sambil mencengkeram kuat lengan si sahabat.

Mendengar permohonan Seokjin hatinya merasa tak tega tapi ada sisi mengemaskan juga. Namjoon berbalik kemudian langsung menatap si pria cantik.

"Ya udah gue maafin, janji yaa enggak lagi" ucapnya lalu menyodorkan jari kelingking di depan wajah Seokjin. Sang empu membalas dengan mengaitkan jari lentiknya.  "Jinnie janji" kemudian Namjoon mengelus puncak kepala sang pujaan hati.

"Mau peluk joonie boleh?"

"Sini gue peluk"

Seokjin tanpa aba aba langsung menghambur ke dalam pelukan Namjoon, yang disambut elusan lembut di punggungnya. Seokjin menikmati akan sentuhan usapan dari tangan besar sang sahabat dan semakin membenamkan kepalanya di dada bidang Namjoon.

"Tapi gue belum sepenuhnya maafin lo jin"tutur Namjoon sambil tersenyum miring. Seokjin pun mendongak dan menatap dengan alis tetekuk dan dahi berkerut tujuh.

"Lo harus gue hukum karena sudah berani mencium orang lain" tambahnya dan di balas tatapan membelalak kaget dari Seokjin.

Yang kau lihat itu hanya kesalahan pahaman saja

30 Desember 2019

Look My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang