Kini Namjoon dan Seokjin berada di bengkel sumpah sial banget hari ini mereka, ketika berangkat pagi tadi motor Namjoon tiba tiba mogok di tengah jalan pas di cek bensinnya habis di tambah lagi bannya bocor sumpah kesel banget Seokjin dan ini kedua kalinya motor Namjoon masuk ke bengkel padahal belum ada seminggu motornya keluar dari bengkel.
Seokjin heran gimana sih Namjoon merawat motornya tidak di bayangkan jika Namjoon memiliki mobil bisa bisa sudah tidak terbentuk lagi. Di pikirnya lagi bagaimana pria berdimple itu bisa merawat rumah tangga kalau motor begini saja gak becus.
"Cepek yaa?" buka suara Namjoon.
"Jelaslah Joon kita udah lama disini lagian salahmu juga sebelum berangkat gak di cek dulu bensinnya mana pake bannya ikutan bocor" omel Seokjin meluapkan kekesalannya berakhir mengerucutkan bibir sambil bersedekap.
mereka sudah menunggu selama 2 setengah jam lamanya, jelas saja punggungnya sudah lelah dan pantatnya sudah panas sangkin lamanya duduk ditambah rasa bosan benar benar paket yang komplit.
"Bang masih lama gak?" tanya Namjoon pada sang montir yg sibuk berusaha menyembuhkan motor kesayangannya.
"Masih dek, kalo adek gak mau nunggu lama bisa kok ditinggal motornya ntar siangan bisa balik lagi dek" jelas sang montir tanpa melihat ke arah lawan bicara.
"Ya udah bang kami pergi dulu nanti kami balik lagi" ujar Namjoon kemudian mengajak Seokjin untuk beranjak pergi.
"Mau kemana Joon? tutur pria manis itu saat sudah menjauh dari bengkel.
"Cari makan laper gue tadi juga belum sarapan, mana tadi nunggu lama gak tahan perut gue mengamuk minta di beri asupan" balas Namjoon sambil memegangi perutnya yang keroncongan.
"Hahaha oke ide yang cemerlang lo traktir gue yaa"
"Sip makan di angkringan aja yaa soalnya lebih murah"
"Issh ya udahlah yang penting kenyang bilang aja lagi bokek"
"Hooh iya nih belum lagi nanti bayar bengkel makanya gak mau traktir yang mahal mahal"
"Heleh sombong amat lo"
"Biarin yang penting kamu suka udah buat aku seneng kok"
Bentar Seokjin gak salah dengarkan tadi Namjoon bilang aku kamu duh kenapa tiba tiba wajahnya terasa panas apalagi jantungnya ikut berpacu lebih cepat.
"Nah sudah sampai ayo buruan udah gak tahan perut gue" ucap Namjoon menyadarkan Seokjin dari lamaunannya.
•
•
•
Asap yang mengepul ke udara dari 2 mangkuk ramen di temani 2 gelas jus jeruk menjadi santapan sepasang sahabat yang sedang memakan begitu lahap.
"Astaga Jin pelan pelan aja makannya gak ada yang ngambil kok" usil Namjoon serta melihat sekitaran bibir dan pipi sang pujaan hati belepotan kuah ramen membuat pria itu memekik gemas. Seokjin tak memperdulikan omongan orang di hadapannya masih berlanjut memakan mie ramennya.
"Bagaimana membolos enakkan?" ucap Namjoon yang di hadiahkan geplakan sumpit di kepalanya, ia merintih kesakitan kenapa sih Seokjin suka sekali memukul dirinya.
"Enak matamu ini kan salahmu sendiri tau begini tadi aku pergi sendiri saja " ketus Seokjin sambil memicingkan mata ke arah pria di hadapannya.
"Looh benar kok buktinya kita makan bersama disini sampai kamu makan begitu lahap seperti babi hahaha, aku yang kelaparan saja gak begitu" ejeknya sambil tertawa sedangkan Seokjin mengembungkan pipinya kesal.
"Hahaha apalagi seperti itu pipi gembung yang memerah semakin mirip sekali" sambungnya lagi tertawa lepas sambil memukul meja.
Seokjin membalas dengan tatapan datar lalu kembali berujar. "Kalo masih mau mengejek mending gue pergi"
"Jangan dong iya deh gue berhenti nih tapi tetap saja kamu masih mirip babi hahaha uhuk uhuk" Namjoon tersedak kuah ramennya sendiri karena terlalu asyik tertawa.
"Nah kan mampos kena azab menghina orang tampan sih, nih cepetan minum" dumal Seokjin tapi masih memberikan jus milik Namjoon agar segera di minum.
"Haaah haah sakit banget njir pedas pula untung lo cepat menyelamatkan gue" serunya dramatis kemudian jidat indahnya kena sentil si pria manis.
"Gak usah sok alay lo"
"Duh sakit tau bisa gak sih gak usah pukul pukul"
Sedangkan Seokjin bergantian tertawa melihat sang sahabat yg mengusap usap jidatnya kesakitan habis kena sentil.
"Gitu dong ketawa kan lucu mirip Baby" ucap Namjoon kalem sekita membuat si pria manis tersipu sampai ke telinga.
"A-apaan sih J-Joon gak usah ngawur lo" gugup Seokjin sambil meneguk jus jeruknya.
"Hmm gimana kalo kata babi aku ganti kata Baby?" lanjut pria berdimple menaikkan satu alisnya. Seokjin hanya menunduk lalu melanjutkan menyuap makanannya walaupun detakan jantungnya tidak terkontrol.
"Gimana mau gak?"
Plak
"Aduh pipiku sakit banget"
"Jangan membicarakan hal yang gak masuk akal serta hal gila lainnya yang gak mungkin bakal terjadi, dan cepat selesaikan makanmu" tutur Seokjin tajam. Namjoon yang mendengar itu ia merasa hatinya seperti di tusuk seribu panah sama saja Seokjin telah menolaknya mentah mentah.
Sungguh malang sakali nasib pria berlesung pipi ini udah mendapatkan threeshoot pukulan di tempat yg berbeda ditambah lagi penolakan terang terangan sakitnya tuh disini bung.
Setelah keributan kecil tadi saat ini keduanya terdiam padahal hanya meja yg mereka tempati sedaritadi yang ribut.
"Sudah selesai? yok balik" ucap Namjoon ketika makanannya sudah tersapu bersih masuk ke dalam pencernaannya.
"Iya udah kok, ayo pulang" balas Seokjin lalu berdiri dari kursinya.
"Oke tunggu bentar gue pergi bayar dulu"
•
•
•
Saat ini keduanya berjalan beriringan di trotoar jalan yang penting perut sudah terisi penuh jadi tidak ada masalah lagi, tapi yg menjadi masalah sekarang ini adalah motor Namjoon yang entah sudah baik atau belum.
Tidak pedulilah soal itu bagi Namjoon bisa berjalan berdua dengan pria cantik di sebelahnya menyusuri pinggiran kota seperti ini sudah di anggap seperti kencan yah walaupun Seokjin tidak berpikir begitu."Joon"
"Iya kenapa hmm?"
"Kita langsung pulang nih? gue takut di marahin bunda karena bolos kita jalan jalan bentar yaa ehehe" tawar Seokjin di akhiri cengirnya lucu.
"Tawaran di terima, kapan lagi kan kita bisa menghabiskan waktu hanya berdua seperti ini benarkan? " balas Namjoon dengan semangat 69 sambil tersenyum semringah.
Duh Namjoon bisa gak sih gak usah bikin Seokjin dugun dugun daritadi, perkataan sederhana yang keluar dari bibir tebal sahabatnya membuat jantungnya berdetak tidak karuan lagi.
"I-iya benar Joon" balas Seokjin seadanya
"Kalau begitu ayo kita bersenang senang" seru Namjoon kemudian menarik tangan Seokjin ke dalam genggaman hangat jemarinya.Seokjin tidak menolaknya ia membiarkan jemari lentiknya di genggam erat oleh jemari panjang sahabatnya jujur saja Seokjin merasa nyaman dengan genggaman itu.
Apapun akan aku lakukan untukmu walaupun kenyataannya begitu menyakitkan untuk ku
Vote
+
Comment9 Januari 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Look My Heart
FanfictionTanpa aku sadari, aku mencintainya yg selalu ada di sisiku -Kim Seokjin Apa kau tak pernah merasakan sesuatu sedikitpun di hatimu? Aku mohon lihatlah hatiku yg selalu ada untukmu -Kim Namjoon