Pagi hari yang cerah dihari kamis, sang surya di ditutupi oleh gumpalan awan di sekelilingnya dan suara burung berkicauan saling bersahutan tanda untuk memulai aktivitas dipagi yg sangat tentram ini.
Kim Namjoon si pria tampan idaman bagi para kaum hawa diseluruh penjuru sekolah tapi ia hanya tertarik pada satu pria manis yg memiliki pipi berisi yg lucu yg sering kali menjadi bahan cubitannya dikala dia gemas pada sosok teman seangkatannya itu. Di pagi hari yang cerah ini ia sedang menunggu temannya di teras sang tuan rumah.
"Seokjin!!! cepatlah bersiap, Namjoon sudah nungguin kamu tuh daritadi" teriak bunda Seokjin dari arah teras yang sedang menyapu halaman. "Iya buun bentar lagi nih" teriak Seokjin menjawab teriakan ibundanya. "Joon maafin Seokjin yaa kamu jadi nungguin dia kelamaan, dia emang suka dandan tuh lama banget bahkan tante aja gak selama dia kalo dandan" ujar Bunda Seokjin sambil menatap teman anaknya.
"Hahaha gak papa kok bun, Namjoon ngerti kok" jawab Namjoon sambil tertawa. "Semoga kamu tahan yaa berteman sama anak tante yang bawel dan cerewetnya minta ampun" sambung bunda Seokjin lagi. "Pasti tahan kok bun, Namjoon juga bakal jagain anak tante kok jadi serahkan aja semua padaku yg berkaitan dengan Seokjin" kata Namjoon mantap kepada bunda Seokjin. "Kamu nih baik banget sama anak tante, tante gak nyesel bisa kenal sama kamu nak Namjoon" ujar bunda Seokjin yang dibalas senyum dimple oleh Namjoon.
"Namjoon ayo berangkat aku sudah siap nih" ucap Seokjin tiba tiba dari arah pintu dan melihat bundanya sedang mengobrol bersama Namjoon. "Nah yang ditungguin muncul juga cepat sana berangkat kasian tuh Namjoon nungguin kamu sampe keringatan" omel bunda Seokjin serta yg diomeli merengut tak suka.
"Bunda ihk marah marah terus kan supaya kadar kegantengan anakmu ini tetap terjaga" cerca Seokjin percaya diri. "Ya udah kalo gitu Jin sama Joon berangkat dulu yaa bun" sambung Seokjin lalu keduanya mencium tangan bunda Seokjin. "Hati hati dijalan yaa sayang sayangnya bunda semoga hari kalian menyenangkan" kata bunda Seokjin lalu melanjutkan menyapu halaman.
*****
"Jin berangkat pake motor lo aja yaa, motor gue masih di bengkel, ntar biar gue yang bawa" ucap Namjoon saat keduanya sudah menjauh dari orangtua Seokjin. "Kenapa gak bilang daritadi sih, yodah bentar gue ambil dulu" balas Seokjin dan Namjoon cuma nyengir tanpa dosa.
Seokjin sudah mengambil motornya lalu diambil alih kendali oleh Namjoon sedangkan Seokjin beralih naik kebelakang Namjoon. "Udah siap? pengangan yang kenceng yaa" ucap Namjoon sambil menarik kedua tangan Seokjin untuk melingkar di pinggangnya yang dibalas oleh deheman oleh lawan bicara. Setelah itu motor beat yang mereka tunggangi membawa dua remaja tampan itu ke sekolah.
Hari ini hari pertama keduanya duduk di bangku kelas 12, masa dimana penghujung akhir dari masa sekolah dan masa dimana berusaha menciptakan momen kebersamaan yang tidak bisa terlupakan dan dapat dikenang hingga hari tua kelak.
Namjoon selalu berharap di masa akhir sekolahnya ia bisa punya banyak cerita dan kisah pahit manisnya bersama Kim Seokjin.Keduanya telah sampai disekolah, Namjoon memarkirkan motor setelah itu berjalan beriringan bersama Seokjin ke kelas barunya. Saat ini keadaan kelas masih belum terlalu ramai serta bisa dihitung memakai jari, padahal sebentar lagi jam masuk sebentar lagi, memang teman teman dikelasnya ini terlalu santuy.
Keduanya pergi kebangku mereka yang berada paling pojok tepatnya urutan ketiga dari depan mereka sudah membuat kesepakatan untuk selalu duduk sebangku lebih tepatnya Namjoon yang membuat ide tersebut dan disetujui saja oleh Seokjin.
Karena ini masih awal masuk jadi proses kbm belum berjalan aktif jadi kelasnya sedang jamkos dan dimanfaatkan keduanya untuk bermain game apalagi kalo bukan PUBG. Bahkan mereka punya nama tim sendiri akan hobinya yang kebetulan sama yaitu Lempes ion dan ini terbagi menjadi dua tim, Seokjin yang berada di tim A sedangkan Namjoon berada di tim B.
Beberapa jam telah barlalu keduanya masih asyik saling menembak untuk mempertahan hidup di gerena masing masing. "Nam, jin, pergi kantin yok, gue udah laper nih" ajak Yoongi si pria paling putih dikelasnya. "Ayo dah gue juga udah laper, yok Joon" seru Seokjin sambil menepuk bahu teman disampingnya. "Pergi kantin mana nih?" tanya Namjoon. "Kantin biasa aja" jawab Yoongi, setelah itu sang empu berjalan mendahului di ikutin Seokjin dan Namjoon mengekor di belakangnya.
Setelah selasai makan dikantin mereka kembali ke kelasnya, Namjoon dan Seokjin pun duduk di salah satu bangku disebelahnya bukan ditempatnya,kebetulan si pemilik bangku tidak ada karena lagi nongkrong di luar bersama yg lainnya. Suasana kelas saat ini juga tidak terlalu ramai, banyak yang sedang sibuk dengan kegiatan masing masing seperti ada yang sedang bergosip, bernyanyi,nongkrong di depan kelas, bahkan ada yang memilih untuk tidur, namanya juga jamkos jadi apapun dilakukan untuk mengusir rasa bosan.
Sangkin sibuknya mereka juga gak sadar kalo lagi ada yang mojok di tengah tengah keasyikan kegiatan mereka.
"Mau lanjut main lagi?" tanya Namjoon serta tangannya sudah memegang ponselnya. Seokjin menggeleng kecil lalu menjauhkan ponsel Namjoon dari si pemilik. "Mata gue sakit natap hp mulu Joon,gimana kalo kita cerita aja yaa ehehe" seru Seokjin diakhiri cengir khasnya yang begitu lucu dimata si pria berlesung pipi.
"Hahaha oke deh jadi mau cerita tentang apa?, aku siap dengerin kok" kata Namjoon mendekatkan dirinya lalu menatap Seokjin lekat yang jaraknya hanya beberapa centimeter. Seketika napas Seokjin tercekat melihat wajah Namjoon yang begitu dekat ia bisa merasakan napas halus temannya menerpa kulit wajahnya sampai ia merasakan wajahnya memanas ia yakin wajahnya saat ini sudah merah padam.
"Ehhmmm J-Joon mu-muka lo de-deket banget ini bisa jauhan dikit, ntar orang orang mikir macem macem lagi" ucap Seokjin tergagap bahkan saat ia bicara, bibirnya hampir mengenai bibir milik Namjoon. Bukannya menjauh Namjoon malah memiringkan kepalanya dan menampilkan ekspresi bingung.
"Joon plis jauhin muka lo, gue gak enak temen yang lain liat kita begini" mohon Seokjin sekali lagi. Namun, Namjoon tetap tidak bergeming sama sekali. "Liat muka lo sedekat ini gue suka banget" ujar Namjoon napasnya mengelitik bulu bulu di wajah mulus Seokjin. Seokjin masih diam dan tidak bisa berkata kata ia tak mengerti dengan maksud orang dihadapannya.
"Kan lo liatin muka gue tiap hari juga Joon" timpal Seokjin. "Tapi yang kek gini beda rasanya" balas Namjoon santai. "Muka lo juga merah banget begini gemesin banget" lanjutnya lagi. Setelah itu tangannya bergerak menangkup pipi tembam itu lalu mencubitnya gemas. "Akkhhh Joon stop sakit tau" protes Seokjin. "Siapa suruh terlalu gemesin" seru Namjoon yang dibalas tatapan memicing dari orang dihadapannya. Seokjin cemberut sambil memegangi pipinya yang terkena cubit.
"Liat ini jadi merah kan pipi gue mana sakit lagi" keluhnya lagi sambil mengusap usap area pipi gemuknya. Sedangkan Namjoon cuma tertawa dengan keluhan temannya."Lagian kita cuma teman gak sepatutnya lo begini ke gue Joon, lo perlakukan gue kek tadi semacam lo lagi main sama pasangan lo buat ngusir rasa canggung, ingat gue ini cowo Joon dan gue temen baik lo" jelas Seokjin tegas dengan ucapannya. Seketika itu juga Namjoon bungkam mendengar penuturan teman yang sudah ia cinta sejak setahun terakhir ini.
Kita cuma teman
Ya teman
Sadarlah Namjoon jangan lakukan hal gila tapi maaf, aku sudah lama mencintaimu Jin
Vote
+
Comment2 November 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Look My Heart
FanficTanpa aku sadari, aku mencintainya yg selalu ada di sisiku -Kim Seokjin Apa kau tak pernah merasakan sesuatu sedikitpun di hatimu? Aku mohon lihatlah hatiku yg selalu ada untukmu -Kim Namjoon