my bae [jichen] ●

have a lunch together:

🐬

chenle lagi nunggu jisung di depan rumahnya. dia sekarang nggak pernah diantar sopirnya lagi. selalu sama jisung. kasian bapak sopirnya.

waktu masih asik main hape, tiba-tiba ada suara motor gede alias moge di depan rumahnya. sudah dipastikan ini pacarnya. chenle langsung masukin hapenya ke saku seragam dan jalan menuju motor pacarnya itu.

"morning ji! gue bikin kimbab isi chicken katsu sama isi tuna mayo," sapa chenle riang.

"oke, nanti makan bareng. naik gih," ucap jisung sambil ngacak rambut pacarnya.

🐬

"nanti kalau break chat gue ya. biar gue aja yang ke ruang dance," kata chenle sambil naruh helm yang dia pakai ke motor jisung.

"ya nanti gue kabarin."

"lo bawa minum kan?" tanya chenle.

"bawa lah. mau latihan kok nggak bawa," jawab jisung.

"gue takut nggak bisa ngejar materi deh," keluh chenle tiba-tiba.

"habis lomba kita selesai, kita kejar bareng," ucap jisung.

"oke. yaudah gue duluan ya! nanti kabarin!" ucap chenle kemudian berlari kecil ke arah kelasnya.

🐬

jiii🐥

|gue udah break, le
|ke sini gih

chenle yang lagi minum sambil mainin hapenya itu langsung berdiri dan pamit ke jeno.

"jen! gue break di jisung! nanti balik lagi!" seru chenle langsung berlari ninggalin lapangan gitu aja.

"semoga langgeng lah mereka, gemes gue liatnya."

🐳

chenle lari kecil ke arah ruang dance yang pintunya kebuka sedikit. waktu sampai dia langsung masuk ke dalam.

"halooo," sapa chenle ke orang-orang yang ada di dalam.

"masuk le!" seru seseorang yang suaranya sudah familiar dengan chenle.

"loh? kak minho? kok di sini?" tanya chenle sambil nutup pintu ruangan itu.

"lagi nggak ada kelas. jadi ke sini aja," jawab minho.

"jisung mana?" mata chenle natap ke seluruh ruangan.

"tuh," ucap taeyong. taeyong ini salah satu pelatih dance sekolah chenle. dia sudah kenal sama chenle.

chenle langsung natap arah yang ditunjuk taeyong tadi. yang dia lihat ada cowok tiduran di lantai sambil nutup wajahnya pakai lengan. sudah gitu keringat semua badannya.

chenle langsung ngehampiri jisung yang lagi asik tidur. dia bangunin jisung, soalnya belum makan siang. nanti sakit.

"ji, bangun. makan dulu," kata chenle. dia ngguncang bahu jisung lumayan kencang, "itu keringet dilapin dulu, masa tidur keringetan semua."

"hm?"

jisung nurunin lengannya dan nyesuaiin cahaya yang masuk ke matanya.

"duduk makan dulu, nanti sakit," kata chenle yang sudah mulai ngebuka kotak bekalnya.

"suapin?" kata jisung pelan. masih ngantuk dia tuh.

"iyaaa. nanti bareng atau gimana pulangnya?" tanya chenle sambil nyuapin kimbab buatannya ke mulut jisung.

"enak banget anjir!"

bukannya jawab jisung malah berseru muji masakan pacarnya.

"heh! jawab!" seru chenle. dia otomatis mukul lengan jisung.

"iya, bareng aja," jawab jisung sambil ngelus lengannya.

"tuh, lapin keringetnya!" seru chenle. dia ngelempar handuk ke arah pacarnya, nyuruh ngebersihin badannya dari keringat.

mereka makan diselingi obrolan ringan. setelah selesai chenle nggak langsung balik ke lapangan karena jam istirahat untuk makan siang memang panjang.

"tandingnya nggak bareng sama lomba gue kan?" tanya jisung.

"nggak keknya. lo duluan, gue tanggal 24 bulan besok," jawab chenle setelah ngingat-ingat tanggal mainnya.

"gue 12 bulan besok juga, nanti lo mau dateng? lombanya nggak di jam belajar soalnya," tanya jisung.

"kalau bisa ya liat. kalau nggak bisa ya udah," jawab chenle seadanya.

"oke lah, lo balik ke lapangan kapan?" tanya jisung. heran dia, chenle daritadi nggak balik-balik padahal sudah lama banget di ruang dance.

"oh, gue balik sekarang deh. nanti gue ke sini kalau selesai duluan," ucap chenle sambil berdiri dari duduknya.

"oke. semangat!" seru jisung, tangannya gerak buat dadah dadah ke chenle yang sudah jalan keluar.

"you too!" balas chenle sebelum nutup pintu ruangan itu.