🐬
jisung nutup wajah pakai lengannya. dia pusing banget sekarang, mual juga. dia habis dari toilet dan itu yang bikin pusing sama mualnya balik lagi.
ceritanya jisung lagi sakit. dia sudah sakit sejak tiga hari lalu dan ternyata tipesnya kambuh. puncak kecapekan jisung ada di sini. untung aja segala ujian dan teman-temannya sudah berlalu, tinggal nunggu hasil aja.
kemarin chenle bener-bener khawatir kalau ada penyakit aneh-aneh yang bersarang di badan pacarnya itu. tapi begitu tau kalau tipes jisung kambuh chenle langsung ngomel-ngomel. katanya, udah tau punya tipes malah ngelembur terus setiap hari, kecapekan kan lo?! gitu.
kemarin panasnya masih suka balik waktu sore hari. badannya masih nggak kuat dibuat jalan-jalan, jalan ke toilet aja masih kayak gitu. yang paling nyebelinnya, tipes kan dibarengin sama diare. otomatis sering ke toilet lah, capek banget.
jisung sekarang lagi bayangin samyang. kenapa kalau lagi kambuh malah pengen yang pedes-pedes?! batin jisung.
jisung mainan hape sambil dengerin lagu yang keputer dari earpods nya.
"ji? malah mainan hape! ayo makan dulu," pintu kamar jisung kebuka nampilin chenle yang masih pakai seragam sekolahnya.
"le, pengen samyang," rengek jisung setelah matiin hapenya
"mau sakit sampe kapan kalau sekarang makan pedes? udah gitu malah mainan hape," kata chenle. dia masuk sambil bawa nampan isi makan siang jisung. chenle bawa sop ayam dan bubur sebagai karbohidratnya.
"bosen, le."
"sini ah. makan dulu," kata chenle sambil duduk di pinggir kasur jisung.
"suapin."
"ya sini, duduk," kata chenle.
"le, pengen steak."
"pengen martabak telur terus dicelupin ke cukonya. tapi itu asem."
"ihhh, pengen samyang."
selama makan jisung ngomong terus apa yang dia penginin dan itu makanan yang harus dia pantang selama tipesnya kambuh.
"diem napa. besok kalau sembuh makan apa yang lo pengenin sampe mabuk," kata chenle masih terus nyuapin pacarnya itu.
"kenapa sih harus ada tipes?" keluh jisung lagi. "ada nggak ya, yang bisa ngilangin tipes gitu? biar nggak ada kambuh-kambuhan," lanjut jisung.
"kalau ada, gue juga mau ngilangin maag gue anjir," kata chenle lagi sambil natap jisung tajam. jengkel dia tuh.
"berisik banget."
"ya maap," kata jisung sambil cemberut kecil.
"nih obatnya," kata chenle sambil ngasihin obat ke jisung.
chenle merhatiin jisung yang lagi minum obatnya dan lihat ada kotoran di ujung mata jisung, terus dia bersihin.
"lo nggak mandi berapa hari?" tanya chenle sambil naruh gelas jisung di nakas.
"ya dari sakit itu. besok kalau udah kuat baru boleh mandi sama nyokap. tapi gue tetep bersih-bersih ya. btw, gue pengen keramas. kotor banget," jelas jisung sambil nidurin badannya.
"nanti sore gue bantu keramas," kata chenle.
"sini tidur bareng," kata jisung sambil noleh ke arah pacarnya dan nepuk-nepuk ranjangnya.
"bentar. tidur duluan aja. naruh piring kotornya dulu," kata chenle sambil berdiri terus keluar kamar jisung.
🐬
jisung sudah tidur waktu chenle balik ke kamar cowok jangkung itu. chenle ikut tidur di sebelah jisung setelah ngganti seragamnya pakai kaos.
chenle natap wajah jisung sedih. tangan chenle ngusap pipi jisung pelan kemudian naik ke mata sipit cowok itu. nggak tau kenapa chenle suka banget ngusap mata pacarnya itu.
"get well soon, boy."
KAMU SEDANG MEMBACA
my bae [jichen] ●
Fanfictionhanya daily activities sepasang kekasih. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, nonbaku ] ❌this is my imagination. if you don't like my imagination just don't read it, babe. and this is just a fiction, jangan bawa-bawa rl ke dalam book saya...