jogging:

5.8K 718 32
                                    

🐬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐬

sekitar jam setengah tujuh pagi chenle sudah di depan rumah jisung, rencananya dia mau ngajak pacarnya itu jogging. chenle nekan bel rumah jisung, nggak lama kemudian pintu di depannya kebuka dan nampilin wajah mami jisung.

"eh, chenle? tumben yang ke sini?" tanya mami park. chenle langsung nyium tangan mami park.

"hehe, mau ajak jisung jogging. tadi udah chenle chat tapi nggak dibaca," jelas chenle.

"kayaknya masih tidur anaknya. biasa kan kalau libur begitu," kata mami park sambil nyuruh chenle masuk.

"langsung masuk kamarnya aja sayang. tante mau ke dapur," kata mami park sambil jalan ke arah dapur.

"iya tante," jawab chenle.

chenle langsung jalan ke arah kamar pacarnya yang ada di sebelah perpustakaan keluarga di lantai satu. dia buka pelan pintu kamar jisung dan lihat pacarnya itu masih tidur dengan posisi tengkurap.

"ck! mesti begadang ni!" gerutu chenle. dia jalan ke arah jisung dan segera bangunin pacarnya.

"jiiiii! bangun! udah pagi ini. ayo olahraga! jogging ke taman kota!" seru chenle berusaha bangunin pacar sipitnya itu. sedangkan yang lagi dibangunin cuma ngedeham tanpa ada niatan bangun.

chenle ngehela napas pelan kemudian natap sekeliling kamar jisung. laptop yang chenle kasih sebagai hadiah ulang tahun itu kebuka lebar. chenle nebak kalau pacarnya itu kemarin main game sampai pagi menjelang.

"ji, ayo olahraga. kalau badan lo jadi jelek gue putusin. nggak mau tau," ancam chenle. cowok manis ini selalu ngancam jisung pakai ancaman yang sama.

"iya ini bangun," kata jisung kemudian. dia duduk terus nolehin kepalanya ke chenle.

"bangun cuci muka gosok gigi. jogging sampe tamkot," kata chenle.

"yaaa," kata jisung kemudian jalan ke arah kamar mandinya lemas.

🐬

"nggak usah bawa minum. bawa hape sama dompet aja," kata chenle.

"pemanasan dulu di depan."

mereka pamit sama mami park terus jalan ke halaman depan rumah jisung. mereka pemanasan bareng, cuma suara hitungan dari mereka berdua yang kedengaran.

"nanti bolak-balik atau pulang pake taksi online?" tanya jisung sebelum mulai jogging pagi mereka.

"gue penginnya bolak-balik. tapi nggak tau, liat guenya kuat atau nggak," jawab chenle. dia nancepin salah satu earpods nya ke telinga jisung.

"ayo."

🐬

"lo sering jogging ke tamkot?" tanya jisung. chenle langsung nengok ke arah jisung.

"sering. kadang sama papa, sama temen yang lain juga. sering sama kak mark," jelas chenle.

"lo ngapa milih basket? napa nggak padus?" tanya jisung.

"gue sebenernya mau masuk padus waktu awal masuk sma. tapi ternyata padus sekolah kita nggak sehebat yang gue kira. daripada nyia-nyiain waktu mending milih basket yang lebih bermanfaat," kata chenle.

"iya sih. gue juga sebenernya mau masuk padus waktu awal. tapi ya gitu itu. mending masuk dance yang bisa dapet banyak sertifikat daripada padus yang jarang ada kegiatan," kata jisung.

🐬

"nih le," kata jisung sambil ngulurin satu botol air mineral ke chenle.

"ji, kayaknya pulang taksi ajadeh. gue udah laper, pengen makan. nanti kalau balik lari juga sakit perutnya," kata chenle sambil nunjukin ekspresi sedihnya. dia ngelus-ngelus perutnya pelan.

"hahaha. abis minum, ke café deket sini aja," kata jisung sambil ngusak rambut chenle.

"ayo. laper," kata chenle sambil narik lengan jisung pelan waktu dia sudah selesai minum. kemudian mereka jalan sebentar ke arah café dekat taman kota.

"mau apa?" tanya jisung waktu mereka sudah ada di dalam café.

"chicken katsu aja. nggak usah minum," kata chenle.

"ok," kata jisung.

"lo jadinya ambil apaan ji?" tanya chenle waktu jisung sudah selesai pesan.

"bisnis. gue kepikiran di tengah kuliah ambil student exchange. gimana menurut lo?" tanya jisung.

"nggak tau. tapi gue juga kepengen sih," jawab chenle.

"jalanin aja dulu."

mereka ngobrol sambil nungguin pesanan mereka datang. sekitar dua puluh menit kemudian pesanan mereka sudah tersaji di meja mereka.

"yeay!" chenle berseru kecil. dia sudah lapar banget.

"makan yang banyak. gue suka pipi chubby lo. jangan sampe maag lo kambuh," kata jisung. dia ngacak rambut pacarnya terus nyubit pipi chenle lumayan kencang.

"iyaaa. gue juga nggak suka muka khawatir lo kok," kata chenle. dia nampilin senyum manisnya dan ngebuat jisung ikut senyum lebar.

pacarnya ini memang nggemesin.

pacarnya ini memang nggemesin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
my bae [jichen] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang