Bab 3

1.1K 150 81
                                    

Cahaya matahari menyinari seprai kasurku melewati celah jendela. Aku memejamkan mata dan menggeliat, mendengarkan detik jarum jam yang terus berbunyi. Aku selalu memulai hari dengan cara yang selalu sama.

Tepat pukul 7.00 aku akan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menyikat gigi. Aku mengecek ponsel dan mendapatkan pesan dari sahabatku, Sooyoung. Ia mengingatkanku akan Festival Musik yang diadakan di kampusku. Ia juga berulang kali menyebutkan kalimat 'si dia akan tampil', baiklah Choi aku tahu itu.

Aku menyapa orang yang ada di meja makan, aku tidak melihat Jiwoong. Disana ada Hayeon yang menyantap sarapannya, Eomma dan Ajumma yang berbincang bersama, dan Ajusshi yang membaca berita utama hari ini di koran. Lalu ada Everest yang fokus pada Laptop berwarna Abu.

Aku berpikir untuk membuat susu cokelat panas dan mengambil sepotong roti bakar berselai cokelat yang eomma buat. Aku menghampiri Sooyeon dan duduk disebelahnya. Ia tidak berkutik seperti tidak peduli dengan kehadiranku.

"selamat pagi Everest" sapaku dengan senyuman paling lebar yang pernah kuperlihatkan.

"selamat pagi Taeyeon" aku tersenyum ketika mendengar balasannya.

"kau sudah sarapan?" ia menganggukan kepala.

"mau susu cokelat?"

"tidak, terimakasih"

Aku menghela napas ketika mendengar jawabannya. Kenapa ia seperti tidak ingin membuat percakapan denganku. Aku memperhatikannya, aku jadi penasaran apa yang ia ketik di Laptopnya.

"unnie, cepatlah kita akan pergi beberapa menit lagi" aku menoleh pada Hayeon yang baru saja menepuk pundakku.

"kemana?"

"huft, kau pura-pura lupa? Kau akan mengantarku ke toko buku dan ke tempat les hari ini" aku mencoba mengingat kapan aku bicara apa yang ia katakan.

"Everest, kau juga bersiap"

"aku tidak ikut"

"tapi kau harus ikut. Cepat nanti Hayeon terlambat" aku berdiri dan pergi membiarkannya yang memanggil-manggil namaku.

Aku akan mengenakan hoddie berwarna merah, celana jins yang tidak ketat. Memakai sepatu ketsku yang kusimpan di dekat pintu. Kemudian aku berlari melompati tiga anak tangga sekaligus, menuju Hayeon yang kini menungguku. Mataku beralih pada Sooyeon, ia masih dengan tenang memainkan Laptopnya tanpa bersiap-siap.

"unnie kau lama sekali" kata Hayeon.

"kenapa kau belum bersiap?" tanyaku pada Sooyeon.

"kapan aku bilang aku ikut?" aku menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan lembut.

"kalian akan kemana?" eomma bertanya pada kami. Dengan cepat benakku menangkap ide bagus. Aku menghampiri eomma dan menjelaskan bahwa Sooyeon pasti bosan dirumah dan aku mengajaknya untuk ikut ke Festival Musik di kampusku tapi Dia menolak. Lalu kupinta eomma untuk membujuknya ikut, Sooyeon tidak mungkin menolak eomma kan?

"benar Sooyeon, kau lebih baik ikut bersama Taeng"

"tapi aku-"

"kau ikut saja Sooyeon" semangatku bertambah ketika mendengar desakkan dari Ajusshi.

"huh baiklah" yes! Bagus.

---

Mereka duduk di kursi penumpang. Hayeon duduk di bangku depan, jujur aku ingin Sooyeon yang duduk disana tapi dasar bocah itu. Aku memasukkan gigi dan tancap gas. Menekan tombol play dan tembang "Gee" pun terputar. Tidak ada keheningan yang mencekam sekarang.

Say Hello Ms.Jung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang