Belanja. Setelah dari Coex Aquarium, makan siang kami melanjutkan jalan-jalan ke mall besar di Seoul. Membeli beberapa oleh-oleh supaya bisa di bawa ke Amerika. Kebetulan Soojung memang memesan untuk dibelikan beberapa barang.
Senang karena Sooyeon dan aku sudah baik-baik saja walau masih belum ada interaksi diantara kami setelah kejadian di Aquarium. Namun mengingat waktuku bersamanya tak lagi lama membuatku tidak tenang dan gelisah. Setidaknya biarkan aku menjadikannya milikku dulu, setelah itu dia boleh pergi.
Aku memisahkan diri dari yang lain. Berjalan menelusuri toko yang menurutku menarik. Tidak ada yang sadar bahwa aku sudah tidak bergabung dengan mereka. Aku juga tidak mengerti kenapa harus memisahkan diri. Menoleh kesana kemari. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku cari.
Hingga akhirnya aku melihat sesuatu, sangat membuatku tertarik. Aku masuk kedalam toko sebuah lukisan, memang aneh. Aku terkagum-kagum melihat lukisan yang membuat toko ini begitu indah. Satu lukisan yang membuatku sangat terkesan. Sebuah lukisan dimana ada seorang gadis dan pria bersama ditengah-tengah menara Eiffel. Lukisan itu dengan elegan menempel di dinding pojok ruangan.
"indah bukan, nak?" aku terlonjak ketika mendengar suara berat dibelakangku. Saat kulihat ternyata seorang pria paruh baya tersenyum ramah padaku.
Aku mengangguk pelan. "hmm, aku heran. Dia berada di pojok ruangan namun bisa membuatku tertarik padanya."
"kau sudah orang ke dua puluh satu mengatakan hal yang sama." kata pria itu. Aku mengerutkan kening, bagaimana bisa?
"mereka tidak membelinya?" tanyaku ragu.
"mereka menginginkannya, tapi tidak kuberikan." aku menaikkan alis, tanda aku tidak mengerti ucapannya. Beliau yang mengerti bahasa isyaratku tersenyum, beliau memiliki senyum yang sangat ramah. "aku hanya mau memberikannya, jika memang hatiku mengizinkannya."
"sebenarnya- aku sangat tertarik membelinya. Tapi aku tidak akan terlalu kecewa jika kau tidak memberinya." jawabku masih menatap lukisan itu. Lukisan super simpel tapi seperti istimewa.
"maafkan aku."
Aku tersenyum, seramah mungkin. "tidak apa."
"kau bisa membeli yang lain?" tawarnya sambil menunjuk beberapa lukisan lain. Tapi rasanya aku tidak merasa tertarik.
"hmmm, sepertinya lain kali saja. Aku harus pergi, terimakasih. Senang bisa melihat lukisan ini." seruku. Pria paruh baya itu tersenyum lagi.
Aku keluar dari toko lukisan itu, saat berbalik pria paruh baya itu masih memperhatikanku. Dengan segera aku membungkukkan badan dan pergi dari sana. Mencari dimana keluargaku berada. Sudah mengirim pesan pada Hayeon tapi tidak ada balasan.
Ting!- setelah lima menit menunggu. Aku mengecek ponsel, bersiap akan memarahi Hayeon namun sayang pesan itu dari Sooyoung.
Sooyoung Choi :
sent picture
Kemari jika kau menginginkannya, Taeng~Oh shit! Limited Edition Album Girls Generation. Aku berangkat Choi Sooyoung!
---
Aku tidak bisa menghentikan senyumanku, menatap benda berharga di genggamanku. Hari sudah malam, untungnya aku sudah meminta izin pada Eomma. Sooyoung malah menjahiliku dan memberiku tantangan untuk mendapatkan album ini. Memang teman terkejam didunia.
Aku membuka pintu perlahan sambil menggendong tas. Saat masuk aku melihat semua orang berkumpul di ruang tengah, mereka sedang mengemas barang.
"Taeng, kau selalu pulang malam jika bersama Sooyoung. Gadis itu akan aku omeli nanti." teriak Eomma, membuatku menghela napas.