Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

35 0 0
                                    

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi. Apakah anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan Sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata, dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian Mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok , mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya ,memikirkan kejadian kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengan nya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak ada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Dalam syariat memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam gaib dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru di juga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya hal itu termasuk "thulul amal" (angan-angan terlalu jauh). Secara nalar tindakan itu pun tak masuk akal karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang namun ironis, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan wabah penyakit, dan krisis ekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal semua itu hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan "disekolah-sekolah setan".

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan & menurut kamu berbuat kejahatan atau (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia"
(QS Al Baqarah :268)

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal 100 tahun lagi padahal orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman yang lain"  tentu tidak akan mengabaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang tidak tahu kapan akan mengerti tentang salah besar bila justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan pertama kalinya sebab hari ini anda sudah sangat sibuk.

Jika anda heran maka lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di dalamnya jangan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan-angan yang berlebihan.

Don't Be Sad Allah Is With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang