"Kau sudah bekerja keras Captain!" lelaki bertubuh tinggi tegap yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri itu mengacungkan jempol padanya.
"Berkatmu juga Younghoon," keduanya terkekeh pelan.
Lelaki yang dipanggil captain itu pun berlalu setelah menepuk pundak sahabatnya itu.
Dia adalah Christopher Bang atau orang-orang terdekatnya biasanya memanggil Chan. Seorang pilot dari salah satu maskapai penerbangan di Korea Selatan, Korean Air.
Sudah sebulan lamanya semenjak ia naik jabatan menjadi kapten di maskapai ini, bahkan di usianya yang masih sangat muda yaitu 26 tahun.
Pria itu berlalu meninggalkan bandara menuju rumah tempatnya tinggal dengan dijemput seorang sopir dan mobil yang disediakan oleh maskapai untuk mengantar pilot maupun pramugari yang bekerja.
Setelah sampai, ia merebahkan badan di kasurnya menatap langit-langit kamarnya, kelelahan tentu saja, jadwal penerbangan yang ia ambil sangat padat. Tapi beruntung besok adalah hari liburnya, biasanya ia dapat jatah libur seminggu dua kali, yang menurutnya sudah lebih dari cukup untuk beristirahat.
Pria itu lalu meraih ponselnya, tatkala benda persegi panjang itu menyala menampilkan notifikasi panggilan telepon.
"Halo?"
"Hey Chris! Bukankah kau liburbesok?" suara yang ia kenal itu tanpa berbasa-basi menanyainya,
"Iya, kenapa?"
"Datanglahkepestapernikahanku! Besokmulai jam 4 sore hinggamalam"
"Terimakasihhyung, kau memangsepupu yang baik, kalaubegitukututupteleponnya, aku sangatsibuk hahaha"
=======
Malam itu tepat di malam resepsi pernikahan sepupunya. Chan sudah yang bersiap dengan setelan jas navy-nya, berjalan ke arah aula utama. Hampir semua manik mata mengarah kepadanya. Siapa juga yang tidak kenal dengan Christopher Bang, seorang pilot muda yang sangat tampan dan berkharisma.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia berjalan menghampiri dua orang yang kini telah resmi menyandang status sebagai sepasang suami-istri itu, senyumnya merekah menampilkan lesung pipi manis yang dimilikinya,
"Selamat atas pernikahanmu, Jeno. Wah tidak kusangka kau akan mendahuluiku" Chan menyodorkan tangannya untuk menjabat sepupunya itu.
"Terima kasih, Hyung. Kau harus segera menyusul hahaha"