Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu, Chan berjalan memasuki cafe sambil sedikit merapikan pakaian casualnya. Ia berencana untuk mengejutkan salah satu sahabatnya yang merupakan pemilik cafe tersebut dengan datang tanpa mengabarinya. Benar saja, seorang laki-laki tampan mendatanginya dengan tergesa.
"Astaga, hyung! Kenapa tidak mengabari dulu kalau ingin ke sini?" seru laki-laki itu.
"Sengaja, Jihoon-ah"
"Ish, ayo duduk. Pilihlah tempat sesukamu"
Lelaki itu adalah Park Jihoon, salah satu sahabatnya dari kecil karena orang tua mereka pun dekat. Dulu, saat masih remaja mereka sering sekali bermain dan menghabiskan waktu bersama, sebelum keduanya sibuk dengan perkerjaan masing-masing seperti saat ini.
"Tumben sekali, hyung. Kau menyempatkan mendatangiku di sela-sela kesibukanmu"
Jihoon mulai berbicara, mengingat Chan memang sangat sibuk akhir-akhir ini karena kenaikan jabatannya. Sampai-sampai tidak sempat untuk sekedar berbincang melalui telepon.
"Sekarang sudah mulai membaik setelah semua proses kenaikan jabatan itu" Chan tersenyum hangat.
"Ngomong-ngomong Jihoon..."
"Apa hyung?"
"Kau tidak menawariku minum ya?"
"Astaga aku lupa! Kau terlalu mengejutkanku sih. Ya sudah mau minum apa? Biar aku yang membuatnya sendiri spesial untukmu"
"Seperti biasa saja, vanilla latte"
"Baiklah tunggu di sini ya"
Chan mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ini adalah pertama kalinya ia ke sini. Jadwalnya benar-benar padat kala itu sampai saat grand opening pun ia tak datang.
Chan terus menatap sekelilingnya sampai suara live music di sana mengalihkan perhatiannya. Matanya membola melihat wanita yang ia temui beberapa saat lalu sedang menyanyikan sebuah lagu milik girlgroup Sistar berjudul Lonely.
Ia terus mengamati wanita yang bernama Hyura itu yang tampak menghayati lagunya hingga di tengah-tengah lagu, Chan melihat Hyura menitikkan air mata dengan tangan bergetar mencoba memegang mic.
Kemudian setelah lagu selesai, wanita itu segera berlalu dengan menundukkan wajahnya. Dan Chan benar-benar semakin penasaran dibuatnya. Sampai ia mengabaikan Jihoon yang baru saja datang dengan vanilla latte dan cake red velvet di tangannya.
"Minum hyung, kenapa melamun sih?"
"Eh. Lho? Sejak kapan kau di sini?"
"Sejak kau melamun dengan wajah bodoh mirip kanggurumu itu. Ck, kalau untuk melamun lebih baik kau tidak usah ke sini"
"Hahaha kenapa kau sensitif sekali"
"Kita jarang bertemu dan sekali bertemu kau malah melamun dan mengabaikanku"