Sebelas 🚁

383 68 48
                                    

Sore ini Hyura kembali menjemput Chan di bandara setelah hampir dua minggu lelaki itu tak pulang. Ya, dua minggu, Hyura dibuat hampir gila rasanya karena menahan rindu sekaligus merasa bosan karena sendirian di rumah yang seluas ini.

Terkadang ia mengunjungi ibunya, makam ayahnya, bahkan ibu Chan beberapa kali juga menghubunginya hanya agar wanita itu tak bosan. Tapi tetap saja, ia merasa kesepian. Untunglah hari ini lelaki itu pulang, Hyura juga tak tahu sampai berapa lama Chan akan di rumah. Tapi yang jelas, meskipun sebentar, waktu bersama Chan menurutnya sangat menyenangkan.

Setelah lama menunggu, akhirnya lelaki yang Hyura tunggu pun mulai tampak dari kejauhan. Hyura tersenyum lebar menyambutnya saat Chan mulai ada di hadapannya, tetapi lelaki itu hanya tersenyum singkat dengan raut wajah yang terlihat sangat kelelahan.

Hyura yang segera sadar dengan situasi pun tanpa disuruh membawakan barang suaminya itu, lalu mendorong bahu tegap itu untuk segera masuk ke dalam mobil. Setelahnya ia ikut masuk ke dalam mobil.

Seperti biasa, perjalanan membutuhkan waktu cukup lama karena sore hari adalah saat dimana para pekerja pulang dari kantor dan anak sekolah yang juga ingin segera sampai rumah. Ketika sampai di pekarangan rumah, Chan segera membuka pintu mobil yang diikuti Hyura di belakangnya.

Namun, saat akan mendorong pintu rumah itu, badan Chan tiba-tiba ambruk. Hampir saja Chan jatuh jika Hyura tak segera menopang tubuh lelaki itu,

"Chan? Kau baik-baik saja?" raut wajah khawatir tampak di wajah Hyura.

"I'm okay, aku hanya merasa sedikit pusing"

Hyura segera menempelkan punggung tangannya pada dahi Chan, dan setelahnya ia terkejut karena suhu tubuh Chan amat tinggi.

"Yak! Kau bilang i'm okay? Suhu tubuhmu tinggi bodoh! Ayo ke rumah sakit!"

Baru saja Hyura akan membopong tubuh itu kembali ke mobil namun tangan Chan menghentikan pergerakannya.

"Tidak perlu. Aku sudah biasa, hanya butuh istirahat sebentar" Chan berusaha terseyum di sela-sela suara lirihnya.

"Benarkah?"

"Iya, bisa bantu aku ke kamar?"

"Baiklah, ayo pelan-pelan"

Setelah bersusah payah melewati tangga, Hyura berhasil membawa tubuh yang lebih besar darinya itu sampai di kamar. Ia pun membantu Chan berbaring sembari melepas sepatu dan juga seragam lelaki itu, hanya menyisakan kemejanya. Ia kemudian berjalan menuju lemari lelaki itu untuk mencarikan pakaian ganti.

"Terima kasih" ucap Chan lirih.

"Iya, emm, apa kau bisa berganti pakaian sendiri?"

Chan menggangguk lemah,
"Bisa kok, maaf merepotkanmu"

"Tidak perlu minta maaf. Kalau begitu ini pakaianmu, bergantilah. Aku akan mengambil kompres dan membuat makanan"

"Iya, terima kasih"

Hyura kemudian berlalu meninggalkan pria itu untuk mengambil kompres, obat serta membuatkan bubur untuk Chan. Setelah sekitar 10 menit ia kembali memasuki kamar Chan dan melihat lelaki itu sudah berganti pakaian dan sedang merebahkan dirinya.

Dengan hati-hati, Hyura mengusap pelan dahi Chan,
"Chan? Ayo makan dan minum obat dulu, setelah itu kau boleh tidur"

Chan terlihat melenguh pelan, kemudian ia membuka matanya sambil berusaha untuk duduk. Hyura pun membantunya untuk bersandar pada headboard. Setelahnya, ia menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi dahi lelaki itu, lalu menempelkan kompres demam kepadanya. Kemudian, Hyura meraih semangkuk bubur yang ia letakkan di nakas lalu mulai mengambil sesendok dan menyuapinya pada Chan.

MY CAPTAIN [Bang Chan] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang