Hyura yang kelelahan setelah menyetir hampir satu jam itu harus direpotkan mengejar putra satu-satunya yang malah berlarian di area gate kedatangan Bandara Internasional Incheon. Padahal di mobil, anak itu asyik tertidur, sekarang rupanya energinya sudah terisi penuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mom, daddy belum datang!" ucapnya dengan bibir merengut lucu.
Ya, setelah menjemput putranya sekolah tadi. Hyura memutuskan mengajak serta Daeho untuk langsung menjemput Chan di bandara.
"Iya, sebentar-"
"Daddy!!!"
Belum sempat Hyura menyelesaikan ucapannya, makhluk kecil itu sudah kembali berlari menghampiri seorang pria yang sedang berjalan ke arah mereka. Lelaki itu kemudian menggendong Daeho dan berjalan mendekatinya.
Hyura tersenyum hangat menatap pemandangan itu, bahkan ketika mereka sudah hampir empat tahun menikah hingga dikaruniai seorang putra, Chan masih saja tampak semakin tampan dan gagah.
"Sudah lama menungguku?" tanya Chan ketika sudah sampai di hadapan Hyura.
"Tidak, ayo masuk. Kau pasti lelah kan?"
"Sedikit" ujar Chan yang kemudian membuka pintu belakang untuk putranya.
Namun baru saja Chan akan menutup pintu belakang itu, tangan kecil Daeho menghentikannya, "Dad, duduk di belakang. Temani Daeho!"
Chan lantas tersenyum kaku ke arah Hyura yang sudah mengerucutkan bibirnya.
"Daeho biasanya kan duduk sendiri" protes Hyura.
"Hari ini Daeho ingin dengan Daddy" ucap Daeho memelas.
Hingga akhirnya Hyura memilih berdehem mengalah dan membuka pintu kemudi kasar. Chan hanya menghela napas kemudian mulai masuk ke kursi belakang.
Hyura mulai melajukan mobil meninggalkan bandara dengan perasaan kesal. Bagaimana tidak? Dia duduk sendirian di kursi kemudi dan dua manusia di kursi belakang malah sedang asyik bergurau. Dirinya merasa seperti sopir pribadi.
"Hahaha benarkah? Guru Daeho seperti itu?"
"Iya, Dad. Mirip seperti Mommy ketika sedang marah"
"Hahaha, Daeho tidak boleh seperti itu. Walaupun begitu, dia telah berjasa mengajari Daeho"
Dan begitulah Hyura harus merasakan menjadi obat nyamuk sepasang anak dan bapak itu, sampai kemudian ponsel Chan berdering membuat percakapan antaranya dan Daeho harus terhenti. Sungguh, Hyura sangat berterima kasih pada siapapun yang telah menelfon Chan saat ini.