Sore hari saat Hyura sedang asyik menonton salah satu drama di televisi, ponselnya bergetar menunjukkan satu notifikasi pesan baru, nama Chan tertulis di layarnya yang menyala.
Ah iya, Hyura baru ingat bahwa Chan bilang besok ia akan pulang. Tak ingin berlama-lama, Hyura segera meraih ponselnya dan membuka pesan dari Chan tersebut.Chan👮
Tak perlu menjemputku besok
Aku pulang pagi-pagi butaHyura (Me)
Kau sampai jam berapa?
Lalu kau akan pulang dengan apa?Chan👮
Kalau tidak ada kendala, mungkin jam 5 pagi
Mobil maskapai, tentu sajaHyura (Me)
Hm, baiklahHyura berdecak saat membacanya, tentu saja ia tak rela membiarkan Chan pulang dengan diantar mobil maskapai. Sekilas, sebuah ide muncul di otaknya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Hyura bangun setelah berhasil memasang alarm yang bertubi-tubi. Ya, katakan saja Hyura nekat karena memilih menjemput Chan tanpa sepengetahuannya. Biarkan saja, daripada harus melihat orang yang disukainya semobil dengan para pramugari yang sialnya sangat cantik melebihi Hyura. Para pramugari yang memiliki wajah menawan, rambut hitam, anggun dan tubuh proporsional. Berbeda dengan Hyura yang jika berdiri di samping Chan hanya sampai di dadanya saja meskipun telah memakai high heels . Astaga memikirkannya saja membuat Hyura kesal.
Ia segera mencuci muka dan menggosok gigi, terlalu dingin untuk mandi sekarang. Setelahnya ia bergegas memakai hoodie dan dilapisi coat agar tak terlalu dingin. Ia kemudian meraih kunci mobil dan segera beranjak pergi.
Perjalanan tak butuh waktu lama karena lalu lintas di pagi buta ini bisa dibilang cukup sepi. Hyura sampai lebih awal dari dugaannya, ia menghentikan mobilnya di gate kedatangan. Ada beberapa mobil lain di sana, termasuk mobil maskapai.
Sekitar lima belas menit Hyura menunggu, sampai gate kedatangan tersebut mulai dipenuhi oleh para penumpang. Hyura memutuskan keluar dari mobil, pandangannya menelusuri setiap orang yang keluar berharap menemukan Chan di antara mereka.
Sampai sepasang mata dari kejauhan mulai menangkap sosok Hyura, lelaki itu adalah Younghoon, menyadari kehadiran Hyura, lelaki itu pun menepuk Chan yang berada di sebelahnya dan posisinya membelakangi Hyura.
"Chris! Bukankah itu istrimu?"
Chan kaget tentu saja, ia baru saja akan menghampiri mobil maskapai, jika Younghoon tak menepuk pundaknya. Kemudian manik mata Chan mengikuti arah pandang Younghoon, ia terkejut untuk kedua kalinya karena maniknya menemukan Hyura sedang berdiri sembari menolehkan kepalanya ke segala arah.
"Astaga, aku sudah katakan untuk tidak menjeput! Anak itu benar-benar!"
Younghoon hanya terkekeh,
"Cepat hampiri dia sana, Chris!""Aku duluan ya Younghoon, tolong laporkan bahwa aku tidak jadi ikut mobil maskapai"
"Siap, Kapten!"
Chan segera menghampiri Hyura dengan sedikit berlari, ia khawatir tentu saja, jalan sangat gelap, udara juga terlalu dingin dan wanita itu dengan keras kepalanya menyetir sendirian.
"Hyura! Aku kan sudah bilang-"
"Channn!!! Syukurlah, aku mencarimu sejak tadi tahu!" Hyura memandang Chan dengan wajah senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CAPTAIN [Bang Chan] ✔
RomanceBaginya, Chan seperti ketujuh cahaya pelangi yang datang setelah derasnya hujan.