Chapter 3

1.2K 64 16
                                        

Sebelumnya:

"Sudahlah, sayang. Jangan memarahi mereka. Walaupun Sae-ron sangat menyebalkan, tapi dia bisa membuat humor untuk kita." Celetuk Jaemin merangkul Hyena yang sedang melipat tangannya.

Sae-ron menatap Jaemin dengan tajam, "awas kau!" Kesal Sae-ron lewat tatapannya.

***

Plak!

"Aduh.. sayang, kenapa kau memukul lenganku?" Jaemin mengelus tanganya yang tadi sempat merangkul Hyena.

"Tidak usah modus!" Jawab Hyena dingin.

Jaemin terkekeh senang, "itu bukan modus sayang.. tapi, apa ya? Seperti seorang kekasih yang ingin melindungi gadisnya, mungkin?" Balas Jaemin mengedikan bahunya santai.

"Dasar pembohong!" Celetuk Sae-ron.

Jaemin mengalihkan tatapannya kearah Sae-ron, "waeyo? Oh ya.. aku baru tahu ternyata gadis barbar bisa merasakan cinta juga.." ejek Jaemin terkekeh.

"Kenapa? Itu wajar, aku lebih suka mengejar-ngejar pria daripada di kejar,"

"Oh ya?" Tanya Jaemin pura-pura terkejut, ia menatap Jeno dengan mengedipkan matanya.

"Sepertinya disini ada yang diam-diam patah hati," lanjut Jaemin.

"Siapa? Kau? Sorry ya, kau bukan tipe idamanku. Kau tidak level dengan kecantikan ku," kekeh Sae-ron mengibaskan rambutnya didepan Jaemin.

"Nona.. sepertinya kau harus periksa ke psikiater, apakah otakmu masih ada?"

"Yak.. dasar pria tak laku!"

"Yak.. kau mau aku bedah otakmu itu? By the way aku ini seorang mahasiswa kedokteran terpintar jika soal bedah-membedah otak seseorang,mau jadi kelinci percobaanku?"

"Dasar gila!"

"Hyena, Ara.. Kajja kita pergi dari sini, lama-lama dekat pria tak laku itu bisa-bisa kecantikanku luntur!" Kesal Sae-ron.

Tanpa mendengar intruksi kedua kali Sae-ron Hyena dan Ara pun berjalan menjauhi Jaemin.

"Hati-hati sayang.. jika gadis pencinta ahjussi itu menjahatimu, panggil namaku tiga kali!" Teriak Jaemin. Setelah mereka tidak terlihat lagi dari pandangan mereka. Jaemin menepuk bahu Jeno, "sepertinya susah mendapatkan Dia.. dari awal aku memang tidak setuju kau mempunyai rasa kepada Dia."

"Kajja kita kembali ke fakultas kita." Lanjut Jaemin.

" Tenang saja.. aku sudah kenal mereka dari jaman sekolah menengah atas." Jawab Jeno merangkul bahu Jaemin.

***

Hari ini karena tidak ada jadwal kuliah Sae-ron dan Ara berada di kantin fakultas, sedangkan Hyena berada di toko buku. Ya, Hyena memang gadis normal dari kedua sahabatnya.

"Kita kemana ya? Aku bosan," keluh Sae-ron menyimpan kepalanya diatas meja.

"Hem. Aku juga," balas Ara lemas.

"Oh ya!" Sae-ron menegakan kepalanya kembali ia tersenyum misterius.

"Aku akan mencari dosen Cho, sepertinya hari ini beliau ada jadwal ngajar."

Sae-ron buru-buru menghabiskan minumannya. "Terus aku gimana?" Tanya Ara menatap Sae-ron.

"Kau pergi ke fakultas hukum saja, disana pasti ada calon kekasihmu!" Teriak Sae-ron karena ia sudah berjalan lumayan jauh dari Ara.

Ketika mendengar jawaban Sae-ron Arapun mengembangkan senyumnya. Ia membawa tasnya dan berlalu dari kantin.

Kedua sahabat ini sedang memperjuangkan pria yang tidak tertarik kepada mereka, bagaimana akhirnya?

My Dosen Is BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang