Musim Gugur

766 51 2
                                    

Suatu musim dimana langit terlihat lebih biru dari biasanya. Musim yang sangat disukai oleh pria bernama lengkap Lee Jihoon.

Saat ini Jihoon sedang menikmati angin musim semi yang menerpa wajahnya. Jihoon saat ini sedang duduk dibangku taman dengan earphone yang menyumbat kedua telinganya. Daun-daun yang perlahan berjatuhan lalu diterbangkan oleh angin yang berhembus membuat sosok mungil itu tersenyum. Baginya itu memberikan kesan tersendiri untuknya. Tenang. Itulah yang ia rasakan saat ini. Musim semi memberikan sesuatu yang spesial baginya. Entah karena apa. Namun, hal itu mampu menghilangkan stress dan menenangkan hati serta pikirannya.

Pandangannya jatuh pada seorang pria yang sedang berbincang dengan seseorang dihadapannya. Namun, ada sesuatu yang membuatnya janggal. Si pria yang mengenakan hoodie hitam dan berambut sedikit gondrong itu memandang dengan tatapan kosong, seperti tidak mendengarkan apa yang orang dihadapannya bicarakan. Tapi, cara orang dihadapannya itu berbicara seperti sedang membentak nya. Jihoon beranjak dari duduknya menghampiri kedua orang itu.
"Hei! Apa yang kau lakukan?" Tanya Jihoon.

"Apa urusanmu?! Kau siapanya?!" Tanya orang itu.

"Aku tidak suka caramu! Kenapa kau membentak nya?!" Tanya Jihoon.

"Hei, anak kecil! Jangan ikut campur urusanku!" Ucap orang itu.

"Aku tidak ikut campur. Hanya saja kau merusak pemandangan ku dan suaramu merusak ketenanganku," Ucap Jihoon.

"Pergilah dari sini! Jangan ganggu aku!" Ucap orang itu.

"Harusnya kau yang pergi dari sini!" Balas Jihoon tak terima.

"Kau mau cari masalah denganku?!" Orang itu mengangkat tangannya hendak memukul Jihoon. Namun, Jihoon tidak merasakan apapun.

Perlahan Jihoon membuka matanya ada sebuah tangan yang menahan tangan itu. Pria yang sedari tadi diam itu menahan tangan orang itu agar tidak memukul Jihoon. Dalam sepersekian detik berikutnya orang itu terjatuh ke tanah akibat pukulan dari pria itu.

Orang itu pergi setelah mendapat beberapa pukulan dari pria ber hoodie hitam itu.
"Kau tak apa?" Tanya Jihoon.

"..." Tak ada jawaban yang Jihoon dapat, sampai akhirnya orang itu menghadapnya dengan tatapan khawatir serta luka yang menghiasi sudut bibirnya.

"Terimakasih telah menolongku. Aku akan mengobati lukamu ikutlah denganku," Ucap Jihoon. Pria dihadapannya hanya menatapnya tanpa mengucapkan apapun.

"Hei, kau baik-baik saja?" Tanya Jihoon. Kepalanya mendongak agar dapat melihat wajah itu karena tinggi mereka yang berbeda.

"Ayo, lukamu harus diobati." Jihoon menarik tangan pria itu. Mengajaknya untuk ke rumahnya.

Tbc...

Because You're My Home | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang