Dia?

315 40 3
                                    

Hari ini sesuai janji, Seungcheol akan datang ke rumah Jihoon. Berhubung hari ini ibunya tidak sibuk jadi ibunya akan ikut berkunjung ke rumah pemuda yang berhasil membuat putranya selalu tersenyum di rumah.

Saat mereka sudah sampai, mereka disambut oleh Jihoon yang sudah berdiri didepan pintu rumahnya.
"Annyeonghaseyo!" Ucap Jihoon.

"Annyeonghaseyo! Jadi kau yang bernama Jihoon?" Tanya ibu Seungcheol.

"Ne, ahjumma. Silahkan masuk." Jihoon mempersilahkan kedua orang itu masuk ke rumahnya.

"Eomma sedang di dapur. Sebentar aku panggilkan." Jihoon berjalan menuju dapurnya untuk memanggil sang eomma.

Beberapa saat kemudian Jihoon datang dengan sang eomma sambil membawa dua cangkir teh hangat dan juga camilan.
"Nyonya Lee?" Ucap ibu Seungcheol.

"Oh? Nyonya Choi lama tak bertemu. Bagaimana keadaanmu?" Tanya ibu Jihoon.

"Aku baik-baik saja. Jadi Jihoon putramu?" Tanya ibu Seungcheol.

"Ne. Dan pria tampan ini putramu? Kau tau dia sangat tampan," Ucap ibu Jihoon.

"Putramu juga manis sekali. Berapa usiamu, hm? Kau sangat manis." Ibu Seungcheol mencubit pelan pipi putih Jihoon.

"22 tahun ahjumma," Jawab Jihoon.

"22? Kau terlihat jauh lebih muda daripada itu," Ucap Ibu Seungcheol.

"Ah ya, Seungcheol minumlah. Jihoon sudah banyak menceritakan dirimu. Kau tau ibumu adalah teman ahjumma sejak kecil," Ucap ibu Jihoon.

"Tidakkah sebaiknya kau memanggilku dengan sebutan eomma, Jihoon?" Tanya ibu Seungcheol.

"Eomma?" Tanya Jihoon.

"Ne, Jihoon. Seungcheol kau juga ya?" Ucap ibu Jihoon.

"Tapi kenapa? Ma... Maksudku tidakkah terlalu cepat? Kita baru saja bertemu, kan?" Ucap Jihoon.

"Justru ini sudah terlambat sayang. Eomma dan juga eomma mu sudah berjanji akan menjodohkan kedua anak kita nantinya. Namun karena kita sempat tidak bertemu jadi inilah kesempatan yang tepat," Jelas ibu Seungcheol. Seungcheol mengeluarkan bukunya dan menuliskan sesuatu.

'Eomma aku dan Jihoon belum lama bertemu. Kami bahkan belum mengenal terlalu jauh, tidakkah sebaiknya kita berteman terlebih dahulu?'

"Sayang, kalian masih perlu berteman? Bagaimana denganmu, Jihoon? Jawab dengan jujur. Jangan terpengaruh dengan perkataan Seungcheol," Ucap Ibu Seungcheol.

"Kurasa itu benar. Lagipula aku masih belum yakin jika aku bisa menjadi kekasih yang baik. Kami belum mengenal satu sama lain," Jelas Jihoon.

"Baiklah. Bagaimana jika kalian tinggal bersama?"

Tbc...

Maaf ya, baru bisa up. Semoga kalian masih nunggu cerita ini. Jangan lupa vote dan comment ya. Makasih

Because You're My Home | JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang