Jihoon menatap langit malam yang dipenuhi dengan bintang dari balkon kamarnya dengan ditemani oleh segelas susu hangat. Ingatannya kembali memutar kejadian pagi tadi, saat dimana ia mengetahui alasan mengapa pria itu tidak mengatakan apapun saat pertama mereka bertemu.
Jihoon justru ingin semakin dekat dengan pria -yang bernama Seungcheol itu. Ia pun turun menuju ruang tengah rumahnya dan mendapati kedua orang tuanya yang masih menonton acara televisi.
"Appa," Panggil Jihoon setelah duduk disamping sang ibu."Hm, wae?" Tanya sang ayah.
"Appa apakah orang yang tidak bisa bicara juga bisa sekolah?" Tanya Jihoon.
"Kenapa bertanya begitu?" Tanya sang ibu.
"Eomma, Seungcheol -ah maksudku pria yang kemarin itu... Dia tidak bisa bicara," Jawab Jihoon.
"Pria? Kau membawa seorang pria kerumah?" Tanya sang ayah.
"Bukan begitu appa. Kemarin dia diganggu oleh seorang pria, entahlah dia diganggu atau bagaimana. Intinya dia dibentak lalu aku menghampirinya. Saat pria yang tadinya membentak itu hendak memukul ku dia -namanya Seungcheol, memukulnya terlebih dahulu. Aku mengajaknya ke rumah karena ingin mengucapkan terimakasih dan mengobati lukanya," Jelas Jihoon.
"Lalu kau bertemu dengannya lagi?" Tanya sang ayah.
"Hanya untuk mengembalikan earphone miliknya yang tertinggal," Jawab Jihoon.
"Bagaimana kau tau jika dia bisu?" Tanya sang ayah.
"Dia menuliskannya dibuku," Jawab Jihoon.
"Jadi appa, apa orang yang tidak bisa bicara tetap bersekolah?" Tanya Jihoon.
"Pertama panggil mereka 'bisu', jangan memanggilnya 'tidak bisa bicara'. Mereka lebih suka dipanggil begitu," Jawab sang ayah.
"Mereka tetap belajar hanya saja tempatnya berbeda tidak sepertimu," Ucap sang ayah.
"Lalu cara mereka berkomunikasi? Apa menggunakan buku seperti itu?" Tanya Jihoon.
"Mereka menggunakan bahasa isyarat. Lagipula kenapa kau sangat ingat tau?" Tanya ayahnya.
"Ani. Aku hanya bertanya," Jawab Jihoon.
"Apa si Seungcheol itu sudah membuatmu jatuh cinta?" Sang ayah terkekeh setelah menanyakan hal itu pada putranya.
"Ani. Aku hanya bingung, bagaimana cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan keadaan seperti itu? Aku yakin mereka pasti sangat terganggu dengan perkataan orang-orang tentang mereka," Ucap Jihoon.
"Appa juga sempat berpikir begitu. Namun dari yang appa lihat, mereka selalu berusaha untuk tidak mempermasalahkan perkataan orang lain tentang mereka," Ucap ayahnya.
"Tunggu dulu, apa marga pria itu Choi?" Tanya sang ibu.
Tbc...
Vote dan komennya yaa.
Makasih buat yang masih nunggu, maaf jarang up ya🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're My Home | JICHEOL
FanficKisah seorang mahasiswa berusia 22 tahun dengan seorang pria yang memiliki kekurangan yang tak sengaja bertemu. . . . "Kekurangan itulah yang akan mempertemukannya dengan seseorang yang mampu untuk menyempurnakan hidupnya."