Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸Sudah seminggu lamanya akhirnya Ayu sembuh total. Aku bersyukur, kini rasa kantukku telah reda. Ya walaupun mungkin tak sebarapa parahnya dengan Ayu.
Pagi ini kami sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ayu sudah mendingan jadi kali ini dia yang memasak. Aku sungguh merindukan masakannya. Walau sederhana tapi aku selalu menikmatinya.
"Enak kan? tapi makannya yang biasa aja dong," ucap Ayu. Ini sih ngeledek tepatnya.
"Soalnya enak, hehe,"
"Ayu gitu loh," sahutnya.
"Dihh pdnya, masakannya B aja," elakku.
"Ya udah nggak usah makan," sahutnya mengambil makananku.
"Eit! nggak! enak kok enak muehehe," ucapku mengambil alih piring yang di pegang Ayu.
❄️❄️❄️
"Ay gue kangen lagi sama lo!" teriak Riska dari kejauhan aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.
"Sakitnya kok lama banget sih," pekiknya merangkul Ayu.
"Heh jangan lama-lama nanti pengap Ayunya," pekikku.
Riska masih dengan menatap sinis. Aku hanya terkekeh mencoba melepaskan kaitannya dengan Ayu.
Bukan apa-apa nih ya takutnya nanti perut istriku berulah lagi kan bisa berabe.
"Yeee sebentar aja nggak ikhlas banget sih," cibirnya.
"Ngedumel nih, Tra nih pacar lo!" ucap Ayu, aku lalu menatap dari kejauhan sudah ada teman-temanku.
"Woy! udah masuk nih ceweknya," ledek Rama.
Sungguh temanku ini hanya bisa mencibir orang. Pantesan jomblo berkarat orang mulut kaya mercon. Kasihan.
Ouh ya nanya Ryan tuh karakternya gimana? Pertama kali kenal tuh pas jaman SMP waktu aku nongkrong dengan Anya makan-makan biasa. Ryan dateng sama si Rama. Entah gerangan apa ikut ngobrol denganku dari situ kita lebih dekat sih.
Ryan pendiem akut + dingin aku aja kalah dengannya. Sampai saat ini dia sama sekali tak melirik cewek kecuali si Dian. Cewek yang pernah nyewa cafeku.
"Kak, kok baru kelihatan lagi," ujar Dian tersenyum.
Ya saat ini Dia dengan Caca menghampiri kami yang ada di depan kelas saat mengobrol. Lah berani banget.
"Ehh hehe iya sakit kemarin," jawab Ayu. "Kenapa ya?" Itu pertanyaan yang baru mau keluar dari mulutku.
"Nggak papa kok kak cuma nanya doang," bela Caca.
"Kalian kok berdua mulu sih," pekik Putra.
"Ouh iya emang nggak boleh kak," jawab Dian. Dih malah bantah.
Aku melirik ke arah Ryan yang hanya menatap datar dengan coolnya si Dian dan Caca.
"Ya nggak papa, udah Ay ayok masuk aja ngapain disini." timpal Riska langsung menggeret Ayu masuk. Aku lalu mengikuti dari belakang.
Pertemuan itu pun kelar dan semuanya pergi ke arah masing-masing. Aku jarang sekali bergaul dengan adik ataupun kakak kelas. Banyak yang menghampiriku tapi aku tak menggubris dan Ramalah yang selalu merespon.
Satu yang selalu terpikirkan kenapa selalu bertemu dengan duo wek-wek itu. Si Dian and Caca maksudnya.
"Hai Karis!" teriak Nia. Huft cewek satu ini lagi.
"Iya kenapa?" tanyaku menepis tangannya yang berada di lenganku saat ini.
Aku sungguh tak ingin memggubrisnya tapi nggak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]
Novela JuvenilSeorang cowok dingin harus menikah dengan cewek humoris saat masih SMA? Bahagia, Pengorbanan, Pengkhianatan, Sakit. Itulah Cinta "Maksudnya nih gimana, ngga masuk akal nikah? aku masih SMA Pah, Mah, belom siap menanggung beban seseorang." Cowok yang...