Chapter 6.

8 3 0
                                    


Sekolah mulai sepi karna bell pulang telah berbunyi sejak 1 jam yang lalu menyisakan Dirinya sendiri dikelas. Di sedang malas pulang ke rumah ia bosan.

Setelah beberapa menit ia membaca buku, ia mulai merapikan buku-bukunya, memasukan ke dalam tas dan ia mulai melangkah pulang.

Ia mengendarai motor dengan
kecepatan tinggi. Namun na'as dia menabrak motor didepannya.

Brukk!! Motor didepan terjatuh begitupun dengan dirinya. Semua orang ramai menolong dirinya dan cewek yang ia tabrak tadi. Ajaib dirinya tidak kenap-kenapa, tapi cewek tadi tertabrak pingsan dengan beberapa luka di tangan. Ia mulai khawatir.

Belum sempat ia menengok cewek tadi yang ia tabrak. Cewek tadi langsung dibawa warga sekitar ke rumah sakit untuk diberi pertolongan pertama.

"Mas nya gak papa?" tanya seorang warga.

"Iya mas saya gak pap"
"Ini minum dulu mas" sambil menyodorkan air mineral.

"Makasih mas"

"Cewek tadi dibawa ke mana?" tanya Arkhan.

"Ke RS Mitra Siaga"

"Oke mas, makasih. Nanti saya kesana buat tanggung jawab".

Dengan rasa sakit yang masih menjalar, Arkhan langsung meluncur ke RS. Setelah sampai ia langsung buru-buru masuk dan menanyakan cewek yang tadi ia tabrak.

"Mbak tadi ada korban cewek, yang
ketabrak ga?" tanya Arkhan.

"Oh iya mas ada, lagi di tanganin dokter"

Arkhan langsung mencari ruang setelah ia tanyakan tadi. Akhirnya sampai di didepan ruang pemeriksaan.

Setelah beberapa menit ia menunggu, dokter pun keluar dan menanyakan kepada dirinya.
"Mas keluarga pasien bernama Kayla?" tanya dokter.

'Kayla?' Batin Arkhan.

"Iya dok, saya temennya" jawab Arkhan.

"Tangan Kayla, mengalami patah
tulang"

"Apa patah tulang dok?"

"Iya sodara Kayla mengalami patang tulang ditangan sebelah kiri".

"Lakukan yang terbaik dok, saya mohon" jawab Arkhan yang khawatir.

"Silakan menunggu dan selesaikan Administrasi"

Arkhan langsung menuju kedepan untuk mengurus administrasi Kayla. Handphone Arkhan bergetar dan ada nama mamahnya disitu.

"Hallo, Assalamualaikum mah"

"Wa'alaikumsalam nak, kamu
dimana?"

"Arkhan lagi di RS"

"Siapa yang sakit?"

"Temen Arkhan mah, nanti Arkhan pulang cerita ke mamah"

"Iya mamah tunggu, pulangnya hati-hati"

Tuutt. Ia mematikan sambungan telpon mamahnya. Dan kembali ke ruang pemeriksaan, setelah ia menyelesaikan administrasi.

Tak berapa lama dokter keluar, Arkhan yang berdiri cemas langsung melontarkan beberapa pertanyaan. Maklum Arkhan kalo sedang cemas
begitu.

"Gimana keadaan kayla dok, sudah siuman belum?" cerca Arkhan.

"Sodara Kayla baik-baik saja, tunggu saja sebentar lagi ia siuman"

"Okeh makasih dok"

Arkhan langsung membuka pintu dan masuk kedalam untuk mengecek keadaan Kayla. Syukurlah dia bisa ditanganin, sedikit lega. tapi ia masih merasa bersalah, setelah ia menabrak nya.
'Cepat bangun, gue mau minta maaf' batin Arkhan.

GABRIELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang