"Eh, gua gak bisa lama lama. Gua mesti balek kerumah." Ucap Adhit.
" Ah... gua kira lo bakal disini sampe kita selesai." Ucap Vania kecewa.
" Ih gapa papa lah. Kan ada Rezon ama Teguh, nanti kalo udah lima hari jangan main main. cepetan balik." Suruh Adhit.
"Iya iya." Jawab Vania.
Adhit berjalan pulang kerumahnya.
"Van, katanya lo mau ditemenin mining?" Tanya Rezon bingung.
"Gak jadi lah, gua capek. Nanti sore aja." Jawab Vania.
"Gua gak mau temenin kalo nanti sore!" Ucap Rezon berjalan menuju api unggun. "Gua maunya sekarang juga atau gak sama sekali." Ucap Rezon memberi pilihan pada Vania.
Akhirnya dengan berat hati, ia ikut Rezon dan Teguh mining ke bawah.
"Kita cari tempat mining yang baru aja yok?" Ajak Rezon.
"Kagak ah, gue males datang ketempat baru!" Jawab Vania menolak. Iya, Vania benci banget pergi ketempat tempat baru, suasana baru, dan orang orang baru. Vania lebih menyukai tempat yang ia kenali.
"Ayok lah van." Ajak Rezon lagi. "Kalo gua bilang gak ya nggak!" Ucap Vania lagi dengan nada yang keras.
"Ayolah Van, lagian kapan lagi kita bisa main minecraft kayak gini lagi?" Tanya Teguh yang menunjuk sebuah mulut gua.
Vania merotasikan matanya. Ia kesal jika didesak, dan ia benci waktu itu! Ia mengikuti langkah kaki Teguh dan Rezon dari belakang. Semakin dalam, cahaya semakin redup dan memaksa Rezon untuk menghidupkan torch.
Mereka sudah lama berada di gua itu, dan mungkin hari sudah malam di luar gua. Meraka sudah mendapatkan banyak barang mining.
"Guys, mending kita balik aja yuk?" Ajak Vania, ia merasakan feeling yang gak bagus didalam gua.
"Kenapa? Kita baru aja nemu harta karun, lihat! Kita udah jumpa 7 diamond!" Tanya Rezon, ia bener bener gak mau keluar dari gua itu sekarang.
Suara beberapa monster terdengar, walau kecil. Mereka terdiam sejenak. Beberapa monster seperti zombie, creeper, skeleton dan spider keluar dari sebuah lubang yang cukup besar. Mereka berusaha menyerang Vania, Rezon dan Teguh.
"Aku kan dah bilang balik aja! Gak mau dengar sih!" Teriak Vania yang melawan zombie yang ingin menyerangnya.
"Ya udah, kita udah kejebak." Ucap Teguh.
"Van, lari duluan!" Suruh Rezon yang menebas skeleton.
"Kenapa? Gimana kalian nanti?" Tanya Vania bingung, ia masih berusaha melawan spider walau darahnya tinggal tiga.
"Lihat darah lu! Gua ama Teguh bakal nyusul dari belakang. Jangan sampai lo mati!" Jawab Rezon.
"Oke." Jawab Vania, ia berlari menuju belakang, Teguh dan Rezon mengikutinya. Sesekali mereka berhenti berlari dan melawan monster yang sudah dekat.
"Van, depan lo!" Teriak Teguh.
Vania terlalu sering menatap belakang, dan ia lupa kalau harus melihat depan juga. Sebua jurang yang besar tepat didepannya.
"AAAAA..." Teriak Vania, ia tak sempat mengerem larinya dan terjatuh ke jurang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Minecraft [End]
AdventureMinecraft adalah sebuah game yang diminati oleh banyak orang. Game yang dapat mengasah kecreativitas otak ini sangatlah seru. Padahal game ini hanyalah game kotak-kotak dengan grafik jelek. Dunia tanpa batas yang bisa kau mainkan kapanpun yang kau...