RUMAH SAKIT 2

5K 314 4
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya ya. Jadi aku bisa tau apa yang harus aku perbaiki lagi di cerita ini. Terima kasih

Ice Girl vs Posessive Boy








"Pasien sekarang sedang kritis dan membutuhkan donor darah"

"Apa golongan darahnya dok?" Tanya Revano

"AB- diantara kalian ada yang bergolongan darah itu?"

"Saya dok?!"

Semua anggota Geng Leon menatap Alesya.

Dan Alvin tersenyum. 'Duh calon ibu ketua'

○•○•○•○•○•

"Calon ibu ketua serius? Golongan darah nya sama kayak Galen?" Tanya Alvin.

"Iya sama" jawab nya. "Tolong jangan panggil aku calon ibu ketua."

Alvin beserta anggota yang lain tertawa mendengar ucapan Alesya.

"Terima aja kali kalo kita panggil calon ibu ketua, kan emang lo calon pacar nya Galen. Dan kami akan siap melindungi anda yang mulia" ucap Alvin sembari menunduk hormat yang mengundang gelak tawa bagi anggota yang lain.

"Baiklah kamu ikut saya untuk mendonorkan darah" ucap dokter itu.

Ups! Mereka lupa kalau sedari tadi dokter itu berada di dekat mereka dan mendengar semua pembicaraan nya.

Alesya melewati mereka sembari menunduk. Ia malu di anggap sebagai calon ibu ketua mereka. Ya sebenarnya ia juga kesal tapi di kondisi sekarang? Tidak pantas untuk meluapkan kekesalan nya kan?.

Anggota Geng Leon masih saja tertawa setelah Alesya pergi mengikuti dokter tadi.

Terkecuali si wakil ketua kita. Revano. Yang tetap menampilkan wajah datar nya.

"Tuh muka jangan datar mulu kali. Lagi lucu juga" ucap Dito

"Lagi keadaan kayak gini lo bilang lucu?" Balas Revano

"Hahah santai bro, gue tau lo khawatir sama Galen karna kondisinya lagi kritis sekarang. Tapi kan sekarang udah ada calon ibu ketua, jadi udah aman"

"Eh iya lupa gue mau nanyain nama nya" ucap Alvin

"Alesya. Nama nya Alesya" jawab Dito

"Gimana lo bisa tau? Kita aja yang satu sekolahan ama lo aja kagak tau nama nya"

"Ya lu pada kan beda kelas ama gue, Galen dan Alesya! Jadi lo mana tau, yang lo tau cuma tuh cewek? Calon pacarnya Galen doang." Ralat calon pacar yang untuk di main-mainin batinnya.

"Bener juga ye" ucap Yuno

Sudah cukup tanya jawab nya. Sekarang fokus pada keadaan Galen yang kritis, bagaimana tidak? Terkena tiga tembakan dan kehabisan darah.

Terpikir sedikit apakah peluru itu mengenai organ tubuh vital Galen? Kalau iya itu sangat berbahaya.

Sementara itu Alesya sudah berbaring di ranjang itu, dan perawat sudah mempersiapkan apa yang harus di siapkan untuk pendonoran darah.

Alesya sebenarnya takut melihat darah, itu semua karna trauma kecelakaan bersama mama nya. Tapi demi menyelamatkan hidup seseorang yang ia kenal. Ia rela melihat darah itu keluar dari tangan nya.

Badan Alesya sudah panas dingin melihat darah-darah itu. Kemudian ia menutup matanya.

"Itu pacar nya mbak ya?" Tanya salah satu perawat

Ice Girl vs Posessive Boy [ TAMAT ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang