I open the quietly sleeping room
I take out my memories
You rise clearly above the shattered time
I live on, keeping you in my lost heart
Stop, stopKim Yunho
•
•
Seingatku, hari ini adalah hari kepulangannya. Setelah dua tahun menetap di negri orang untuk kontrak kerja impian juga negara favoritnya. Seingatku, harusnya kami merayakan hari ini bersama. Sekadar makan siang atau kencan di taman kota seperti janjinya. Aku akan menjemputnya di bandara dan kita menuju apartemen bersama. Namun seingatku, tidak lagi ada 'kita' sejak hari itu.Aku mengingat saat terakhir kali aku menemaninya di bandara dua tahun lalu. Mengantarkannya berangkat meski dengan berat hati tak ingn pisah. Dia meyakinkanku sungguh-sungguh jika tidak akan ada yang berubah meski nanti jarak mungkin berulah. Namun, aku tetap tidak bisa tidak gelisah.
"Daisuki," bisiknya padaku saat itu. Aku mengeratkan pelukan sembari berdoa semoga dia baik-baik saja selama di sana. Merekam aroma tubuhnya lamat-lamat. Menyimpannya sebagai bekal jika suatu saat aku merindukannya sangat-sangat.
Aku pun masih ingat. Saat itu, sebelum kami benar-benar berpisah, dia mengatakan bahwa di mana pun dia berada, dia tidak akan meninggalkanku. Aku tidak akan sendiri. Meski keadaan mungkin tak lagi sama. Meski perbedaan waktu mungkin mengundang masalah. Dia ingin aku ingat, bahwa aku selalu punya dia.
Nyatanya, dua tahun yang sebenarnya singkat, bisa membuat banyak hal berubah cepat. Yunho yang dulu begitu dekat, mulai terasa jauh dan bukan hanya perihal jarak. Komunikasi yang awalnya kita sepakati hanya bertahan beberapa hari. Setelahnya, Yunho hanya menyapa sekali-kali. Aku mengetahui kabarnya lebih cepat dari media sosial dibanding percakapan kami. Perdebatan yang terjadi kerap mengundang keterdiaman dan sakit hati. Hingga satu hari aku sadar, aku tidak lagi punya dia. Dia barangkali, sudah menemukan sosok yang baru.
Seorang gadis berwajah asing yang mengecup pipinya mesra. Aku mengetahui hal tersebut dari foto yang ditandai ke akunnya oleh gadis itu. Mungkin aku bisa tidak berprasangka buruk jika dia mau menjelaskannya baik-baik. Namun kemudian aku berpikir, mungkin hubungan jarak jauh memang tidak cocok bagi kami. Mungkin juga, kami yang tidak lagi cocok bagi satu sama lain.
Seingatku hari ini adalah hari kepulangannya, tapi aku mencoba tidak peduli. Rasanya aku tidak memiliki kewajiban lagi untuk menyambut kedatangannya. Kami bahkan sudah sama sekali tidak berkomunikasi sejak dua bulan yang lalu. Dia tentu tidak akan peduli aku menunggu di bandara atau tidak.
Mungkin, seporsi es krim bisa membantuku melupakan hari ini dan segala sesuatu tentang dia. Namun, ketika aku membuka pintu dan keluar rumah, aku mengurungkan niatku. Yunho entah bagaimana ceritanya, sudah berdiri di depan pagar. Lengkap dengan koper cokelat di tangan dan pandangan yang tidak mudah kuartikan maknanya.
"Tadaima," ucapnya kemudian.
Namun aku tidak ingin lagi. Baik es krimnya, atau bertemu dengan dia.
•
•
If I close my eyes, it rushes in soundlessly
You pile up in full again in my heart
I don't need anybody but you
I'm not done until the day you come back to my side
-end
Terima kasih kepada bornfromathena yang sudah merekomendasikan lagu iniii. Sumpah aku malu banget sampe sekarang wkwk kukira ini lagu western karena aku pertama dengarnya yang versi ft. Conor. Ternyata ini lagu korea jugaa. Maaf jika tidak sesuai ekspektasi 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Spotifict✓
Short Story"Why do you always listen to music so loud?" "To silence the loud thoughts inside me."