"Kamu punya terlalu banyak rahasia"
...The Twins...
Rosen
"Hari ini ulangan dadakan B.Inggris ya gaes, jangan sampai telat masuk kelas kalau gak mau dihukum."B. Inggris adalah salah satu pelajaran yang tidak disukai Ruby, kalimat-kalimat asing itu terlalu sulit untuk dipahami oleh otaknya yang sederhana.
Gadis itu berjalan menuju ruang kelas dengan malas, tepat didepan ruang kepala sekolah. Ia berhenti, entahlah rasa penasaran muncul begitu saja.
Ruby sebenarnya bukan tipe cewek yang suka menguping pembicaraan orang lain, tapi kali ini dia akan melakukannya. Gadis itu mendekatkan telinganya pada pintu, berharap bisa mendengar sesuatu.
Tapi sepertinya memang menguping tidak akan pernah menjadi bakatnya. Pintu tiba tiba terbuka.
"Loh Ruby, kamu ngapain disitu?" Begitulah Pak Amat menegurnya.
"Eh anu pak ... e ... tadi saya anu," jawabnya gugup seraya menggaruk belakang kepala.
"Sudahlah, lupakan saja. Kebetulan sekali kamu ada disini, dia ini Avin murid baru, ajak dia ke jelas kamu ya, kalian satu kelas," jelasnya sambil menunjuk Avin yang sibuk dengan ponsel.
"Jadi dia sekelas sama saya pak?"
"Iya Ruby, perlu bapak ulang?"
"Enggak pak enggak, iya saya ke kelas bareng dia," jawabnya menurut.
Ruby melirik Avin yang terus bermain ponsel, cowok itu tanpa basa-basi langsung berjalan meninggalkan ruang Kepsek. Ruby segera mengikutinya dari belakang, takut kalau Avin nyasar.
Sepanjang perjalanan menuju kelas, Avin selalu menatap layar ponsel, sama sekali tidak pernah mengalihkan pandangannya.
Ruby mendengus, suasana canggung itu benar-benar membuat Ruby jengah, otak cantiknya mulai bekerja mencari topik pembicaraan. 'Gue harus mulai dari mana?' pikirnya bingung.
"Eh nama lo Avin ya?" tidak ada jawaban.
'Ruby bodoh, iyalah namanya Avin udah jelas tadi dikenalin sama Pak Amat.' Ruby menepuk jidatnya, membodoh-bodohkan diri sendiri.
"Lo pindahan dari sekolah mana?" tanyanya lagi.
Avin memutar matanya malas, "SMA Cahaya."
"Oh, kenapa pindah?"
Hening, Avin tak lagi menjawab, membuat Ruby berhenti bicara dengan terpaksa. Suasana antara mereka begitu canggung dan asing, baik Ruby ataupun Avin, keduanya sama-sama diam.
Situasi tetap seperti itu sampai keduanya masuk kelas. Ruby berjalan menuju kursinya, dan Avin masih berdiri didepan pintu, masih menatap layar ponsel.
"Kamu murid baru pasti, nggak usah berdiri disana. Ibu juga pengen tahu namamu, jadi berkenalanlah dan berhenti menunduk," tegur Bu Kenya.
Avin mengangkat wajahnya, pandangannya menyapu seluruh kelas dengan dingin. Ekspresi datarnya, penampilannya, semuanya jauh dari kata rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins (Hiatus)
Teen Fiction(Revisi Alur Sebelum Tamat) Hidup hanya untuk dibeda-bedakan dan disalahkan. Memborantak demi mendapat sebuah perhatian, namun malah dihakimi oleh keluarganya. Avin Hernandez, saudara kembar dari seorang bernama Evan Hernandez. Memiliki sifat dan ca...