"Andai aja waktu bisa diulang, gue bakal puter kejadian bertahun tahun lalu dan ngerubah masa depan gue yang sekarang"
~Avin~...The Twins...
"3 PUTARAN LAGI"
teriak pria paruh baya dari pinggir lapangan, pria itu bernama Hari Winarno, menjabat sebagai Waka Kesiswaan di SMA Harapan. Tugasnya adalah untuk menghukum siswa maupun siswi yang berani melanggar aturan. Dan sialnya Avin adalah targetnya hari ini.
"TEMUI SAYA DIRUANG BK SETELAH ISTIRAHAT"
Teriakya sekali lagi, lalu berjalan menuju ruang guru. Avin yang mendengarnya hanya tersenyum, dia mungkin bisa menebak apa yang akan terjadi setelah istirahat nanti. Iya, pasti surat peringatan.
Waka kesiswaan itu sudah meninggalkan lapangan beberapa menit yang lalu, tapi Avin masih harus berlari sebanyak 2 putaran lagi. Jika orang lain yang berada diposisi Avin saat ini, mungkin orang itu akan memanfaatkan kepergian Pak Hari dengan mengakhiri hukumannya.
Tapi Avin tidak akan selesai sampai disini, dia akan terus berlari sampai tubuhnya benar-benar tidak kuat untuk melanjutkan.
Buktinya setelah Waka Kesiswaan itu enyah dari tempatnya. Avin masih terus berlari, bahkan sudah lebih dari 9 putaran.
Hal itu berhasil menarik perhatian beberapa murid lain, khususnya para Siswi. Bahkan diantara mereka ada yang rela meninggalkan kelas hanya untuk melihat Avin dan mulai membicarakannya.
Kasihan, Avin dihukum lagi sama Pak Hari
Pasti bobol gerbang
Avin keren ya, jadi sayang
kebiasaan anak nggak berpendidikan sih
"LO SEMUA BISA DIEM NGGAK ?"
suara Evan tiba-tiba membuat suasana menjadi hening. Murid-murid yang sedari tadi melihat aksi Avin, kini satu per satu dari mereka mulai meninggalkan lapangan.
Evan mengejar Avin yang masih terus berlari. Jika Avin tidak kelelahan saat itu, mungkin saja Evan tidak akan pernah bisa mengejar Avin yang kemampuan berlarinya melebihi kemampuan Evan.
"Avin Stop" tegur Evan sembari menarik lengan Avin. Membuat Avin berhenti seketika.
"lepas,"
"Lo punya otak nggak sih ?" Evan mendorong sebelah bahu Avin.
Avin tersenyum sinis. Kemudian menatap kembarannya itu dengan pandangan tidak suka. Jarang jarang sekali Avin bisa berdebat dengan anak tersayang dari keluarga Hernandez.
"Gue emang nggak punya otak, terus masalah lo apa ?" Avin mengggertak, cowok itu ingin sekali mengantam wajah yang sedang menatapnya saat itu. Tapi tidak bisa.
"Lo bodoh Vin, lo itu kakak terbodoh yang pernah gue kenal seumur hidup gue," ucap Evan dengan nada sedikit meninggi.
"Lo pikir gue peduli? Enggak! " ucap Avin lalu pergi meninggalkan lapangan dengan cepat.
Ruby yang sedari tadi hanya melihat pertengkaran kedua orang itu perlahan mendekati Evan, lalu mengelus pundaknya.
"Gue kelas ya," ujar Evan, Ruby hanya mengangguk membiarkan cowok itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins (Hiatus)
Teen Fiction(Revisi Alur Sebelum Tamat) Hidup hanya untuk dibeda-bedakan dan disalahkan. Memborantak demi mendapat sebuah perhatian, namun malah dihakimi oleh keluarganya. Avin Hernandez, saudara kembar dari seorang bernama Evan Hernandez. Memiliki sifat dan ca...