enam.

8.2K 986 66
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang. Taehyung tengah menunggu Jimin, yang katanya ingin menjemput dirinya di kampus. Abangnya yang satu itu ada pemotretan di studio dekat kampusnya. Tapi sudah hampir lima belas menit, Jimin tak kunjung memunculkan batang hidungnya.

Mood Taehyung sedang buruk sekarang. Ia sedang bermasalah dengan beberapa teman sekelompoknya. Bagaimana tidak—mereka memiliki tugas kelompok yang harus dikerjakan dari seminggu yang lalu, tapi saat Taehyung menghubungi mereka untuk mengerjakan bersama, tidak ada respon yang diterima.

Jadilah Taehyung yang mengerjakan sendiri. Berakhir ia tidak mengikutsertakan nama ketiga temannya yang memang tidak berkontribusi apapun. Tapi, saat akhirnya tadi sang Dosen menegur langsung ketiga teman sekelompoknya, kenapa jadi Taehyung yang dimusuhi? Toh, salah mereka juga yang lari dari tanggung jawab.

Pokoknya hari ini Taehyung lagi kesal. Pengen makan ice cream banyak-banyak!

Kemudian Jimin muncul—dengan Bugatti La Voiture Noire yang dikendarainya. Taehyung menggelengkan kepalanya. Merutuki abangnya yang satu itu yang suka sekali menarik perhatian orang-orang berkat mobil yang dibawa.

Tak ingin menjadi sorotan publik semakin lama, Taehyung segera masuk ke dalam mobil sang abang—yang kini dengan 'sok' kerennya menoleh ke arahnya dengan satu alis terangkat. Benar-benar ekspresi yang menyebalkan.

"Adek kok manyun gitu?" Tanya Jimin sembari mengendari mobilnya, keluar dari kawasan kampus sang adik.

Taehyung bersedekap sebal, jadi teringat kembali masalahnya . "Adek lagi sedih—tapi kesal juga!"

Jimin yang semula ingin kembali menjahili si bungsu justru berubah jadi khawatir. Adiknya itu jarang kalau lagi sedih terus bilang-bilang kayak begini. "Kenapa? Cerita sama abang! Siapa yang buat adek kesayangan abang jadi manyun gini."

"Abang diem! Adek lagi gak mood cerita!" Tukas Taehyung lalu fokus dengan ponselnya.

Waduh, kalau si bungsu sampai gak mood cerita begini bahaya, nih. Bawaannya pasti marah-marah mulu kayak macan betina. Ups, jangan bilang-bilang adek, ya.

Tapi Jimin jadi terkekeh pelan. Taehyung yang marah-marah begini jadi ngegemesin parah. Sumpah. Soalnya suka manyun-manyun gak jelas—apalagi ekspresi marahnya yang justru terkesan lucu, ketimbang serem. "Adek mau beli apa? Mau abang beliin cotton candy?"

Taehyung itu kalau lagi marah-marah begini suka disogok pake makanan manis. Pokoknya yang bikin dia lupa kalau lagi sedih sama kesel. Biasanya kalau gak disogok pake makanan manis, tinggal diajak shopping aja atau ke salon langganannya. Dijamin Taehyung bakal sumringah lagi.

"Temenin adek ke Mall! Adek mau beli ice cream banyak-banyak!"

Tuhkan, Jimin udah hapal sama tabiat si bungsu.

***

Harusnya Taehyung sadar—mengajak abangnya ke Mall yang mana itu adalah Kim Jimin, itu merupakan kesalahan besar. Lihat, Taehyung jadi terjebak diantara kerumunan gadis-gadis yang mengerumuninya dan sang abang. Ia bahkan gak tahu jika Mall akan seramai sekarang.

Jimin yang notabene menjadi penyebab kerumunan ini malah asik melemparkan senyum sok manis—yang mana bukan membubarkan kerumunan malah semakin membuat gadis-gadis itu teriak-teriak gak jelas.

Sebagian besar dari mereka meminta foto, juga ada yang meminta tanda tangannya. Taehyung jadi bete. Bagaimana tidak, dia dikacangin—abangnya malah asik melayani fans-fansnya itu. Alhasil Taehyung memilih untuk memisahkan diri dari kerumunan itu. Membawa kakinya menjelajahi Mall sendirian. Bodo amat sama Jimin, palingan abangnya itu yang bakal kelabakan mencari dirinya.

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang