enam belas.

6.8K 940 38
                                    

Jeongguk masih terpekur kala mendengar penjelasan dari mamanya. Ia cukup terkejut mengetahui fakta jika Jimin yang ia kenal merupakan teman sekaligus musuh kecilnya. Selama ini ia mengenal sosok pria itu karena pernah terlibat perang dingin dengannya. Sosok Jimin kecil juga terlihat cukup berbeda dengan sosoknya yang sekarang. Tak salah jika Jeongguk tak mengenal Jimin. Lagipula itu sudah hampir enam belas tahun yang lalu. Sudah begitu lama.

Tapi yang membuat Jeongguk semakin terkejut adalah—fakta mengenai sosok laki-laki manis yang mengusik pikirannya. Awalnya ia memang bertanya-tanya mengapa laki-laki manis itu ada dan duduk tampak begitu dengan Jimin. Tapi rasanya penasarannya kini terjawab—laki-laki manis itu merupakan teman masa kecilnya yang juga adik bungsu dari Jimin.

Namanya Taehyung. Kim Taehyung. Laki-laki berparas manis nan lucu yang tak sengaja ia jumpai saat lari pagi minggu lalu. Pertemuan itu menghantarkan Jeongguk pada debaran jantung yang tak ia mengerti. Ia jelas sudah pernah berkencan dengan beberapa wanita di luar sana. Tapi tak satupun dari mereka yang bisa membuat jantung Jeongguk segila ini hanya dalam pandangan pertama.

Pertemuan kedua membuat otak Jeongguk ikut konslet. Bagaimana tidak? Setelah insiden ia yang tak sengaja melihat Taehyung berlari menghindari hujan dan ia yang menawarkan payung untuk pulang—Jeongguk semakin terbayang-bayang bagaimana wajah Taehyung yang begitu dekat dengannya. Bagaimana senyum kotak itu tercipta saat laki-laki manis itu menawarkan untuk masuk dan singgah. Bagaimana postur tubuh Taehyung yang tampak begitu mungil di sampingnya. Untung saja kewarasan Jeongguk masih ada untuk tidak merengkuh tubuh menggigil itu.

Tapi saat tahu jika Taehyung merupakan teman masa kecilnya—Jeongguk jadi kembali mengingat pertemuan pertama mereka terjadi.

Sembilan belas tahun yang lalu, saat umurnya baru saja menginjak angka lima. Jeongguk kecil yang merupakan anak semata wayang dari Keluarga Jeon jelas dilimpahi kasih sayang berlebih. Semua kemauan sang anak akan dituruti dan dipenuhi. Tapi saat Jeongguk kecil meminta seorang adik—Mama Jeon sulit memenuhi permintaan anaknya sebab menderita polycystic ovarian syndrome (PCOS). Sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan hormon pada seorang wanita.

Hingga sosok Taehyung kecil, yang saat itu baru berumur delapan bulan hadir di rumah Jeon. Jeongguk kecil yang pecicilan, yang tidak bisa diam, yang suka sekali berlari mengelilingi rumah, berceloteh riang, menjahili orang-orang disekitarnya itu mendadak jadi diam saat bertemu dengan Taehyung kecil di kamar mamanya.

Taehyung yang saat itu tidur tenang di atas kasur membuat Jeongguk kecil tak bisa berkedip. Gembilnya pipi Taehyung kecil membuat Jeongguk gemas setengah mati. Mirip roti pou yang sering ia makan, pikirnya. Rasa ingin mencium bayi kecil itu melintas dalam pikiran Jeongguk. Tapi alih-alih mencium pipi si bayi—Jeongguk kecil malah mencium belah bibir Taehyung yang sedikit terbuka. Membuat Jeongguk tanpa sadar—jatuh hati.

Tahun-tahun berikutnya Jeongguk lewati dengan begitu berbeda. Taehyung kecil yang begitu lincah dan menggemaskan itu membuat Jeongguk kembali mengingat permintaannya kepada orang tuanya mengenai seorang adik. Ia ingin adik laki-laki. Adik yang memiliki pipi bulat kemerahan seperti roti pou. Adik yang memiliki bulu mata lentik dan mata yang indah. Adik yang suka berceloteh riang menggemaskan. Intinya—Jeongguk ingin adik seperti Taehyung.

Jeongguk iri dengan Jimin, Hoseok, Namjoon, Yoongi juga Seokjin. Jeongguk yang merupakan anak tunggal merasa begitu kesepian di rumah. Setiap kepulangan Taehyung kecil dari acara kumpul keluarga—Jeongguk pasti selalu merengek. Ingin Taehyung tetap tinggal dan menjadi adiknya saja. Permintaan ini sampai ke telinga Jimin, yang mendengar permintaan Jeongguk melalui ucapan bundanya yang mengobrol lewat panggilan telpon. Dari sinilah Jimin merasa kedudukannya sebagai abang Taehyung terancam. Ia tak ingin—adik kecilnya yang manis itu diambil oleh Jeongguk.

Hingga tiba dimana kepindahan keluarga Jeon ke Australia membuat Jeongguk mengamuk setengah mati. Saat itu ia berumur sembilan tahun. Yang ia tahu jika mereka hanya sekedar liburan biasa. Tapi saat kemudian ia sadar jika sudah hampir dua bulan menetap di negeri kangguru itu—Jeongguk ingin pulang. Ingin bertemu adik kecilnya. Ingin bertemu Taehyung yang begitu ia rindui.

Tapi saat kini mereka dipertemukan kembali—Jeongguk jadi ragu. Ia tak lagi menginginkan Taehyung menjadi adik kecilnya. Ia menginginkan Taehyung untuk menjadi—pasangan hidupnya.

***

Hope u like it! Dont forget to vote and comment(s)!
Sampai jumpa lagi di chapter berikutnya>< hehe

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang