Taehyung tampak begitu bahagia. Penyebabnya masih belum diketahui. Tapi yang pasti si bungsu itu asik guling-guling sendiri di atas karpet berbulu tebal. Abang-abangnya yang lain yang duduk diatas sofa hanya bisa memandangi Taehyung dengan pandangan bingung. Tak biasanya si bontot itu begini.
"Adek kenapa sih kok senyum-senyum gitu? Abang jadi serem." Jimin datang dari dapur untuk ikut bergabung dengan saudara-saudaranya. Malam ini mereka kembali berencana untuk nonton film bersama.
Taehyung yang ditanya bukannya menjawab malah kembali tersenyum kemudian tersipu malu. Persis seperti seorang gadis yang baru saja ditembak. Malah kini Taehyung menutup kedua wajahnya yang sudah merona merah.
"Adek kalau ditanya abangnya dijawab." Ujar Yoongi saat Taehyung tak bersuara. Karena sejujurnya ia juga penasaran—apa penyebab si bungsu itu yang tampak begitu bahagia.
Taehyung memilin kaosnya, memandang abangnya takut-takut. "Tapi nanti abang jangan marah! Dengerin adek dulu—jangan potong-potong cerita adek!"
"Iya~ Adek mau cerita apa?" Tanya Hoseok meraih Taehyung untuk duduk di pangkuannya. Mengelus pelan rambut si bungsu yang bersender pada dadanya. "Cerita sama abang~ Abang gak bakal marah-marah kayak Bang Yoongi." Lanjutnya dengan sedikit berbisik di telinga si bungsu.
Yoongi mendengus, tak terima namanya dibawa-bawa. "Ngomong apa lo?"
"Eh? Ngomong apa ya gue?" Hoseok meringis. Tak menyangka jika abangnya yang duduk di sudut sofa itu akan mendengar ucapannya.
"Diem lo pada! Udah buruan, dek. Abang penasaran nih." Yang tertua akhirnya turun tangan sebelum terjadi adu mulut diantara adik-adiknya. Kalau sudah begitu—dirinya yang akan pusing sendiri nanti.
"Eung—" Taehyung kembali mengingat kejadian tadi sore. Dimana pria bernama Jeongguk itu mengantarnya pulang dengan sebuah payung. "Kayaknya adek jatuh cinta, deh."
Seperti suara petir menyambar—keempat abangnya kompak melihat Taehyung dengan raut wajah tak enak. Bukan berita yang buruk tapi juga bukan kabar yang ingin didengar.
"A—adek serius?" Seokjin masih tak percaya. Adik kecilnya yang begitu ia jaga itu ternyata sudah kenal dengan kata cinta.
Taehyung mengangguk dengan semangat, "Iya, abang. Soalnya jantung adek berdebar-debar terus. Perut adek juga geli gitu kayak ada kupu-kupu terbang. Adek udah cari di google—katanya ini tanda-tanda jatuh cinta."
Yoongi menghela napas. Untuk kali ini ia sedikit merutuki sifat kelewat polos si bungsu. "Sesat itu, dek."
"Adek gak boleh sembarang ambil kesimpulan dari google. Siapa tahu itu hoax. Harusnya adek tanya sama abang, kan abang lebih tahu." Ujar Hoseok saat Taehyung bergelung mundur.
Taehyung manyun mendengar ucapan Hoseok yang ada benarnya, "Masa sih, bang? Tapi adek liatnya di situs terpercaya kok."
"Jangan-jangan sebenarnya adek kesurupan—abisnya adek senyum-senyum sendiri kayak orang gila." Ujar Jimin tanpa pikir panjang. Membuat Yoongi yang berada di sebelahnya refleks memukul adiknya yang satu itu. "Aww—bang, kepala gue masih dipake by the way."
"Sembarang mulut lo, ya! Mau gue potong tuh bibir?" Yoongi tak habis pikir dengan Jimin yang suka sekali celetuk sembarangan. Masa adik imut dan gemasnya itu dibilang mirip orang gila.
Taehyung mengangguk, senang karena Yoongi membelanya. "Tau tuh bang Jimin! Mulutnya gak ada akhlak!"
Kini Yoongi kembali melirik Taehyung, "Siapa, dek?"
"Hah? Siapa apanya, bang?"
"Siapa yang udah buat jantung adek berdebar-debar? Abang mau tahu." Jelas Yoongi dengan suara lembut namun berbanding terbalik dengan wajahnya yang sudah seperti ingin membunuh orang.
Taehyung menggeleng, "Memangnya abang mau apa?"
"Ya abang mau ajak kenalan, lah. Mau ngajak ngopi bareng." Seokjin yang jawab. Karena sejujurnya ia juga ingin tahu siapa orang yang sudah membuat adiknya seperti orang kasmaran ini.
"Bohong!" Taehyung menggeleng. "Nanti abang interogasi lagi. Adek gak mau~ Nanti orangnya takut terus gak mau sama adek!" Rengek Taehyung saat didesak untuk menyebutkan nama orang yang membuatnya uring-uringan.
"Pokoknya kalau ada yang mau deketin adek—harus ngelewatin abang dulu." Ujar Yoongi yang disetujui oleh ketiga abangnya yang lain.
Habislah, Taehyung.
***
Sebel:( Masa adek gak boleh cinta-cintaan:(
***
Buat calon pacar adek harus bisa ngelewatin abangnya dulu! (Minus Namjoon yang masih di Jepang)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓!
FanfictionKisah perjuangan Mas Jeongguk; sang CEO perusahaan ternama dalam mendapatkan hati gebetan manisnya bernama Kim Taehyung; seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki lima abang over protektif.