CHAPTER-TWELVE

235 20 0
                                    


******

Setibanya di rumah kediaman Cai, Chuxia pun melenggang masuk ke dalam rumah besar itu lewat halaman belakang yang di mana kamar para pembantu berada di sana. Saat perjalanannya itu ia tak sengaja melihat Cai XuKun dan Xiaofei bersama, mereka tampak nya berbincang tak tau apa.

Ingin sekali bergabung tapi ia takut dan malu, melihat ada seorang gadis menjadi penggalang nya ia jadi tak bisa terbebas. Wajah cantik gadis itu penuh licik, ia tak akan mau terjebak dari permainan yang di buat. Ia pun melenggang pergi dan meninggalkan mereka berdua di sana.

“Chuxia!!!”

Seorang wanita paruh baya cantik itu memanggil nya. Ia tersenyum saat eomma nya memanggil nya. Ia pun menghampiri eomma nya, “Ada apa??”

Langkah Chuxia terhenti saat melihat Eomma nya berjalan ke arahnya, melihat wajah itu ingin mengatakan sesuatu Chuxia pun mendekati sang eomma nya.

“Keadaan halmeoni mu parah...dan pemberangkatan akan di maju jadi tiga hari ke depan. Kita harus berpamitan dengan keluarga Cai untuk kembali Korea, dan aku mohon kau harus menuruti ku.”

Mendengar pemberangkatan kembali ke Korea di ajukan, rasa nya Chuxia masih tak rela seperti ada sesuatu yang menghalanginya, entah itu apa. Setelah mengatakan itu Yilan pun merangkul pundak anak dan berjalan menuju kamar mereka.

“Apa sangat parah penyakit yang di derita halmeoni?? seperti tidak, setahuku halmeoni hanya rindu kita dan merencanakan hal gila itu supaya kita kesana.”

“Dan aku masih tak percaya.”

Saat berada di kamar, Chuxia mengutarakan isi hatinya yang di mana masih tak rela meninggalkan China ini, walaupun tujuan mereka berdua ke sini adalah mencari keberadaan Appa nya hilang entah kemana, tapi pada akhirnya ia terjebak dalam cinta orang China yaitu Cai XuKun. Yah majikan nya sendiri. Hah lucu memang.

Dia orang terpandang dan Chuxia?jangan tanya lagi, karena Chuxia hanya orang sederhana yang memenuhi kebutuhan hidup pas-pasan. Melihat reaksi eomma nya saat Chuxia  mengatakan bahwa halmeoni nya berbohong dan merencanakan hal gila itu membuat Yilan merespon dengan menarik telinga nya Chuxia.

“Awwhh...Sakit!!!”pekik Chuxia saat Yilan dengan tega nya menarik telinga nya Chuxia sampai telinga mungil nya memerah.

“KALAU YA HALMEONI BERBOHONG, KITA HARUS KE SANA!!!. APA KAMU TIDAK RINDU DENGAN TEMPAT KELAHIRAN MU SENDIRI. Dan kenapa kau seperti berat meninggalkan tempat ini HAH!!!ADA APA!!?.”

“Bukan ini kemauan Eomma sendiri untuk mencari keberadaan Appa. Dan kenapa Eomma malahan seperti ini, tujuan kita kemari kan hanya mencari Appa ku.”

Chuxia berusaha menyakinkan bahwa tujuan pertama nya adalah mencari keberadaan sosok Appa yang sedari bayi ia tak melihat nya. Yilan ingat itu. Dan Seketika Yilan menunduk kepala, memang tujuan ia mengajak Chuxia itu adalah menemui pria yang telah menghamilinya dan tujuan ia pun ia ingin meminta pertanggung jawaban. Tapi lagi-lagi Yilan tak bisa menemukan pria itu.

Selama Chuxia dalam kandungan, Yilan selalu berusaha keras mencari keberadaan pria brengsek itu. Dan saat bertemu pertama kalinya, ia jengkel dan marah karena di saat itulah pria itu menampakkan dirinya waktu Chuxia masih bayi berumur 2 bulan.

Ia mengingat malam dengan derai hujan deras, yang merupakan pertemuan terakhir nya. Dan saat itulah, pria itu mengecup dahi bayi dalam gedongan nya Yilan yang merupakan anak mereka. Nama Chuxia itu dari pria itu, pria tampan berdarah Chinese.

Entah kenapa jika mengingat masa lalu itu, membuat luka hati nya Yilan yang sudah terobati sekarang menganga lebar. Sangat menyakitkan hati nya, sungguh ia kecewa.

His Obsession ✘ Cai XuKunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang