CHAPTER-FOURTEEN

266 20 0
                                    


******

Setelah melihat gadis nya sudah tak terlihat, Cai XuKun pun melangkah kaki keluar dari bandara itu. Entah kenapa rasa nya Cai XuKun ingin menyusul Chuxia dengan pergi bersama di Korea, tapi ia masih waras dalam mengambil keputusan itu. Yaitu tak meninggalkan pendidikan yang yang akan berakhir ini, ia akan menempuh pendidikan selanjutnya dengan kuliah dan jika sudah lulus dan mapan ia akan menjemput sang gadisnya di sana.

Setelah keluar dari bandara itu, ia pun naik ke mobil mewah nya itu dan di susul oleh nenek beserta Xiaofei. Cai XuKun pun mengendarai mobil itu dengan nenek yang berada di jok belakang sedangkan Xiaofei di samping nya.

“Apa Chuxia pergi selamanya dan tak kembali lagi??”

Xiaofei yang tiba-tiba bicara itu membuat Cai XuKun menghentikan mobilnya. Entah mendengar ucapan itu dari mulut gadis di sampingnya ini ingin rasa mencakar mulut itu. Kenapa gadis itu berbicara yang tidak-tidak, Chuxia akan pergi selamanya dan tak kembali. Hey itu tak akan terjadi, karena Cai XuKun akan menjemput kembali gadis itu ke dalam hidup nya.

“berisik!!jangan banyak bicara!!!”ketus nya dan melanjutkan perjalanan menuju ke mansion nya.

Suasana pun hening dan mereka semua diam dengan pikiran masing-masing.

******

Di sisi lain,

Setelah menempuh perjalanan jauh hingga menyita waktu 2 jam lebih, akhirnya pesawat yang ia tumpangi mendarat di bandara internasional Incheon airport, Seoul, Korea Selatan. Chuxia berserta Yilan pun turun dari pesawat itu. Rasa senang dan bahagia akhirnya ia bisa kembali di tempat kelahiran nya, Yah Seoul adalah rumah nya.

Angin yang cukup kencang yang menghembus, membuat Chuxia dan Yilan pun menghirup dalam-dalam udara segar di hari itu.

Setelah selesai melepas rindu di negara yang ia pijak, akhirnya Yilan dan Chuxia pun masuk ke dalam bandara itu dengan wajah ceria nya. Saking asyiknya mereka pun berkeliling bandara yang luas dan megah itu. Beberapa orang ada di sana dengan keluarga tercinta entah baru sampai ke Korea atau mungkin ingin keluar Korea. Rasa nya berbeda saat dulu, berbagai tempat pun agak di perbaiki sehingga menjadi bagus dan mewah.

Setelah berjalan-jalan dan lumayan capek, Yilan beserta Chuxia pun masuk ke dalam salah satu Cafe di bandara itu. Karena malam hari ini ia ingin sesuatu hangat untuk menghangatkan tubuh nya, sebab cuaca Korea hari ini cukup dingin.

“Satu Americano dan Matcha Latte juga dua Coklat lava.”ujar Chuxia saat mereka sudah berada salah satu Cafe bernama Dreams. Seorang pelayan pun melenggang pergi saat mendengar permintaan Chuxia itu.

Yilan dan Chuxia pun mengedarkan pandangannya menatap seluruh sudut ruangan Cafe bergaya ala remaja masa kini. Sangat nyaman dan bagus, jelas saja Yilan merasa tak pantas di situ karena umur yang tak berbilang muda tapi yakinlah bahwa wanita itu begitu cantik dan awet muda terlihat dari kulit kencang nya.

“Ini pesanan nya, selamat menikmati...” pelayan tadi pun membawakan pesanan yang di pesan oleh Chuxia dengan segera gadis itu memberi senyum manis nya dengan sopan menatap pelayan cantik itu.

Gomawo..

Menikmati segelas Americano dan Matcha Latte di malam hari dengan di temani sepiring coklat lava yang begitu lumer di mulut, dan saat itu lah di sebrang kedua perempuan itu duduk ada seseorang pria yang sedang mengamati kedua perempuan dengan pandangan lain.

“Kau milikku Yilan, dan ku harap kau tak pernah melupakan ku.”ucap pria itu menatap Yilan dan Chuxia yang asik dengan santapan nya.

******

His Obsession ✘ Cai XuKunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang