Kekeliruan semesta yang membuat pemuda itu ada.
Ada di ujung sampan tua yang bocor bagian buritannya, dengan berteman-kan merpati yang tak bisa di raba kanan kiri sayap nya.
Sang laut dalam berhasil membabi-buta pemuda itu yang sebentar lagi akan tenggelam bersama matahari.
Pemuda itu terombang-ambing didalam perasaan nya sendiri —Ingin pulang sebelum sampan tenggelam atau bertahan melihat matahari menuju peraduan.Rico Adi Pratama

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPIAS KATA
PoetrySeperti Tempias air hujan, kata kata ini pun hanya sepercikan saja.